Strategi 'China+1': Kenapa Hampir Semua iPhone ke AS Kini Dibuat di India?
Tanggal: 19 Jun 2025 09:53 wib.
Apple tengah menjalankan strategi besar dalam memindahkan sebagian besar rantai pasokan iPhone dari China ke India. Dari data terbaru, hampir semua iPhone yang diekspor oleh Foxconn dari India pada periode Maret–Mei 2025 dikirim langsung ke Amerika Serikat—menyisakan hanya sedikit untuk negara lain. Ini bukan kebetulan, tapi hasil dari keputusan strategis Apple dalam menghadapi situasi geopolitik dan ancaman tarif tinggi.
Menghindari Tarif AS yang Membebani
Antara Maret dan Mei 2025, Foxconn mengekspor iPhone senilai US$3,2 miliar dari India, dan 97% dari barang tersebut menuju AS, naik tajam dari rata-rata 50,3% pada tahun sebelumnya reuters.com+15reuters.com+15indiatoday.in+15. Bulan Mei membawa hampir US$1 miliar ekspor—angka tertinggi kedua setelah rekor US$1,3 miliar pada Maret .
Presiden Trump sempat mengancam mengenakan tarif hingga 55% untuk produk impor dari China, setelah sebelumnya tarifnya sempat mencapai 145% sebelum ditangguhkan selama 90 hari nypost.com. Tarif tersebut menjadi ancaman serius bagi Apple, memaksa mereka mencari alternatif supaya harga iPhone tetap kompetitif di pasar AS.
India: Andalan Baru Apple
Sebelumnya, fasilitas pabrik di India tidak hanya melayani AS, tetapi juga pasar Eropa seperti Belanda, Ceko, dan Inggris. Namun, strategi Apple berubah drastis pada 2025: seluruh kapasitas ekspor diarahkan ke AS telecomstechnews.com+1reddit.com+1.
Penyaluran iPhone dari India ke AS dalam lima bulan pertama 2025 telah mencapai US$4,4 miliar, melampaui total ekspor sepanjang 2024 yang hanya US$3,7miliar . Bahkan di bulan Maret, Apple mengerahkan pengiriman pesawat kargo khusus untuk mengangkut iPhone 13, 14, 16, dan 16e senilai US$2 miliar dari Chennai ke AS reddit.com+7reuters.com+7m.economictimes.com+7.
Apple juga berhasil mempercepat proses bea cukai di Bandara Chennai, dari 30 jam menjadi hanya enam jam, demi memastikan saldo pasokan ke AS tetap stabil iphoneincanada.ca+5reuters.com+5businesstoday.in+5.
Prediksi Ekspor India Tembus 30% Dunia
Analis Counterpoint Research, Prachir Singh, memperkirakan bahwa iPhone hasil produksi di India akan menyumbang 25–30% dari total ekspor global Apple pada akhir 2025, naik dari 18% tahun sebelumnya telecomstechnews.com+14reuters.com+14indiatoday.in+14.
Fakta ini menegaskan bahwa India bukan sekadar pilihan alternatif, tetapi komponen kunci dalam strategi global Apple untuk mengurangi ketergantungan terhadap China dan menyesuaikan diri terhadap ketidakpastian tarif AS.
Tata Electronics Ikut Ambil Peran
Selain Foxconn, Tata Electronics juga menjadi pemasok iPhone dari India untuk pasar AS. Pada periode Maret–April 2025, 86% dari produksi mereka diekspor ke AS, meningkat pesat dari sebelumnya hanya 52% sepanjang 2024 taipeitimes.com+2reddit.com+2livemint.com+2. Ini menunjukkan bahwa pabrikan lokal India semakin dipercaya dalam rantai pasokan global Apple.
Tekanan Politik dan Ancaman Tarif Baru
Langkah agresif Apple ini tentu mendapat sorotan. Donald Trump bahkan mengecam rencana Apple membangun manufaktur di India, dan pernah mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 25% untuk produk seperti iPhone yang diproduksi di luar AS .
India sendiri saat ini dikenai tarif dasar 10% oleh AS, namun tengah berusaha negosiasi untuk menghindar dari tarif "timbal balik" sebesar 26%. Perbedaan tarif ini memberi keuntungan besar bagi Apple menggunakan basis produksi India daripada China .
Tantangan dan Investasi India
Meskipun biaya produksi di India bisa 5–10% lebih tinggi dibanding China, Apple tetap menempatkan India sebagai prioritas dengan alasan diversifikasi dan stabilitas rantai pasokan .
Namun India juga menghadapi tantangan seperti tingginya komponen impor serta infrastruktur yang belum setara China . Meski begitu, investasi Foxconn US$1,5miliar di Tamil Nadu serta ekspansi pabrik Tata dan lainnya menunjukkan keseriusan strategi jangka panjang reuters.com+2iphoneincanada.ca+2livemint.com+2.
Dampak Global dan Mekanisme Diversifikasi
Perpindahan manufaktur ke India bukan sekadar soal biaya atau tarif, melainkan bagian dari strategi "China+1", yaitu memindahkan sebagian produksi ke negara alternatif sebagai antisipasi risiko geopolitik .
Jika tren ini berlanjut, maka Apple dapat menurunkan risiko tarif ekstrem di masa depan dan menjaga pasokan iPhone tetap lancar—mencerminkan betapa pentingnya hubungan geopolitik terhadap strategi bisnis global.
Kesimpulan
Apple telah memasuki era baru dalam strategi manufaktur global. Dengan memindahkan sebagian besar produksi iPhone dari China ke India dan menargetkan pasar AS, Apple membuktikan kemampuannya mengelola kompleksitas geopolitik sambil tetap menjaga kinerja bisnis. Rantai pasokan iPhone kini tidak lagi tergantung pada satu negara saja—melainkan dibuat lebih tahan terhadap ancaman tarif dan konflik perdagangan.
Dengan investasi besar, percepatan logistik, dan dukungan lokal, India berpotensi menjadi pusat manufaktur teknologi global—mengubah evolusi rantai pasokan Apple untuk dekade mendatang.