Starlink Berkomitmen Investasi di Vietnam dan Indonesia
Tanggal: 7 Okt 2024 05:16 wib.
Starlink telah menunjukkan komitmennya untuk melakukan investasi di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam dan Indonesia. Untuk memasuki pasar Vietnam, SpaceX dilaporkan siap menyetorkan dana sebesar US$1,5 miliar, yang setara dengan sekitar Rp 22,8 triliun. Investasi ini bertujuan untuk merespons kebuntuan peluncuran layanan Starlink di negara tersebut. Pemerintah setempat telah menyatakan keterlibatannya dalam membantu memuluskan rencana SpaceX tersebut.
Presiden To Lam yang dikutip dalam sebuah laporan portal pemerintah Vietnam, mengungkapkan bahwa pemerintahnya sedang mempertimbangkan proposal investasi dari SpaceX. Hal ini menandakan bahwa Vietnam menganggap serius rencana investasi tersebut. To Lam juga meminta kerja sama antara SpaceX dan pemerintah dalam menyelesaikan persiapan investasi tersebut. Meskipun begitu, detail mengenai lokasi dan jadwal investasi tersebut masih belum dijelaskan secara rinci oleh pihak berwenang di Vietnam.
Di sisi lain, Starlink telah memasuki pasar Indonesia sejak pertengahan tahun lalu. Namun, angka investasi yang ditanamkan oleh perusahaan ini di Indonesia hanya sekitar Rp 30 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi ketika itu, dalam sebuah rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI pada bulan Juni.
Komitmen investasi Starlink di Vietnam sebesar US$1,5 miliar mengejutkan banyak pihak mengingat investasi yang telah dilakukan di Indonesia hanya sekitar Rp 30 miliar. Perbedaan jumlah tersebut mencerminkan strategi bisnis dan prioritas pasar yang berbeda di masing-masing negara.
Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Melalui layanan ini, jaringan internet akan diakses melalui satelit-satelit yang ditempatkan di orbit rendah bumi, sehingga dapat dijangkau oleh wilayah-wilayah terpencil atau yang sulit dijangkau melalui infrastruktur kabel yang sudah ada.
Kehadiran Starlink di Indonesia telah memberikan dampak positif bagi sektor konektivitas di Indonesia, terutama di kawasan-kawasan yang sulit terjangkau oleh jaringan internet konvensional. Dengan layanan berbasis satelit, diharapkan akses internet dapat merata ke seluruh pelosok negeri.
Namun, bila dibandingkan dengan komitmen investasi di Vietnam, jumlah investasi yang relatif kecil di Indonesia menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik perbedaan jumlah investasi ini. Apakah hal ini dikarenakan adanya persyaratan atau kebijakan yang berbeda di masing-masing negara, ataukah terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi oleh SpaceX.
Di samping itu, seiring dengan rencana investasi yang dilakukan oleh perusahaan asing di sektor telekomunikasi, penting untuk memastikan bahwa kebijakan negara terkait investasi asing di sektor ini telah mempertimbangkan berbagai aspek seperti keamanan data, keberlanjutan jangka panjang, dan dampak ekonomi lokal.
Investasi Starlink di Vietnam hendaknya juga memperhatikan kontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia, transfer teknologi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Sebagai negara berkembang yang sedang gencar mengembangkan sektor teknologi dan industri, Vietnam perlu memastikan bahwa kerja sama dengan perusahaan asing berdampak positif bagi pembangunan nasional.