Tesla Memasuki Pasar Mobil Listrik India akan Menjadi "Berita Bagus" bagi Negara, Kata MG Motor India
Tanggal: 28 Apr 2024 08:56 wib.
India's electric vehicle scene saat ini masih kurang kompetitif, tetapi kedatangan produsen mobil internasional seperti Tesla akan menyamakan peluang, kata CEO Emeritus MG Motor India, Rajeev Chaba.
"Kompetisi masih terbatas pada saat ini. Angka penjualan masih terbatas karena konsumen tidak memiliki pilihan yang menarik," kata Chaba kepada CNBC. Menurut Bain & Company, mobil listrik menyumbang sekitar 5% dari sektor otomotif India.
"Kedatangan Tesla sangat diharapkan. Ini akan menjadi hal baik bagi industri, berita baik bagi negara, dan bagi pemain serius seperti kami," kata Chaba.
Tujuan pemerintah India untuk mencapai 30% penjualan mobil listrik pada tahun 2030 "terlihat sulit saat ini," kata Chaba—namun, antara 20% hingga 30% mungkin dapat tercapai jika ada kebijakan pemerintah yang menarik para produsen mobil asing, tambahnya.
Bulan lalu, pemerintah mengumumkan bahwa tarif impor untuk beberapa mobil listrik akan dipotong menjadi 15% jika produsen mobil memenuhi persyaratan tertentu. Saat ini, India memberlakukan pajak impor sebesar 70% atau 100% untuk mobil listrik asing, menurut Reuters.
Langkah ini merupakan kabar baik bagi Tesla, yang telah berupaya masuk ke pasar India, dan telah melakukan lobi agar tarif impor lebih rendah selama bertahun-tahun.
Dengan populasi lebih dari 1,3 miliar orang, India adalah pasar yang sangat menarik bagi produsen mobil listrik. Namun, masalah regulasi, infrastruktur pengisian daya, dan harga kendaraan masih menjadi tantangan utama dalam memperluas penetrasi mobil listrik di India. Kehadiran pemain global seperti Tesla di pasar India diharapkan dapat mempercepat perkembangan sektor ini.
Pasar mobil listrik India sedang tumbuh dan prospeknya cerah. Menurut laporan "State of Indian Electric Vehicle Market" oleh Enincon Consulting LLP, pasar mobil listrik di India diperkirakan akan mencapai 7 juta unit pada tahun 2026. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi pengembangan teknologi mobilitas berkelanjutan di India.
India juga sedang memperkenalkan skema insentif dan subsidi untuk mendorong adopsi mobil listrik. Melalui "Faster Adoption and Manufacturing of (Hybrid &) Electric Vehicles" (FAME) India Scheme, pemerintah memberikan insentif dalam bentuk bantuan pembelian, insentif fiskal, serta dukungan untuk pembangunan infrastruktur pengisian daya.
Selain itu, kehadiran merek terkenal seperti Tesla di India akan mendorong pertumbuhan ekosistem mobil listrik di negara tersebut. Ini tidak hanya melibatkan aspek produksi dan penjualan, tetapi juga pengembangan jaringan pengisian daya, teknologi baterai, serta tenaga kerja terampil.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM), penjualan mobil listrik di India pada tahun 2021 mencapai total sekitar 6.600 unit, naik 109% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan adanya Tesla dan pesaing internasional lainnya yang masuk, diharapkan peningkatan signifikan ini akan terus berlanjut.
Tidak diragukan lagi bahwa kedatangan Tesla ke pasar mobil listrik India akan menciptakan dampak yang signifikan bagi industri otomotif India. Selain memberikan pilihan yang lebih bervariasi bagi konsumen, hal ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengurangan emisi gas rumah kaca di India.
Pemerintah India juga diharapkan dapat melanjutkan langkah-langkah progresifnya dalam memperkuat infrastruktur dan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan mobil listrik di negara tersebut. Dengan dukungan yang tepat dari berbagai pihak, termasuk industri, pemerintah, dan masyarakat, India memiliki potensi untuk menjadi salah satu pasar mobil listrik terbesar di dunia dalam beberapa tahun mendatang.