Sumber foto: iStock

Suara yang Bisa 'Belok'! Teknologi Baru Ini Bisa Bisikin Satu Orang di Keramaian

Tanggal: 25 Mar 2025 14:24 wib.
Dalam era di mana privasi semakin sulit dijaga, tim peneliti dari Penn State University telah menghadirkan inovasi luar biasa yang dapat mengubah cara kita berkomunikasi di ruang publik. Mereka telah mengembangkan teknologi audio yang dapat menyampaikan suara hanya kepada satu orang di tengah keramaian, sehingga meminimalisir peluang orang lain untuk mendengar percakapan tersebut.

Temuan ini diungkap melalui penelitian yang diterbitkan dalam jurnal terkemuka, *Proceedings of the National Academy of Sciences*, dan mendapat perhatian luas di berbagai platform seperti Futurism.

Jai Xin Zhong, salah satu peneliti, menjelaskan mekanisme dari teknologi ini dengan jelas. “Kami menciptakan headset virtual. Orang yang berada dalam 'kantung audio' dapat mendengar suara yang hanya ditujukan untuk mereka. Ini menciptakan zona tenang dan zona suara yang terpisah satu sama lain,” ungkapnya. Dengan kata lain, teknologi ini memungkinkan pembicara untuk berkomunikasi dengan pendengar secara langsung, tanpa gangguan dari lingkungan sekitar.

Teknologi inovatif ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang memiliki frekuensi di atas 20 kHz, yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Menurut Zhong dan Yun Jing, keduanya berperan penting dalam penelitian ini, gelombang suara yang dibungkus dalam pancaran ultrasonik akan tampak hening selama proses perjalanan menuju tujuan.

Ketika suara tersebut tiba di lokasi spesifik, suara itu baru akan bisa didengar dengan jelas oleh orang yang berada di titik sasaran. Metode ini sangat efektif untuk mengarahkan pesan atau informasi tanpa meninggalkan jejak yang bisa ditangkap oleh orang lain yang ada di sekitarnya.

Zhong dan Jing juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan teknologi ini. Gelombang suara cenderung menyebar selama perjalanan, terutama gelombang dengan frekuensi rendah, yang membuatnya sulit untuk "dikurung". Untuk mengatasi hal ini, para peneliti menggunakan pancaran gelombang ultrasonik sebagai 'pengangkut' suara yang dapat didengar. Dengan cara ini, pesan yang disampaikan tetap tersembunyi selama perjalanan.

Lebih menariknya lagi, penelitian ini juga berhasil menciptakan gelombang ultrasonik yang mampu membelok. Dengan menggunakan teknologi yang mereka sebut sebagai *acoustic metasurfaces*, mereka dapat memanipulasi arah gelombang suara, mirip dengan cara lensa membelokkan cahaya. Hal ini membuat suara dapat diarahkan dengan presisi tinggi ke tempat yang diinginkan, menciptakan pengalaman audio yang unik dan efisien.

Salah satu pencapaian penting dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk mengubah pancaran ultrasonik menjadi suara yang terdengar oleh manusia. Dalam uji coba ini, Zhong dan Jing memancarkan beberapa gelombang pada frekuensi berbeda, seperti 40.000 Hz dan 39.500 Hz. Saat kedua frekuensi ini bersilangan, mereka menciptakan gelombang suara baru dengan frekuensi 500 Hz, yang dapat didengar oleh pendengar yang berada di titik persilangan tersebut.

Dari hasil penelitian, mereka menyimpulkan bahwa saat ini teknologi mereka mampu menciptakan "kantung audio" dalam radius 0,9 meter dengan tingkat kebisingan hingga 60 desibel, setara dengan suara percakapan biasa. Hal ini sangat mungkin untuk diterapkan di berbagai situasi, termasuk di tempat-tempat publik yang ramai.

Meskipun proses pengembangan teknologi ini cukup panjang, kedua peneliti tersebut sudah memikirkan beberapa aplikasi praktis dari penemuan mereka. Misalnya, "kantung audio" ini bisa menjadi solusi yang ideal untuk menciptakan zona suara yang terpisah di tempat-tempat seperti museum atau perpustakaan, di mana ketenangan dan konsentrasi sangat diperlukan. Selain itu, teknologi yang sama juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan fitur serupa dengan teknologi penghilang kebisingan di area yang lebih luas, seperti taman di tengah kota yang biasanya bising.

Dengan perkembangan teknologi ini, kita dapat membayangkan dunia di mana komunikasi pribadi dapat dilakukan di mana saja tanpa risiko eavesdropping. Misalnya, saat kita ingin membahas sesuatu yang sensitif di tengah keramaian, kita tidak perlu khawatir percakapan kita terdengar oleh orang lain.

eknologi ini menawarkan harapan baru akan privasi dalam komunikasi di era digital yang semakin kompleks, sambil tetap memberikan kenyamanan saat berinteraksi dengan orang lain di ruang publik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved