Survei Nutanix: 80% Perusahaan Sudah Terapkan GenAI, Tapi Tantangan Besar Menanti
Tanggal: 16 Mar 2025 14:06 wib.
Tampang.com | Dengan mengedepankan inovasi di bidang cloud computing, Nutanix, sebagai salah satu pemimpin dalam sektor komputasi hybrid dan multi-cloud, baru-baru ini meluncurkan laporan survei dan riset tahunan mereka, yang dikenal dengan nama Enterprise Cloud Index (ECI) edisi ketujuh.
Laporan ini bertujuan untuk mengukur perkembangan adopsi cloud di berbagai perusahaan di seluruh dunia, sekaligus memberikan gambaran tentang penerapan Generative Artificial Intelligence (GenAI) serta tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam memenuhi tuntutan operasi yang semakin kompleks.
Salah satu temuan menarik dari laporan ini adalah fakta bahwa tingkat implementasi GenAI sangat bervariasi di antara perusahaan-perusahaan. Banyak organisasi menunjukkan antusiasme untuk memanfaatkan GenAI dalam meningkatkan produktivitas dan menciptakan inovasi baru. Namun, tidak sedikit dari mereka juga terhambat oleh isu keamanan data dan tantangan dalam modernisasi infrastruktur teknologi informasi (IT) mereka.
Menurut laporan ECI, sekitar 90% responden meyakini bahwa biaya IT mereka akan meningkat seiring dengan implementasi GenAI dan penggunaan aplikasi modern. Meskipun demikian, harapan tetap ada: sebanyak 70% perusahaan optimis bahwa mereka akan memperoleh keuntungan dari investasi dalam proyek GenAI dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Lee Caswell, Senior Vice President (SVP) Product and Solutions Marketing di Nutanix, yang menyatakan bahwa banyak organisasi telah mencapai titik balik dalam hal penerapan GenAI dan penyelesaian berbagai tantangan yang dihadapi.
Lebih dari itu, ECI tahun ini juga mengidentifikasi sejumlah tren yang signifikan dari umpan balik pelanggan, seperti meningkatnya beban kerja GenAI dari tahap pengembangan hingga produksi, serta kebutuhan baru dalam hal tata kelola dan integrasi dengan infrastruktur IT yang telah ada.
Menurut Lee, agar proyek-proyek GenAI berhasil memberikan Return on Investment (ROI), organisasi perlu melakukan pendekatan holistik dalam modernisasi aplikasi, infrastruktur, dan mengadopsi teknologi kontainerisasi.
Salah satu temuan utama dari laporan ini adalah meningkatnya pengadopsian kontainerisasi aplikasi. Hampir 90% organisasi melaporkan bahwa beberapa aplikasi mereka telah dikontainerisasi, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan adopsi beban kerja aplikasi baru seperti GenAI.
Sebanyak 94% responden sepakat bahwa adopsi aplikasi cloud-native/container memberikan manfaat nyata bagi organisasi, yang menjadikan pendekatan ini sebagai 'standar emas' untuk memastikan akses data yang aman di seluruh lingkungan hybrid dan multi-cloud.
Dari segi pengadopsian GenAI itu sendiri, lebih dari 80% organisasi saat ini sudah menerapkan strategi GenAI, hanya 2% yang belum memulai perencanaan. Namun, target implementasi bervariasi. Banyak perusahaan percaya bahwa solusi GenAI akan mendorong produktivitas dan efisiensi. Pada saat yang sama, kasus penggunaan GenAI saat ini banyak difokuskan pada dukungan pelanggan dan solusi pengalaman. Namun, banyak organisasi berharap untuk segera menerapkan GenAI dalam konteks keamanan siber dan perlindungan data.
Satu hal menarik yang terungkap dalam survei ini adalah bahwa GenAI telah mengubah prioritas organisasi. Sekitar 95% responden setuju bahwa keamanan dan privasi data kini menjadi perhatian utama. Lebih dari 90% organisasi menekankan pentingnya perlindungan privasi data ketika menerapkan solusi GenAI.
Meskipun demikian, 95% responden merasa bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengamankan model dan aplikasi yang berbasis GenAI, mencerminkan tantangan yang harus dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara inovasi dan keamanan.
Modernisasi infrastruktur juga menjadi kunci untuk mendukung penerapan GenAI secara lebih luas. Menjalankan aplikasi cloud native di skala besar memerlukan infrastruktur yang dapat memenuhi berbagai persyaratan seperti keamanan dan integritas data.
Hampir 98% responden menghadapi tantangan ketika meningkatkan beban kerja GenAI dari tahap pengembangan ke produksi, di mana integrasi dengan infrastruktur IT yang sudah ada menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, banyak yang menilai bahwa investasi dalam infrastruktur IT adalah langkah awal yang krusial untuk mendukung solusi GenAI.
Selain itu, adopsi solusi GenAI tidak hanya memerlukan perubahan dalam teknologi, tetapi juga di kalangan sumber daya manusia. Sekitar 52% responden percaya bahwa organisasi mereka perlu berinvestasi dalam pelatihan di bidang IT, sementara 48% lainnya berpandangan bahwa perlu ada perekrutan talenta baru untuk mendukung inisiatif GenAI.
Di tengah posisi sulit dalam mendapatkan bakat yang memiliki keterampilan di bidang GenAI, banyak organisasi optimis bahwa mereka dapat melatih tim mereka secara internal untuk menjadi ahli dalam domain ini.
Selama tujuh tahun berturutan, Nutanix telah menggelar riset global tentang penerapan enterprise cloud, tren kontainerisasi, dan adopsi GenAI. Penelitian ini melibatkan penyelesaian survei oleh 1.500 pengambil keputusan di bidang IT dan DevOps dari berbagai sektor industri di seluruh dunia, termasuk wilayah Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai laporan tersebut, Anda dapat mengakses Nutanix Enterprise Cloud Index yang telah dipublikasikan.
Sejalan dengan perkembangan pesat di Indonesia, di mana banyak bisnis berupaya untuk memodernisasi infrastruktur mereka dan mempercepat adopsi AI, Nutanix juga telah melaksanakan acara Cloud Builders Day di Jakarta. Acara yang berlangsung pada 19 Februari 2025 ini membahas berbagai wawasan penting dalam membangun strategi hybrid multicloud serta eksplorasi potensi enterprise AI. Informasi lebih lanjut mengenai acara dan topik yang dibahas dapat diakses langsung melalui kanal resmi Nutanix.