Sumber foto: The Independent

Starship SpaceX Meledak Lagi! Misi Mars Elon Musk Kembali Gagal

Tanggal: 8 Mar 2025 14:18 wib.
Pada tanggal 6 Maret, roket Starship yang dikembangkan oleh Elon Musk mengalami sebuah kecelakaan yang cukup mengerikan. Roket tersebut jatuh dan meledak di luar angkasa hanya beberapa menit setelah peluncurannya dari Texas, Amerika Serikat. Kegagalan ini merupakan yang kedua kalinya berturut-turut bagi SpaceX dalam upaya mereka untuk menyebarkan satelit tiruan sebagai bagian dari program ambisius untuk penjelajahan Mars yang telah gencar digembor-gemborkan oleh Musk.

Kejadian ini turut disaksikan oleh banyak orang melalui berbagai platform media sosial, di mana video-video berdurasi singkat menunjukkan puing-puing berapi yang terlihat jelas di langit selatan Florida dan kawasan Bahamas setelah Starship hancur. Ledakan ini menandakan sebuah langkah mundur yang signifikan bagi SpaceX yang selama ini dikenal dengan rekam jejak peluncuran roket mereka yang biasanya sukses.

Dalam siaran langsung oleh SpaceX, tampak jelas bagaimana mesin roket Starship mengalami kerusakan serius, menyebabkan roket tersebut berputar tak terkontrol. Sesaat setelah itu, sebuah ledakan hebat pun terjadi, memecah Starship menjadi kepingan-kepingan yang tidak dapat dikenali. Kejadian ini tentunya menjadi pukulan telak bagi tim SpaceX yang berharap dapat segera melanjutkan pengembangan misi Mars mereka.

Kegagalan ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada bulan Januari, peluncuran Starship ke-7 juga mengalami nasib yang sama, berujung pada kebangkrutan total. Kegagalan berturut-turut ini menunjukkan adanya masalah mendasar dalam fase awal misi mereka. Pada misi-misi sebelumnya, SpaceX berhasil melewati fase ini dengan lebih baik, sehingga kegagalan ini menciptakan pertanyaan besar mengenai kemampuan tim Elon Musk untuk menyelesaikan misi yang telah mereka janjikan.

Musk menginginkan agar program ini dapat dipercepat tahun ini, namun dengan dua kebangkitan yang gagal secara berturut-turut, harapan tersebut kini terlihat semakin samar. "Sayangnya, kecelakaan ini juga terjadi sebelumnya. Namun, sekarang kami sudah mendapat latihan lebih banyak," ungkap Dan Huot, juru bicara SpaceX, seperti yang dikutip oleh CNBC International pada tanggal 7 Maret 2025.

Pihak SpaceX mencurigai bahwa ledakan ini mungkin disebabkan oleh sistem penghentian penerbangan otomatis yang dimiliki oleh perusahaan. Sistem ini aktif ketika terdeteksi adanya masalah yang mempengaruhi keselamatan penerbangan roket. Sebelum ledakan terjadi, Starship menunjukkan beberapa tanda malfungsi, meski hingga saat ini, keabsahan informasi tersebut belum dapat dikonfirmasi.

Kota Boca Chica, lokasi peluncuran SpaceX, telah menjadi pusat perhatian karena misi yang ambisius dan inovatif dari Musk dalam menjelajahi planet merah, Mars. Rencana tersebut mencakup pengiriman manusia ke Mars dan penciptaan koloni permanen di sana. Namun, dengan dua kegagalan yang beruntun dalam waktu dekat, sulit untuk mengabaikan keraguan yang muncul tentang bagaimana rencana tersebut dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

Sebelum insiden yang baru saja terjadi, Starship telah meluncurkan beberapa misi yang dipandang akan menuju ambisi luar angkasa Musk. Pada bulan November 2024, peluncuran Starship yang juga disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ternyata berakhir dengan kegagalan. Roket tersebut berhasil meluncur ke orbit dan mengelilingi Bumi sebelum kemudian jatuh di Samudra Hindia setelah satu jam penerbangan. Kegagalan peluncuran tersebut menambah daftar panjang tantangan yang harus dihadapi oleh tim Musk.

Dalam konteks persaingan industri luar angkasa, keberhasilan dan kegagalan di dunia teknologi roket adalah hal yang wajar. Namun, bagaimana cara SpaceX menghadapi dan belajar dari kegagalan ini akan menjadi sorotan utama. Peluncuran roket adalah proses yang kompleks yang melibatkan banyak aspek teknis dan ilmiah. Setiap kegagalan memberikan pelajaran berharga yang dapat diterapkan pada upaya selanjutnya.

Banyak yang berharap Elon Musk dan tim SpaceX dapat segera menemukan akar masalah yang menyebabkan dua kegagalan tersebut. Sebagai salah satu pelopor dalam industri luar angkasa komersial, harapan akan kemajuan dan inovasi tetap tinggi di mata publik. Meskipun tantangan terus menghambat, visi Musk untuk menjadikan umat manusia sebagai spesies multi-planet tetap diharapkan dapat terwujud.

Kini, perhatian publik tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh SpaceX. Apakah mereka akan mampu bangkit kembali dari dua kegagalan beruntun ini? Atau apakah inovasi yang selama ini menjadi andalan mereka akan terhenti? Waktu yang akan menjawab semua pertanyaan itu. Terlepas dari itu, satu hal yang pasti: misi luar angkasa akan terus menjadi sebuah wahana penemuan dan eksplorasi yang penuh tantangan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved