Sumber foto: Google

Temu Kena Dampak Perang Dagang: Bagaimana Perubahan Kebijakan Ini Mengubah Platform e-Commerce Ternama?

Tanggal: 10 Mei 2025 06:43 wib.
Tampang.com | Platform e-Commerce asal China yang baru-baru ini banyak dibicarakan, Temu, kini menghadapi masa sulit. Aplikasi ini, yang sempat menarik perhatian karena popularitasnya, kini menjadi korban dari ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Beberapa waktu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusan untuk menetapkan tarif tinggi terhadap barang-barang yang masuk ke AS, termasuk produk-produk yang dikirim dari China.

Keputusan ini tentu berdampak langsung pada Temu, yang sebagian besar produknya dipasok dari China untuk dijual ke konsumen di AS. Dalam laporan terbaru yang dipublikasikan oleh Wired, perubahan signifikan terjadi pada cara Temu beroperasi setelah keputusan tarif tersebut. Perubahan ini terlihat jelas dalam beberapa kebijakan yang diterapkan platform e-Commerce tersebut.

Peningkatan Harga dan Penghapusan Produk dari China

Temu mulai melakukan sejumlah perubahan yang cukup mencolok sejak bulan lalu. Salah satu perubahan pertama yang terjadi adalah kenaikan harga untuk produk-produk yang dikirim dari China ke AS. Langkah ini jelas dipicu oleh tarif tinggi yang diterapkan oleh AS terhadap barang-barang China, yang menyebabkan penjual dan platform e-Commerce harus menyesuaikan harga jual agar tetap dapat mempertahankan margin keuntungan.

Namun, perubahan terbesar yang mengundang perhatian adalah penghapusan seluruh produk dari China yang sebelumnya tersedia di platform Temu. Kini, Temu hanya menampilkan produk dengan label 'lokal' untuk konsumen di AS. Label ini menunjukkan bahwa produk yang dijual ke konsumen di AS adalah barang yang dikirimkan tanpa tambahan tarif baru yang dikenakan oleh pemerintah AS. Akibatnya, pengguna di AS tidak lagi bisa melihat daftar produk dari China dan negara lain, yang tentu membatasi pilihan mereka.

Dampak Kebijakan Baru terhadap Konsumen dan Penjual

Bagi konsumen AS, kebijakan baru ini jelas membuat pilihan produk semakin terbatas. Banyak pengguna yang sebelumnya sudah menandai produk favorit mereka di wishlist, namun begitu produk tersebut ditawarkan, mereka mendapati barang-barang tersebut sudah terjual habis dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan bahwa penghapusan produk dari China menyebabkan kelangkaan barang yang sangat signifikan di platform Temu.

Tidak hanya konsumen, para penjual juga merasakan dampak besar dari perubahan kebijakan yang diterapkan oleh Temu. Beberapa penjual asal China mengaku terkejut dengan keputusan platform yang menghapus produk mereka dari daftar yang dapat dilihat oleh konsumen di AS. Beberapa dari mereka bahkan tidak diberi pemberitahuan tentang perubahan ini, yang menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian dalam operasional bisnis mereka.

Salah satu penjual dari China yang diwawancarai mengungkapkan bahwa kebijakan baru Temu ini sangat mempengaruhi bisnis mereka. Mereka mengandalkan penjualan produk ke pasar AS, dan penghapusan produk dari China membuat pasar mereka menjadi sangat terbatas. Penjual ini juga mengungkapkan bahwa perubahan tersebut mengurangi pendapatan mereka secara signifikan, karena banyak produk mereka yang sebelumnya menjadi favorit konsumen AS, kini tidak lagi tersedia.

Strategi Temu yang Mirip dengan Amazon

Langkah yang diambil oleh Temu ini mengingatkan pada strategi yang diterapkan oleh Amazon. Seperti yang dijelaskan oleh Juozas Kaziukena, seorang analis industri e-Commerce, Temu kini mengikuti jejak Amazon dengan hanya menawarkan produk yang dikirim langsung dari gudang yang ada di AS. Dengan demikian, produk yang dijual kepada konsumen AS berasal dari gudang yang ada di negara tersebut, tanpa harus melalui proses pengiriman internasional yang melibatkan tarif impor yang tinggi.

Strategi ini dilakukan untuk mengurangi dampak dari tarif impor yang diterapkan oleh AS terhadap barang-barang yang berasal dari China dan negara lainnya. Namun, meskipun langkah ini mungkin membantu mengurangi biaya tambahan, hal ini juga mengurangi variasi produk yang tersedia di platform Temu, yang berpotensi membuat konsumen merasa kecewa dengan pilihan yang lebih terbatas.

Reaksi Pengguna dan Prospek ke Depan

Perubahan kebijakan Temu ini telah menimbulkan reaksi beragam dari pengguna. Beberapa konsumen mengungkapkan kekecewaan mereka di platform diskusi seperti Reddit, di mana mereka menyatakan bahwa banyak barang yang sebelumnya mereka inginkan sudah terjual habis dengan cepat setelah perubahan kebijakan ini diberlakukan. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dari penghapusan produk China terhadap pengalaman belanja mereka di Temu.

Bagi Temu, ini menjadi tantangan besar. Walaupun penghapusan produk-produk impor dari China dapat membantu mereka mengurangi biaya terkait tarif, namun hal ini juga berpotensi membuat mereka kehilangan daya tarik yang dimiliki platform mereka sebelumnya. Di sisi lain, pengurangan pilihan produk bisa membuat pelanggan setia merasa kecewa, yang pada gilirannya bisa memengaruhi pertumbuhan dan pendapatan perusahaan di masa depan.

Kesimpulan: Apa yang Bisa Diharapkan?

Perang dagang antara China dan AS jelas memengaruhi banyak sektor, dan Temu adalah salah satu contoh nyata dampak dari ketegangan ini. Meskipun langkah-langkah yang diambil Temu untuk menyesuaikan diri dengan tarif impor AS mungkin membantu mereka mengurangi kerugian jangka pendek, keputusan untuk menghapus produk-produk dari China dari platform mereka mungkin berdampak negatif dalam jangka panjang, baik bagi konsumen maupun penjual.

Namun, situasi ini juga memberi gambaran tentang bagaimana perusahaan e-Commerce besar harus beradaptasi dengan perubahan kebijakan perdagangan global. Temu perlu menemukan keseimbangan antara mempertahankan harga yang kompetitif, memberikan pilihan yang beragam kepada konsumen, dan mematuhi kebijakan perdagangan internasional yang terus berubah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved