Tengkorak Berusia 4.000 Tahun Ungkap Pengobatan Kanker Zaman Mesir Kuno
Tanggal: 5 Jun 2024 17:08 wib.
Dua tengkorak manusia berusia 4.000 tahun yang disimpan di Duckworth Laboratory, University of Cambridge, Inggris, kini menjadi saksi bisu dari praktik pengobatan kanker zaman Mesir Kuno. Peneliti yang mengamati tengkorak tersebut menemukan perspektif baru dalam pemahaman kita tentang sejarah kedokteran kuno.
Menurut Profesor Edgard Camaros, penulis studi yang dikutip oleh IFL Science, temuan ini mengungkap bagaimana pengobatan kanker telah dieksplorasi lebih dari 4.000 tahun yang lalu di Mesir Kuno. Meskipun pengobatan kanker merupakan tantangan besar di zaman modern, bukti ini menunjukkan bahwa orang-orang Mesir Kuno tampaknya sudah memiliki upaya serius dalam menangani penyakit tersebut.
Dalam tradisi medis Mesir kuno, para dokter mencari pengobatan inovatif, termasuk pengobatan gigi, cedera fisik, dan berbagai penyakit lainnya. Meskipun demikian, pengobatan kanker tetap menjadi tantangan besar. Namun, bukti ini menunjukkan bahwa pengobatan kanker sudah menjadi perhatian serius pada masa itu.
Kedua tengkorak manusia tersebut berasal dari rentang waktu yang berbeda. Tengkorak pertama, milik seorang pria berusia 30-an yang hidup sekitar 4.000 tahun lalu, menunjukkan adanya lesi besar yang konsisten dengan pertumbuhan kanker. Selain itu, terdapat belasan lesi kecil yang menyebar ke seluruh tengkorak, menandakan adanya metastasis.
Peneliti juga menemukan bekas sayatan di sekitar lesi kecil tersebut, menunjukkan kemungkinan adanya upaya pembedahan untuk mengangkat tumor. Hal ini menunjukkan bahwa praktik bedah untuk mengatasi kanker sudah dilakukan pada zaman Mesir Kuno.
Sementara itu, tengkorak kedua milik seorang wanita berusia lebih dari 50 tahun menunjukkan bukti kerusakan jaringan akibat kanker tulang atau tumor meningioma. Tengkorak tersebut juga menunjukkan adanya luka besar yang kemungkinan diakibatkan oleh serangan fisik atau kekerasan.
Temuan tersebut menimbulkan spekulasi baru terkait peran perempuan dalam konflik di zaman dulu. Bekas luka yang sudah sembuh menunjukkan bahwa wanita tersebut telah menerima perawatan medis yang membuatnya bertahan hidup, meskipun peneliti tidak dapat menentukan tingkat kerusakan otak yang disebabkan oleh luka tersebut.
Meskipun kedua individu ini mungkin menerima perawatan medis, tampaknya pengobatan kanker pada zaman Mesir Kuno tidak mungkin berhasil mengingat mereka sudah dalam stadium lanjut dari penyakitnya. Meskipun begitu, temuan ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang upaya pembedahan dan pengobatan kanker pada masa lalu.