Sumber foto: iStock

Temu Ganti Strategi! Cara Baru E-Commerce China Bertahan dari Aturan Ketat AS

Tanggal: 8 Feb 2025 17:20 wib.
Tampang.com | Perusahaan e-commerce asal China, Temu, kini mengubah strategi bisnisnya dengan lebih banyak mempromosikan produk yang dikirim dari gudang lokal di Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, mencabut kebijakan yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan mereka.

Kebijakan yang dicabut adalah skema de minimis, yaitu aturan yang membebaskan bea masuk untuk barang impor dalam jumlah kecil dengan nilai di bawah US$ 800 (sekitar Rp 13 juta). Selain itu, Trump juga memberlakukan tarif 10% untuk produk asal China yang diekspor ke AS, yang semakin memperketat perdagangan bagi platform seperti Temu dan Shein.

Dampak Penghapusan Skema De Minimis
Selama ini, skema de minimis menjadi salah satu faktor utama yang memungkinkan pertumbuhan pesat e-commerce asal China di pasar Amerika. Dengan aturan ini, platform seperti Temu dan Shein dapat menawarkan barang dari China dengan harga yang sangat murah, khususnya untuk produk eceran bernilai rendah seperti elektronik, pakaian, hingga furnitur.

Namun, setelah skema tersebut dihapus, Temu harus beradaptasi. Salah satu strategi yang kini mereka terapkan adalah lebih mengutamakan promosi pedagang yang bisa mengirim produk dari gudang di AS dibandingkan dengan pengiriman langsung dari China.

Menurut laporan CNBC International, hampir semua produk yang muncul dalam daftar "penawaran kilat" di aplikasi Temu kini memiliki tanda “lokal”, yang menandakan bahwa barang tersebut dikirim dari dalam AS.

Barang Lokal, Pedagang Tetap dari China?
Menariknya, meskipun produk tersebut dikirim dari gudang di Amerika, sebagian besar tetap berasal dari pedagang berbasis di China. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan strategi logistik, Temu tetap bergantung pada produsen China untuk mempertahankan harga kompetitif mereka.

Strategi baru ini membuat Temu harus bersaing lebih ketat dengan e-commerce besar di AS seperti Amazon, eBay, dan Walmart. Ketiga platform tersebut juga semakin agresif menarik pedagang dari China untuk menyimpan stok barang mereka di gudang-gudang yang berlokasi di AS, sehingga persaingan dalam pasar e-commerce semakin sengit.

Perubahan Strategi untuk Bertahan
Tidak hanya Temu, Shein juga menghadapi tantangan yang sama dan berupaya memastikan bahwa kebijakan baru pemerintah AS tidak terlalu berdampak besar pada bisnis mereka.

Sebelumnya, layanan pos AS sempat menghentikan semua pengiriman produk dari China dan Hong Kong. Langkah ini diambil karena petugas bea cukai AS kewalahan menangani lonjakan barang murah dari China yang tiba-tiba harus dikenakan bea masuk setelah skema de minimis dihapus.

Dengan adanya aturan baru ini, para pemain e-commerce China harus terus mencari cara agar tetap bisa beroperasi di pasar Amerika. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah dengan mendirikan lebih banyak pusat distribusi dan gudang di dalam AS, sehingga mereka bisa tetap menawarkan pengiriman cepat dengan harga kompetitif.

Meskipun Temu dan Shein masih bertahan dengan strategi baru mereka, masa depan e-commerce China di AS masih penuh tantangan. Perubahan kebijakan perdagangan bisa terus terjadi, dan platform-platform ini harus terus berinovasi agar bisa tetap bersaing di pasar global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved