Sumber foto: The Seattle Times

Startup Misterius Ini Kalahkan OpenAI! Anduril Kuasai Dunia Teknologi Pertahanan dengan Valuasi Fantastis

Tanggal: 19 Jun 2025 09:59 wib.
Sebuah perusahaan rintisan yang awalnya tidak banyak dikenal publik, kini mencuri perhatian dunia. Namanya Anduril Industries, sebuah startup teknologi asal Amerika Serikat yang kini dinobatkan sebagai pemimpin dalam daftar bergengsi Disruptor 50 CNBC Internasional 2025, bahkan mengungguli nama besar seperti OpenAI, pencipta ChatGPT.

Dalam dua tahun berturut-turut sebelumnya, OpenAI menduduki posisi puncak. Namun tahun ini, kejutan besar terjadi: Anduril berhasil merangsek naik dan merebut posisi tersebut. Perusahaan ini menunjukkan bahwa inovasi di sektor teknologi pertahanan bukan hanya relevan, tapi juga mendominasi peta persaingan startup global.

Valuasi Mencapai Ratusan Triliun, Anduril Jadi Kekuatan Baru di Bidang Pertahanan

Anduril memiliki valuasi mencengangkan, yakni US$30,5 miliar atau sekitar Rp496 triliun. Angka ini membuktikan bahwa perusahaan tersebut telah tumbuh menjadi kekuatan utama dalam industri teknologi, terutama di bidang pertahanan. Berdiri sejak tahun 2017, perusahaan ini dirintis oleh lima tokoh utama: Brian Schimpf (CEO), Palmer Luckey, Trae Stephens, Matt Grimm, dan Joe Chen. Basis operasional mereka berada di California, Amerika Serikat.

Anduril mengembangkan berbagai teknologi canggih yang relevan untuk sistem pertahanan modern. Beberapa teknologi yang mereka tekuni meliputi kecerdasan buatan (AI), kendaraan otonom, komputasi edge, explainable AI, AI generatif, machine learning, robotika, serta sistem keamanan berbasis perangkat lunak (software-defined security). Kombinasi dari teknologi ini memungkinkan Anduril menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga sangat strategis.

Proyek Strategis: Dari Drone Tempur hingga Headset AR untuk Tentara

Perjalanan Anduril ke puncak tidak lepas dari keterlibatannya dalam berbagai proyek besar bersama pemerintah AS dan perusahaan teknologi global. Tahun lalu, Anduril terpilih menjadi salah satu dari dua perusahaan yang dipercaya oleh Angkatan Udara AS untuk merancang dan menguji prototipe drone tempur kolaboratif masa depan.

Tak hanya itu, Anduril juga berkolaborasi langsung dengan raksasa seperti OpenAI dalam mengembangkan sistem anti-drone berbasis AI yang akan digunakan untuk misi keamanan nasional. Kerja sama ini menunjukkan bahwa meski mereka menjadi pesaing dalam daftar startup, mereka tetap bersinergi dalam pengembangan teknologi strategis.

Di luar kerja sama tersebut, Anduril juga menjalin kemitraan dengan Meta dalam pembuatan headset AR dan VR yang didesain khusus untuk keperluan militer AS, terutama Angkatan Darat. Bahkan, Anduril mengambil alih program strategis milik Microsoft yang bernama Integrated Visual Augmentation System (IVAS), yakni perangkat wearable canggih untuk militer dengan nilai proyek mencapai US$22 miliar atau sekitar Rp357,7 triliun.

Dominasi Teknologi Pertahanan di Daftar Disruptor CNBC

CNBC mencatat bahwa untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, sektor teknologi pertahanan mendominasi posisi teratas daftar Disruptor 50. Selain Anduril, ada nama-nama lain seperti Flock Safety, Saronic Technologies, dan Shield AI yang juga berasal dari industri serupa. Ini menandakan adanya pergeseran signifikan dalam lanskap startup global, di mana sektor pertahanan kini mendapat sorotan dan pendanaan besar-besaran.

Laporan tersebut memprediksi bahwa tren pertumbuhan perusahaan teknologi pertahanan akan terus berlanjut seiring meningkatnya dana investasi yang masuk ke sektor ini. Anduril sendiri baru saja memperoleh pendanaan tambahan sebesar US$2,5 miliar (sekitar Rp40,6 triliun), menegaskan posisi mereka sebagai pemimpin dalam industri ini. Perusahaan lain seperti Saronic juga mengalami peningkatan dana yang luar biasa, dengan total pendanaan mencapai US$600 juta (Rp9,7 triliun).

Dorongan dari Kebijakan Pemerintah dan Transformasi Digital Militer

Lonjakan pendanaan ini tidak terjadi begitu saja. Faktor penting yang mendasarinya adalah kebijakan pemerintah AS yang mendorong modernisasi militer. Semasa pemerintahan Donald Trump, pemerintah mengusulkan peningkatan anggaran pertahanan secara signifikan dan mulai menggeser fokus dari sistem lama ke solusi teknologi modern. Hal ini menciptakan peluang besar bagi startup seperti Anduril yang menawarkan inovasi nyata untuk kebutuhan militer masa depan.

AI Generatif Jadi Senjata Rahasia Startup Masa Kini

Data CNBC juga menunjukkan bahwa kehadiran AI generatif telah merevolusi dunia startup. Dari 50 perusahaan yang masuk dalam daftar Disruptor, hanya 11 yang berasal dari era sebelum ChatGPT dirilis ke publik. Artinya, mayoritas startup yang kini menonjol lahir atau tumbuh pesat berkat dorongan teknologi AI generatif.

AI juga memainkan peran penting dalam model bisnis 38 dari 50 perusahaan dalam daftar tahun ini, meningkat dari 34 perusahaan pada tahun 2024. Bahkan, 21 perusahaan menyebutkan bahwa teknologi paling vital dalam operasional mereka saat ini adalah AI generatif, naik signifikan dari hanya 13 perusahaan tahun lalu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved