Tianwen-2: Misi Antariksa China yang Menakjubkan, Bawa Pulang Sampel dari Asteroid dan Komet Sekaligus!
Tanggal: 1 Jun 2025 10:12 wib.
China kembali menunjukkan ambisinya dalam eksplorasi luar angkasa dengan peluncuran misi terbaru bernama Tianwen-2 yang dijadwalkan pada akhir Mei 2025. Misi ini unik dan ambisius karena menyasar dua objek berbeda di luar angkasa secara bersamaan: sebuah asteroid yang berada dekat dengan Bumi dan sebuah komet yang terletak di sabuk utama asteroid. Pendekatan ganda ini menandai tonggak baru dalam teknologi dan strategi eksplorasi antariksa global.
Persiapan Tianwen-2 sedang dilakukan secara intensif di Pusat Peluncuran Satelit Xichang yang terletak di barat daya China. Roket pembawa Long March 3B akan digunakan untuk meluncurkan pesawat antariksa ini. Jendela peluncuran utama dibuka pada 28 Mei 2025, dengan dua hari cadangan pada tanggal 29 dan 30 Mei untuk mengantisipasi kondisi teknis dan cuaca.
Objek pertama yang menjadi target Tianwen-2 adalah asteroid bernama 469219 Kamooalewa. Asteroid ini menarik perhatian para ilmuwan karena diyakini merupakan pecahan dari Bulan yang terlepas akibat benturan besar jutaan tahun lalu. Tianwen-2 dirancang untuk melakukan pendaratan dan mengambil sampel material dari asteroid tersebut. Setelah mengumpulkan sampel, kapsul akan membawa kembali material tersebut ke Bumi, dengan rencana pendaratan sekitar akhir tahun 2027.
Namun, misi ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Setelah kapsul pengambil sampel dilepaskan dan kembali ke Bumi, wahana utama Tianwen-2 akan melakukan manuver gravitasi menggunakan gaya tarik Bumi sebagai bantuan untuk melanjutkan perjalanan jauh ke dalam sabuk utama asteroid. Tujuan berikutnya adalah komet 311P/PANSTARRS, yang akan dieksplorasi selama enam tahun ke depan.
Tianwen-2 akan menguji tiga metode pengambilan sampel asteroid sekaligus. Metode pertama adalah hover, di mana wahana akan melayang dekat permukaan asteroid. Metode kedua adalah touch-and-go (TAG), teknik yang memungkinkan pesawat menyentuh permukaan sebentar untuk mengumpulkan sampel. Metode ketiga adalah pengeboran langsung saat wahana mendarat di asteroid. Teknik-teknik ini mirip dengan teknologi yang sudah digunakan dalam misi-misi eksplorasi antariksa sebelumnya, seperti OSIRIS-REx dari Amerika Serikat dan Hayabusa2 dari Jepang.
Salah satu tantangan teknis terbesar dalam misi ini adalah saat kapsul pengembalian memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi, diperkirakan mencapai 12 kilometer per detik. Kecepatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan misi pengembalian sampel Bulan sebelumnya, sehingga menuntut inovasi khusus dalam perlindungan panas dan sistem pendaratan agar material sampel tetap utuh dan aman tiba di permukaan Bumi.
Setelah fase pengambilan sampel asteroid, Tianwen-2 akan melanjutkan misi eksplorasi terhadap komet 311P/PANSTARRS yang berada di sabuk asteroid utama. Komet ini dipilih karena memiliki potensi besar untuk menjawab berbagai pertanyaan mendasar terkait asal-usul tata surya kita, serta evolusi benda-benda kecil di ruang angkasa. Dalam eksplorasi ini, Tianwen-2 akan membawa sejumlah instrumen canggih, seperti radar untuk memetakan struktur komet, spektrometer untuk analisis kimia, kamera beresolusi tinggi, serta alat yang dapat menganalisis partikel debu dan gas yang dilepaskan oleh komet.
Misi Tianwen-2 merupakan kelanjutan dari rangkaian proyek eksplorasi luar angkasa Tianwen yang diinisiasi oleh China. Sebelumnya, Tianwen-1 sukses besar dengan pendaratan rover di permukaan Mars yang mendapat perhatian dunia. Selain itu, China juga tengah mempersiapkan misi Tianwen-3 yang bertujuan untuk mengambil sampel dari Mars dan membawanya kembali ke Bumi. Rencana ambisius lainnya adalah Tianwen-4 yang akan menjelajahi planet Jupiter dan Uranus sekitar tahun 2030 mendatang.
Misi-misi Tianwen ini menegaskan posisi China sebagai pemain utama dalam kompetisi eksplorasi luar angkasa dunia. Pendekatan mereka yang inovatif dan terintegrasi, mulai dari pengambilan sampel asteroid hingga eksplorasi planet luar, menunjukkan kemajuan teknologi luar biasa serta strategi jangka panjang dalam menggali misteri tata surya.
Dengan Tianwen-2, China bukan hanya mengejar pengetahuan ilmiah, tetapi juga memperkuat kapabilitas teknologi luar angkasa dan memperluas pengaruhnya dalam era penjelajahan antariksa global yang semakin kompetitif. Misi ini akan menjadi momen penting bagi kemanusiaan untuk memahami lebih dalam tentang objek kecil di tata surya yang selama ini sulit dijangkau dan dipelajari.