Steve Jobs Telah Buktikan: Kecerdasan Buatan Apple Setelah 40 Tahun
Tanggal: 19 Jul 2024 15:15 wib.
Raksasa teknologi Apple baru-baru ini mengumumkan peluncuran fitur Apple Intelligence untuk perangkat buatannya, yang hadir dalam sistem operasi (OS) iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia. Apple Intelligence merupakan serangkaian fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif yang memungkinkan pengguna untuk menulis dan merangkum teks dengan bantuan AI, membuat gambar dan emoji, serta meningkatkan kinerja asisten virtual Siri.
Ternyata, kehadiran kecerdasan buatan generatif Apple Intelligence sebenarnya telah diprediksi oleh pendiri Apple, Steve Jobs, 40 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1985. Pengungkapan ini terungkap dalam sebuah video yang dibagikan melalui media sosial X (sebelumnya Twitter).
Video berdurasi 2 menit 47 detik tersebut menampilkan pernyataan Steve Jobs, yang pada saat itu berusia 30 tahun, yang mengungkapkan keterkaitannya dengan mantan raja Makedonia kuno, Alexander Agung. Jobs menyatakan bahwa dirinya merasa cemburu terhadap Alexander Agung yang pernah diajari oleh filsuf legendaris Aristoteles tentang etika, politik, dan debat.
Jobs menyampaikan, "Saya pikir saya akan sangat menikmatinya (diajari Aristoteles). Lewat keajaiban halaman cetakan, saya bisa membaca apa yang ditulis Aristoteles tanpa perantara." Dia juga menyatakan bahwa, meskipun dapat mengakses catatan Aristoteles, ia tidak mampu mengajukan pertanyaan kepada filsuf tersebut dan mengharapkan jawaban.
Selain itu, Jobs juga menyampaikan harapannya bahwa di masa depan, manusia dapat menciptakan alat interaktif yang dapat merekam atau mendokumentasikan pandangan dari orang dengan kecerdasan mirip Aristoteles. Hal ini merujuk pada ide penciptaan alat yang bisa merekam pemikiran Aristoteles berikutnya dalam sebuah mesin komputer sehingga pemikiran tersebut dapat diakses secara interaktif.
Jobs juga menggambarkan harapannya bahwa suatu saat, seseorang tidak hanya bisa membaca tulisan Aristoteles, tetapi juga dapat bertanya dan menerima jawaban. Konsep ini mirip dengan fitur AI chatbot ChatGPT, yang mampu menjawab berbagai pertanyaan pengguna dan menyajikan jawaban dari berbagai sumber di internet. ChatGPT pertama kali dirilis pada November 2022.
Meskipun Steve Jobs meninggal dunia pada tahun 2011 akibat kanker pankreas, satu dekade sebelum debut ChatGPT, Apple sebagai perusahaan yang didirikannya tetap melanjutkan visinya terhadap komputasi interaktif.
Menurut informasi yang dikutip dari YahooTech pada Senin (8/7/2024), Senior Vice President of Software Engineering Apple, Craig Federighi, menyatakan, "Ini adalah momen yang telah kami upayakan sejak lama. Apple Intelligence adalah sistem kecerdasan personal yang menempatkan model generatif yang kuat tepat di inti iPhone, iPad, dan Mac Anda. Ini mengacu pada konteks pribadi Anda untuk memberi Anda kecerdasan."
Peluncuran Apple Intelligence tersebut dapat dianggap sebagai wujud dari visi Steve Jobs yang telah diprediksinya 40 tahun yang lalu. Melalui fitur kecerdasan buatan ini, Apple terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbagai aspek kehidupan, dari penulisan teks hingga interaksi dengan perangkat secara lebih cerdas dan intuitif.