Terungkap: Bom Super GBU-57, Senjata Rahasia AS yang Mampu Hancurkan Bunker Nuklir Terdalam Iran
Tanggal: 20 Jun 2025 14:02 wib.
Amerika Serikat memiliki senjata rahasia yang dirancang secara khusus untuk menembus dan menghancurkan fasilitas nuklir yang tersembunyi jauh di bawah permukaan tanah. Senjata ini dikenal dengan nama GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), sebuah bom bunker buster seberat lebih dari 13 ton yang diyakini menjadi satu-satunya senjata konvensional yang mampu menghancurkan infrastruktur nuklir bawah tanah milik Iran.
GBU-57 bukanlah sekadar bom biasa. Bom ini dirancang untuk menyasar target yang sangat terlindungi—terutama fasilitas militer atau nuklir yang dibangun dengan perlindungan beton bertingkat dan terletak di kedalaman puluhan meter. Dengan kemampuan menembus hingga kedalaman 61 meter ke dalam batuan dan beton sebelum meledak, GBU-57 dianggap sebagai jawaban atas tantangan menghancurkan fasilitas bawah tanah yang sulit dijangkau oleh senjata konvensional lainnya.
Proyek pengembangan bom ini dimulai pada awal tahun 2000-an sebagai bagian dari upaya Departemen Pertahanan AS dalam mengantisipasi kemungkinan konfrontasi dengan negara-negara yang memiliki program senjata pemusnah massal. Pada tahun 2009, Boeing mendapatkan kontrak untuk memproduksi sebanyak 20 unit bom GBU-57, yang disesuaikan untuk digunakan dengan pesawat B-2 Spirit, pesawat pembom siluman paling canggih milik Amerika Serikat.
Rancang Bangun GBU-57: Teknologi dan Kekuatan
GBU-57 memiliki panjang sekitar 6,6 meter dan dirancang dengan selongsong baja yang sangat tebal. Lapisan luar yang diperkeras memungkinkan bom ini menembus permukaan keras seperti beton bertulang dan lapisan batu tanpa meledak prematur. Kunci utama kekuatan bom ini adalah fuse khusus yang menunda ledakan hingga mencapai titik target di kedalaman optimal, memastikan kehancuran maksimum terhadap sasaran strategis di bawah tanah.
Menurut Masao Dahlgren, seorang peneliti senior dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), bom ini diciptakan dengan pertimbangan khusus terhadap skenario serangan terhadap fasilitas-fasilitas seperti pusat pengayaan uranium yang tertanam jauh di bawah permukaan bumi. Dahlgren menjelaskan bahwa “selongsong baja yang dikeraskan” pada bom ini menjadi elemen vital dalam memastikan penetrasi sebelum ledakan terjadi.
Pesawat Pembawa: Hanya B-2 yang Bisa
GBU-57 memiliki berat sekitar 13,6 ton, sehingga tidak semua pesawat mampu membawa bom raksasa ini. Hanya B-2 Bomber, pesawat siluman milik Angkatan Udara AS, yang dapat membawa dan menjatuhkan bom ini dengan presisi tinggi. Setiap B-2 mampu mengangkut dua unit GBU-57 sekaligus dalam satu misi.
B-2 Spirit sendiri dirancang dengan teknologi stealth, yang membuatnya sulit terdeteksi oleh radar. Ini menjadikannya ideal untuk misi penghancuran fasilitas bawah tanah yang biasanya dilindungi dengan sistem pertahanan udara canggih.
Indikasi Penggunaan: Pergerakan B-2 di Diego Garcia
Spekulasi tentang kemungkinan penggunaan bom GBU-57 kembali mencuat setelah citra satelit menunjukkan keberadaan beberapa pesawat B-2 di pangkalan militer AS di Diego Garcia, sebuah pulau di Samudera Hindia yang menjadi lokasi strategis untuk operasi militer ke kawasan Timur Tengah. Kehadiran B-2 di Diego Garcia, seperti yang tercatat pada awal Mei lalu, menimbulkan dugaan bahwa militer AS tengah mempersiapkan kemungkinan operasi terhadap fasilitas-fasilitas penting di kawasan, termasuk potensi target di Iran.
Fasilitas pengayaan uranium Iran memang diketahui tersebar di berbagai lokasi tersembunyi, dengan banyak di antaranya dibangun di dalam gunung atau struktur bawah tanah yang sangat sulit dijangkau. Inilah yang menjadikan GBU-57 sebagai opsi paling masuk akal jika AS benar-benar ingin melumpuhkan infrastruktur tersebut secara efektif tanpa menggunakan senjata nuklir.
Senjata Non-Nuklir, Dampak Maksimal
Salah satu hal yang membuat GBU-57 sangat menarik adalah statusnya sebagai senjata non-nuklir dengan daya hancur luar biasa tinggi. Meskipun tidak mengandung bahan nuklir, daya ledak dan penetrasi bom ini dirancang untuk menghasilkan efek destruktif maksimum pada struktur paling keras sekalipun. Hal ini memungkinkan Amerika Serikat untuk melakukan serangan presisi tinggi dengan risiko politik dan kemanusiaan yang lebih rendah dibandingkan penggunaan senjata nuklir.
Strategi seperti ini mencerminkan pendekatan militer modern yang berfokus pada kekuatan presisi dan efektivitas dalam menyerang target bernilai tinggi, sekaligus meminimalkan kerusakan tambahan dan dampak jangka panjang.
Kesimpulan: GBU-57 sebagai Penentu Keseimbangan Strategis
Keberadaan GBU-57 MOP menjadi simbol kekuatan militer AS dalam menghadapi ancaman bawah tanah yang selama ini sulit dijangkau. Dengan kemampuannya yang sangat spesifik dan ditopang oleh teknologi pesawat siluman B-2, senjata ini membuka kemungkinan bagi AS untuk secara signifikan mengguncang infrastruktur bawah tanah musuh dalam skenario perang terbatas atau serangan presisi.
Sementara dunia terus memantau ketegangan geopolitik yang terjadi, kehadiran senjata seperti GBU-57 mengingatkan kita bahwa teknologi militer berkembang tidak hanya untuk menyerang dari atas, tapi juga untuk menghancurkan apa yang disembunyikan jauh di bawah tanah.