Sumber foto: iStock

Terungkap! Tubuh Manusia "Menua Cepat" di Usia 44 dan 60 Tahun

Tanggal: 6 Mar 2025 13:30 wib.
Proses penuaan merupakan hal yang tak terhindarkan bagi setiap individu. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia mengalami dua fase penuaan yang signifikan dalam hidupnya, di mana tubuh mengalami perubahan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan tahap lainnya.

Fase-fase tersebut terjadi pada usia sekitar 44 tahun dan 60 tahun. Temuan ini datang dari tim peneliti yang dipimpin oleh Xiaotao Shen, yang melakukan studi mendalam tentang perubahan molekuler dalam tubuh manusia sepanjang perjalanan hidup.

Dalam laporan penelitian yang dimuat di jurnal Nature Aging, peneliti mempelajari sebanyak 108 orang dewasa yang bersedia memberikan sampel biologi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana tanda-tanda penuaan berfluktuasi pada berbagai usia, yang tentunya memberikan wawasan baru tentang bagaimana tubuh manusia berfungsi dan berkembang seiring dengan bertambahnya usia.

Michael Snyder, salah satu peneliti dari Stanford University, menjelaskan bahwa penuaan tidak selalu berlangsung secara bertahap, melainkan ada beberapa titik balik yang sangat mencolok dalam prosesnya. “Ada perubahan dramatis,” kata Snyder seperti yang dikutip dari Science Alert.

Snyder dan timnya melakukan pemantauan terhadap perubahan pada lebih dari 135.239 fitur biologi manusia, yang mencakup berbagai jenis biomolekul, termasuk RNA, protein, dan lipida, yang larut dalam lemak. Dalam penelitian ini, para partisipan diharuskan memberikan 47 sampel dalam rentang waktu 626 hari, yang memberikan mereka lebih dari 246 data untuk dianalisis. Penemuan yang mencolok adalah bahwa sekitar 81 persen dari molekul yang diamati menunjukkan perubahan signifikan pada salah satu dari dua fase penuaan tersebut. 

Fase pertama, yang terjadi pada pertengahan usia 40-an, menunjukkan perubahan pada molekul yang berhubungan dengan metabolisme lipida, kafein, dan juga alkohol. Perubahan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi tubuh dalam mengatur metabolisme serta memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi kesehatan dapat terpengaruh. Selain itu, molekul yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, serta disfungsi kulit dan otot juga menunjukkan perubahan yang signifikan pada tahap ini.

Selanjutnya, pada awal usia 60-an, peneliti menemukan bahwa molekul yang mengalami perubahan drastis berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, kafein, dan juga penyakit kardiovaskular. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap dampak pada kesehatan sistem imun dan fungsi ginjal. Hal ini tentunya menunjukkan bagaimana tubuh beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, dan bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada risiko perkembangan berbagai penyakit.

Berdasarkan hasil riset ini, jelas bahwa penuaan lebih kompleks daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Proses ini melibatkan interaksi dari beragam biomolekul yang berperan dalam menjaga kesehatan. Hal ini menekankan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor biologis dan lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan manusia.

Penelitian yang dilakukan oleh tim Xiaotao Shen memberikan pemahaman yang lebih rinci tentang waktu-waktu kritis dalam kehidupan manusia yang dapat menjadi perhatian lebih bagi individu dan masyarakat.

Dalam konteks yang lebih luas, wawasan dari penelitian ini dapat membuka jalan bagi upaya pencegahan penyakit yang lebih baik, terutama saat mendekati fase-fase kritis tersebut. Dengan menggali lebih dalam tentang bagaimana tubuh bertindak dan bereaksi pada dua fase penuaan ini, para peneliti dapat bekerja untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif dalam menjaga kesehatan di usia yang lebih tua.

Berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, seperti Alzheimer dan gangguan kardiovaskular, hasil studi ini juga menyoroti pentingnya deteksi dini dan manajemen kesehatan yang lebih baik sebelum memasuki fase-fase berisiko tersebut. Analisis terhadap data biologis yang ada menjadi landasan untuk mengidentifikasi individu yang mungkin lebih rentan terhadap kondisi penyakit pada usia-usia tersebut. 

Dengan informasi dari penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Mengetahui bahwa ada dua fase kritis di mana tubuh kita mengalami perubahan cepat memungkinkan kita untuk lebih mempersiapkan diri, baik dari segi pola makan, aktivitas fisik, maupun kesehatan mental.

Sejak manusia dilahirkan, mereka terus menghadapi tantangan yang langsung berhubungan dengan kesehatan fisik dan emosionalnya. Penelitian semacam ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan mengenai penuaan, tetapi juga memberikan gambaran yang lebih besar tentang bagaimana manusia dapat beradaptasi dan bertahan terhadap dampak dari proses penuaan yang cepat. 

Dengan memahami mekanisme di balik fase-fase penuaan ini, individu dan profesional kesehatan dapat merumuskan strategi untuk mengurangi dampak negatif dari proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Penelitian mengenai penuaan tidak hanya menjadi akademis, tetapi sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari setiap orang yang ingin menjalani hidup yang lebih sehat dan bermakna seiring bertambahnya usia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved