Sumber foto: Politeknik Tempo

TikTok Batasi Akses Remaja di Atas Jam 10 Malam, Ini Aturan Barunya!

Tanggal: 15 Mar 2025 17:25 wib.
Platform berbagi video, TikTok, telah memperkenalkan fitur baru yang menarik yang membatasi akses remaja ke aplikasi tersebut setelah jam 10 malam. Fitur ini merupakan langkah perlindungan terbaru yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja, bertujuan untuk membantu mereka mengatur waktu layar dan beristirahat dengan lebih baik. Dengan berkembangnya teknologi dan semakin populernya platform media sosial, isu kesehatan mental dan kebiasaan tidur bagi generasi muda semakin menjadi perhatian.

Fitur yang diberi nama "wind-down" ini dirancang untuk mengingatkan anak-anak agar menghentikan aktivitas mereka di TikTok dengan cara yang lebih lembut namun efektif. Saat waktu menunjukkan sepuluh malam, pengguna yang berusia di bawah 16 tahun akan diarahkan untuk beralih dari scrolling pada laman "For You" ke konten musik yang menenangkan.

Ini diharapkan dapat membantu mereka bersantai dan mempersiapkan diri untuk tidur. Jika remaja mengabaikan peringatan tersebut, TikTok akan memberikan notifikasi dalam layar penuh yang lebih sulit untuk tidak diperhatikan. Menurut informasi dari PC Mag, peringatan ini dirancang menjadi lebih mencolok agar anak-anak tidak melewatkannya begitu saja.

Meskipun langkah ini baru diterapkan, TikTok tampaknya berkomitmen untuk merespons kebutuhan penggunanya dengan serius. Rencananya, fitur wind-down ini tidak akan berhenti hanya dengan penggantian konten. TikTok juga sedang mengembangkan tambahan berupa latihan meditasi yang bertujuan untuk membantu anak-anak tidur dengan lebih nyenyak.

Dalam pengumuman yang dirilis oleh PC Mag pada 13 Februari 2025, dijelaskan bahwa TikTok berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi penggunanya, terutama anak-anak.

Selain peluncuran fitur wind-down, TikTok juga memperbarui sistem "Family Pairing." Fitur ini adalah alat kontrol orang tua yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020, di mana orang tua dapat lebih mudah mengawasi aktivitas online anak-anak mereka. Dalam pembaruan terbaru ini, orang tua mendapatkan lebih banyak pilihan dan kontrol terhadap waktu layar anak.

Salah satu fitur baru adalah "Time Away," yang memungkinkan orang tua untuk menentukan waktu ketika anak harus beristirahat dari penggunaan aplikasi. Ini bukan hanya tentang membatasi waktu di depan layar, tetapi juga tentang menyediakan struktur yang lebih baik dalam rutinitas harian mereka.

Anak-anak yang menggunakan TikTok juga diberi kesempatan untuk meminta tambahan waktu untuk bermain aplikasi. Mereka dapat mengajukan permohonan kepada orang tua mereka jika ingin lebih banyak waktu untuk menggunakan TikTok, dan dalam hal ini, orang tua tetap menjadi pihak yang memiliki keputusan akhir. Ini merupakan langkah yang positif, karena memberikan anak-anak rasa tanggung jawab dan kontrol atas kebiasaan digital mereka, sekaligus mendorong komunikasi yang lebih baik antara orang tua dan anak.

Dalam kerangka Family Pairing, orang tua dapat mengecek aktivitas anak-anak mereka di TikTok, termasuk akun-akun yang diikuti, yang diblokir, dan konten yang mereka lihat. Ini membuat orang tua lebih siap untuk melakukan pembinaan, memberikan penjelasan tentang jenis-jenis konten yang sehat, serta melindungi mereka dari konten yang tidak sesuai.

TikTok menjelaskan bahwa mereka menggunakan teknologi canggih seperti machine learning untuk membantu memverifikasi usia penggunanya. Kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi ternama, Telefonica, bertujuan untuk belajar mengenai cara yang lebih efektif untuk mengonfirmasi usia pengguna.

Dengan berbagai fitur terbaru ini, TikTok menunjukkan komitmennya untuk menciptakan pengalaman yang lebih aman bagi penggunanya—terutama bagi anak-anak dan remaja. Diharapkan, inovasi ini tidak hanya membantu remaja mengatur waktulayar mereka tetapi juga menciptakan istilah baru dalam pendidikan digital yang bertanggung jawab.

Perkembangan ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental di kalangan pengguna muda, dengan harapan bahwa mereka dapat mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat dan positif di dunia digital.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, langkah-langkah seperti ini menjadi penting untuk memastikan bahwa anak-anak tidak hanya terhibur tetapi juga terlindungi dari potensi dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan media sosial yang berlebihan. Ini adalah salah satu contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi kesejahteraan siswa, sambil tetap mendorong mereka untuk menikmati kelebihan dan kesenangan dari konten kreatif yang ditawarkan oleh platform-media sosial.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved