Streaming Bikin Bioskop Sepi? Ini Jawaban Mengejutkan dari Bos Netflix dan Vidio!
Tanggal: 23 Jun 2025 11:49 wib.
Di tengah gempuran platform digital seperti Netflix dan Vidio, banyak yang bertanya-tanya: Apakah era keemasan bioskop di Indonesia sudah berakhir? Namun, para pelaku industri justru menyampaikan pandangan yang berbeda dan menenangkan.
Ruben Hattari, Direktur Urusan Global Netflix Asia Tenggara, menegaskan bahwa Netflix tidak berniat bersaing langsung dengan bioskop. Dalam forum US Business For Indonesia: Creative Economy Forum yang digelar di Jakarta, Selasa (17/6/2025), Ruben menyampaikan bahwa Netflix dan bioskop justru bisa saling melengkapi dalam mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia.
“Kami tidak merasa perlu merebut pangsa pasar bioskop karena kenyataannya kami justru bisa hidup berdampingan dengan baik,” ujar Ruben.
Netflix Tak Ingin Rebut Penonton Bioskop
Ruben menekankan bahwa ekosistem bioskop dan layanan streaming tidak perlu saling mengalahkan. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan dapat beroperasi dalam satu ekosistem kreatif yang sama.
Lebih dari itu, dampak ekonomi dari sektor industri layar ternyata sangat luas. Berdasarkan hasil studi internal yang disampaikan Ruben, pertumbuhan industri ini mampu menciptakan hingga 200.000 lapangan kerja tambahan. Dampaknya tidak hanya terbatas pada dunia perfilman, tetapi juga meluas ke sektor pariwisata, mode, dan industri kreatif lainnya.
“Jika tren pertumbuhan industri layar terus berlanjut, potensi serapan tenaga kerja akan sangat besar, termasuk sektor pendukung seperti fesyen dan pariwisata,” ungkapnya.
Peran Netflix dalam Mendukung Film Lokal
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap industri film nasional, Netflix telah melisensikan sekitar 50 film Indonesia sepanjang tahun lalu, dan berharap bisa menambah jumlah tersebut ke depannya. Kebanyakan dari film-film ini adalah judul yang sebelumnya telah tayang di bioskop dan kemudian dihadirkan kembali untuk dinikmati di platform streaming.
Dengan pendekatan ini, Netflix membantu memperpanjang usia tayang film Indonesia, sekaligus memperluas jangkauan penontonnya ke audiens global.
“Kami membawa kembali film-film Indonesia yang sudah tamat masa tayangnya di bioskop ke layanan kami melalui skema lisensi,” jelas Ruben.
Vidio: Streaming Adalah Solusi, Bukan Saingan
Senada dengan pernyataan Ruben, Hermawan Sutanto dari Vidio menyampaikan bahwa streaming bukanlah pesaing bioskop, melainkan solusi distribusi konten lanjutan. Ia menjelaskan bahwa dengan jumlah layar bioskop yang terbatas, film-film yang diproduksi dalam jumlah besar perlu saluran alternatif agar bisa menjangkau penonton secara maksimal.
“Kapasitas bioskop tetap terbatas, sementara produksi film terus meningkat. Maka dari itu, streaming hadir sebagai jalur distribusi tambahan melalui lisensi digital,” ujar Hermawan.
Dengan demikian, kehadiran platform digital justru membuka lebih banyak pintu untuk film-film Indonesia agar tetap hidup dan relevan.
Pandemi Jadi Bukti Keduanya Bisa Tumbuh Bersama
Pengalaman selama pandemi Covid-19 menjadi ilustrasi nyata bahwa bioskop dan streaming bisa tumbuh bersama. Saat bioskop ditutup karena kebijakan lockdown, platform streaming mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah pelanggan dan waktu tonton.
Namun, menariknya, saat bioskop dibuka kembali pasca pandemi, justru terjadi lonjakan jumlah tiket terjual yang melebihi era sebelum pandemi. Di saat yang sama, pertumbuhan platform streaming tetap stabil.
Pernyataan ini disampaikan oleh Edwin Nazir, Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia, yang menilai bahwa kedua saluran ini justru mendukung pertumbuhan industri secara beriringan.
“Saat bioskop tutup, streaming tumbuh pesat. Tapi pasca pandemi, penjualan tiket bioskop malah lebih tinggi dibanding masa sebelum pandemi. Ini bukti keduanya bisa tumbuh bersama,” ujarnya.
Sinergi Jadi Kunci Pertumbuhan Industri Layar
Kesimpulannya, pertanyaan apakah Netflix dan platform streaming lainnya "membunuh" bioskop kini mendapat jawaban yang cukup jelas: tidak. Justru, kedua model distribusi ini bisa hidup berdampingan dan menciptakan sinergi positif dalam mengembangkan ekosistem perfilman di Indonesia.
Dengan dukungan lisensi konten, pengembangan sumber daya manusia, hingga penciptaan lapangan kerja lintas sektor, Netflix dan Vidio ikut andil dalam mendorong pertumbuhan industri layar yang inklusif dan berkelanjutan.
Transformasi yang Tidak Perlu Ditakuti
Masyarakat Indonesia kini memiliki lebih banyak pilihan untuk menikmati film. Baik di layar lebar bioskop dengan pengalaman sinematik, maupun di rumah melalui platform streaming yang fleksibel dan mudah diakses.
Daripada menjadi ancaman, streaming justru membawa transformasi positif yang membuat industri layar semakin adaptif, tangguh, dan inklusif di era digital.