Sumber foto: google

Starlink Bantah Lakukan Predatory Pricing Terkait Kasih Harga Promo

Tanggal: 31 Mei 2024 11:18 wib.
PT Starlink Services Indonesia membantah dugaan predatory pricing atau memberikan harga lebih murah terhadap layanan internetnya yang resmi meluncur di Indonesia. Hal itu menyusul Starlink memberikan diskon 40 persen untuk layanan internet satelit milik Elon Musk. Tim Legal Starlink Indonesia Krishna Vesa menjelaskan, promo itu dilakukan lantaran Starlink merupakan pemain baru sehingga dinilai perlu melakukan promosi untuk penetrasi pasar.

Krishna juga membantah tudingan bahwa Starlink diberi “karpet merah” oleh pemerintah. Dia pun memastikan bahwa Starlink sudah memiliki badan hukum dan dokumen perizinan yang lengkap, serta memenuhi ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dia pun memastikan bahwa Starlink sudah memiliki badan hukum dan dokumen perizinan yang lengkap, serta memenuhi ketentuan yang berlaku di Indonesia. Adapun sebelumnya mengacu pada laman resmi Starlink.com, di Indonesia, layanan Starlink kini bisa dinikmati dengan membayar biaya perangkat sebesar Rp 4.680.000 dan biaya layanan sebesar Rp 750.000 per bulan untuk Paket Residensial.

Meskipun demikian, beberapa analis industri tetap skeptis terhadap klaim Starlink. Mereka berpendapat bahwa harga promo yang begitu rendah dari Starlink dapat menciptakan tekanan yang tidak adil terhadap pesaing yang ada di pasar. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa praktik ini dapat menciptakan ketidakstabilan di pasar dan memengaruhi perkembangan industri secara keseluruhan. Harga perangkat ini sedang di diskon 40 persen dari harga aslinya, yaitu Rp 7.800.000. Harga diskon ini hanya akan berlaku hingga 10 Juni 2024 sehingga lewat dari tanggal tersebut harga kemungkinan akan kembali normal.

Di sisi lain, Starlink menegaskan bahwa mereka memiliki komitmen untuk memperluas akses internet ke wilayah-wilayah yang sulit terjangkau dengan harga yang terjangkau. Mereka menyatakan bahwa penawaran harga promo bukanlah upaya untuk menjatuhkan pesaing, tetapi merupakan bagian dari strategi mereka dalam memperluas jangkauan layanan mereka.

Namun, situasi ini tetap menimbulkan perdebatan di kalangan pemangku kepentingan. Beberapa pihak mendukung Starlink dan melihat penawaran harga promo sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses internet yang lebih baik. Namun, ada juga pihak yang tetap berpendapat bahwa praktik ini dapat merugikan pesaing yang ada di pasar dan menciptakan ketidakseimbangan yang tidak sehat.

Dalam menghadapi kontroversi tersebut, Starlink perlu melakukan komunikasi yang jelas dan transparan untuk menghadapi tuduhan predatory pricing terkait kasih harga promo ini. Mereka perlu menerangkan dengan detail mengenai strategi bisnis mereka dan memastikan bahwa tindakan mereka tidak melanggar regulasi yang berlaku.

Sementara itu, regulator juga perlu memperhatikan kasus ini dengan cermat dan melakukan investigasi yang mendalam untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran terhadap aturan persaingan. Mereka perlu menegakkan hukum secara adil dan memastikan bahwa kondisi pasar tetap sehat dan berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved