Startup Xurya Penyedia Jasa Sewa Panel Surya, Raup Investasi Rp 1,5 T
Tanggal: 3 Jul 2024 17:42 wib.
Startup penyedia layanan PLTS atap atau solar panel Xurya baru-baru ini berhasil meraih pendanaan sebesar 55 juta dolar AS atau setara dengan 901 juta rupiah (mengacu pada kurs Rp 16.394). Putaran investasi ini dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund yang dikelola oleh Norfund, bersama dengan Swedfund, Clime Capital sebagai pengelola SEACEF II, British International Investment (BII), dan AC Ventures.
Berkat hasil investasi ini, perusahaan kini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 88 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun. Eka Himawan, Managing Director Xurya, menyatakan bahwa dana segar tersebut akan mendukung perusahaan dalam bersaing secara global. Dukungan dari investor kelas dunia ini akan memungkinkan Xurya untuk terus berevolusi dalam menghasilkan inovasi guna mendukung transisi energi nasional yang berkelanjutan, serta berambisi untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam beberapa tahun mendatang.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia telah merumuskan roadmap untuk mencapai target net zero emission (NZE) sebelum tahun 2060, di mana peningkatan porsi energi terbarukan seperti PLTS merupakan salah satu strategi dalam bauran energi nasional.
Para investor, termasuk Norfund, secara antusias mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan roadmap tersebut. Anders Blom, SVP Renewable Energy Norfund, menegaskan bahwa investasi ini sejalan dengan misi Climate Investment Fund untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca melalui investasi dalam sektor energi terbarukan di negara berkembang.
Xurya didirikan pada tahun 2018 dan menjadi perusahaan Indonesia pertama yang menawarkan skema sewa PLTS atap tanpa biaya awal. Perusahaan berperan dalam mendorong peningkatan penggunaan PLTS atap, terutama di sektor komersial dan industri. Selain itu, startup ini juga menjadi pelopor dalam penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dalam pengoperasian PLTS dari jarak jauh, serta menerapkan machine learning dalam pengoperasiannya.
Visi utama dari Xurya adalah mengatasi kendala yang dihadapi pelaku bisnis dalam mengadopsi energi terbarukan, terutama terkait dengan biaya pemasangan awal yang tinggi. Perusahaan memberikan solusi melalui model sewa PLTS atap tanpa biaya awal bagi para pelaku bisnis, sehingga mereka dapat beralih ke energi terbarukan dengan lebih mudah.
Pada tahun 2022, Xurya berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar 33 juta dollar AS dari berbagai pihak, termasuk East Ventures, Mitsui & Co. (Mitsui), Saratoga, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Schneider Electric, dan New Energy Nexus. GoTo Ventures (sebelumnya dikenal sebagai Tokopedia) juga turut serta sebagai investor tahap awal Xurya. Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 170 PLTS yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut catatan internal, PLTS Xurya telah berhasil menekan emisi karbon sebesar 152.000 ton CO2 per tahun, serta telah menghasilkan lebih dari 1.600 lapangan kerja hijau. Dengan dana dari putaran investasi terbaru, Xurya diproyeksikan dapat meningkatkan kontribusinya dalam pengurangan emisi karbon hingga 370.000 ton CO2 per tahun. Dukungan dari investor-investor terkemuka telah membantu Xurya dalam melakukan ekspansi bisnisnya, dan membawa dampak positif dalam pengurangan emisi karbon serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.