Tarif Trump Picu Lonjakan Harga iPhone: Konsumen AS Terancam Kenaikan Drastis
Tanggal: 8 Apr 2025 20:01 wib.
Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi menyebabkan lonjakan signifikan pada harga produk Apple, khususnya iPhone 16 Pro Max. Analis dari UBS memperkirakan bahwa harga model tersebut dapat meningkat hingga US$350, atau sekitar Rp5,84 juta, di pasar AS. Kenaikan ini setara dengan peningkatan hampir 30% dari harga saat ini yang berada di angka US$1.199 (sekitar Rp20 juta).
Perkiraan Kenaikan Harga iPhone 16 Pro
Selain iPhone 16 Pro Max, model lain seperti iPhone 16 Pro juga diperkirakan mengalami kenaikan harga. Jika produksi dialihkan ke India, harga iPhone 16 Pro yang saat ini dijual seharga US$999 (sekitar Rp16,7 juta) dapat meningkat sebesar US$120, menjadi US$1.119 (sekitar Rp18,7 juta).
Dampak pada Saham Apple
Sejak pengumuman tarif oleh Trump, saham Apple mengalami penurunan tajam. Dalam tiga hari perdagangan, nilai saham perusahaan ini merosot 20%, menghapus kapitalisasi pasar sekitar US$640 miliar.
Ketidakpastian di Rantai Pasokan
Analis UBS, Sundeep Gantori, menyoroti ketidakpastian yang meliputi bagaimana kenaikan biaya produksi akan dibagi antara Apple dan pemasoknya, sejauh mana biaya tersebut akan diteruskan ke konsumen, serta durasi penerapan tarif tersebut.
Tarif Impor pada Negara Produsen
Mayoritas produksi Apple berlangsung di China, yang kini dikenakan tarif impor sebesar 54% oleh AS. Selain itu, negara lain seperti India, Vietnam, dan Thailand juga menghadapi tarif tinggi, yang semakin memperumit strategi produksi Apple.
Perkiraan Kenaikan Harga Global
JPMorgan Chase memperkirakan bahwa Apple mungkin akan menaikkan harga produknya sekitar 6% secara global sebagai respons terhadap tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
Biaya Produksi di AS
Dan Ives dari Wedbush Securities menyatakan bahwa jika Apple memindahkan produksi iPhone ke AS, biaya produksi per unit bisa mencapai US$3.500. Hal ini menunjukkan bahwa produksi domestik bukanlah solusi yang praktis dalam jangka pendek.
Kemampuan Apple Menanggung Biaya Tambahan
Analis dari Morgan Stanley memperkirakan bahwa Apple memiliki kapasitas untuk menanggung tambahan biaya hingga US$34 miliar per tahun akibat tarif yang diberlakukan. WSJ
Strategi Apple Menghadapi Tarif
Untuk mengurangi dampak tarif, Apple berencana meningkatkan produksi iPhone di India dan mengalihkan sebagian rantai pasokannya ke negara lain seperti Vietnam. Langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga produk dan mempertahankan daya saing di pasar global.
Penerapan tarif impor oleh pemerintahan Trump memberikan tantangan besar bagi Apple, baik dari segi produksi maupun penetapan harga. Perusahaan harus menyesuaikan strategi operasionalnya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap konsumen dan mempertahankan posisinya di pasar teknologi global.