Sumber foto: iStock

TikTok di Ujung Tanduk: AS dan Kanada Bersiap Memblokir Aplikasi Populer Ini

Tanggal: 13 Des 2024 18:36 wib.
Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) sedang dalam situasi yang kritis. Pemerintah AS memberikan tenggat waktu hingga Januari 2025 kepada induk perusahaan ByteDance asal China untuk melakukan divestasi terhadap TikTok.

Jika syarat ini tidak dipenuhi, pemerintah AS mengancam akan memblokir TikTok secara permanen di AS. Dampak dari ancaman ini pun terasa bagi para kreator konten di TikTok, banyak di antara mereka mulai mempersiapkan diri dengan mengajak pengikut mereka untuk berpindah ke platform lain seperti Instagram dan YouTube.

Tidak hanya AS, TikTok juga menghadapi ancaman di Kanada. Unit TikTok di Kanada telah mengajukan mosi darurat ke Pengadilan Federal Kanada untuk mengajukan peninjauan yudisial atas perintah pemerintah Kanada yang mewajibkan TikTok untuk menghentikan operasinya di negara tersebut karena dikhawatirkan menimbulkan masalah keamanan nasional.

Pihak TikTok berpendapat bahwa penutupan bisnis mereka di Kanada akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi ratusan karyawan. Mereka menyatakan bahwa solusi terbaik untuk masyarakat Kanada adalah mencari jalan keluar yang tepat yang memungkinkan para karyawan tetap bekerja, seiring dengan tetap menjalankan platform TikTok.

Namun, keputusan pemerintah Kanada untuk meminta TikTok menghentikan operasinya didasarkan pada kajian keamanan nasional dan rekomendasi dari komunitas keamanan dan intelijen Kanada.

Ottawa telah memulai penyelidikan terhadap rencana TikTok untuk melakukan investasi dan memperluas bisnisnya di Kanada sejak tahun sebelumnya, yang kemudian mengakibatkan perintah dari pemerintah pada bulan lalu untuk menghentikan operasi TikTok di Kanada, juga atas alasan keamanan nasional.

Di Kanada, pemerintah memiliki kewenangan untuk menilai potensi risiko keamanan nasional dari investasi asing seperti proposal TikTok. Namun, regulasi yang berlaku tidak memungkinkan pemerintah untuk memberikan detail secara rinci terkait temuan kajian investasi tersebut.

Melihat situasi yang semakin memanas terkait dengan keberadaan TikTok di AS dan Kanada, perusahaan ini memiliki lebih dari 14 juta pengguna aktif bulanan di Kanada. Langkah yang diambil Kanada sejalan dengan tindakan AS yang juga berupaya untuk melarang TikTok beroperasi di negaranya jika ByteDance tidak melakukan divestasi, hal ini karena adanya kekhawatiran akan ancaman terhadap keamanan nasional.

Dengan permasalahan yang semakin kompleks di AS dan Kanada, tetap menjadi fokus utama bagi TikTok untuk mencari solusi yang dapat memenuhi persyaratan pemerintah di kedua negara yang terkait dengan keamanan nasional.

Mereka juga perlu mempertimbangkan dampak dari keputusan yang akan diambil terhadap para karyawan, serta memastikan bahwa pengguna di AS dan Kanada tetap dapat menikmati layanan dari platform TikTok. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi TikTok, terutama dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya di tengah tekanan dari pemerintah AS dan Kanada.

Namun, dalam menghadapi permasalahan ini, TikTok juga perlu terus berkomunikasi secara terbuka dengan pemerintah AS dan Kanada, serta menjalin kerja sama yang baik untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak.

Adanya kerja sama antara pihak-pihak terkait dapat membantu menemukan solusi yang dapat memenuhi kepentingan dari pemerintah, para karyawan, dan pengguna platform TikTok itu sendiri. Dengan demikian, diharapkan situasi yang menyulitkan ini dapat diselesaikan dengan cara yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved