Smartphone Tak Laku di India, 350 Juta Orang Pilih Pakai HP Bodoh
Tanggal: 15 Jul 2024 20:52 wib.
Di India, pasar smartphone merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Terletak di urutan kedua setelah China, India memiliki jumlah pengguna smartphone yang mencapai 750 juta. Namun, sayangnya India menghadapi kesulitan dalam meraih pengguna baru untuk smartphone. Banyak warga India yang tidak mampu membeli smartphone baru, dan sebagai solusi, sekitar 350 juta masyarakat India memilih untuk membeli feature phone atau yang dikenal dengan sebutan 'HP bodoh'.
Feature phone lebih banyak dipilih karena memiliki tampilan dan fitur yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan smartphone. Ponsel ini umumnya hanya digunakan untuk kemampuan berinteraksi dasar. Banyak masyarakat India yang lebih memilih untuk tetap menggunakan feature phone atau melakukan upgrade hanya ke feature phone model terbaru. Fenomena ini telah memicu peningkatan dalam penjualan feature phone di India. Menurut laporan dari TechCrunch, penjualan feature phone di India meningkat sebesar 10% dari tahun ke tahun pada tahun lalu, yang merupakan pertumbuhan yang signifikan jika dibandingkan dengan pertumbuhan minus 31% pada tahun sebelumnya.
Dari total feature phone di pasar, penjualan ponsel 4G juga tumbuh, memiliki pangsa pasar sebesar 25% pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan 9% pada tahun 2022. Meskipun demikian, feature phone 2G masih mendominasi pasar India dengan pangsa pasar sebesar 75%. Reliance Jio, raksasa telekomunikasi India, memimpin pasar feature phone 4G dengan pangsa pasar sebesar 27%, diikuti oleh Itel dengan 24% dan Lava dengan 18%. Namun demikian, direktur penelitian untuk perangkat dan ekosistem Counterpoint, Tarun Pathak, menyatakan bahwa fitur-fitur ponsel 4G buatan Jio sudah mengadopsi banyak kemampuan smartphone.
Hal ini menjadi daya tarik bagi masyarakat India karena dengan harga yang jauh lebih murah, mereka sudah bisa menikmati kemampuan smartphone pada feature phone. Pada tahun 2017, Jio pertama kali memperkenalkan feature phone 4G pertama bernama 'JioPhone' dengan sistem operasi KaiOS, yang langsung menjadi feature phone paling populer di India. Ponsel ini memiliki dukungan untuk menggunakan aplikasi-aplikasi populer seperti Facebook, WhatsApp, dan YouTube, yang bisa diakses melalui layar yang mungil.
Tahun lalu, Jio juga memperkenalkan Jio Bharat seharga US$12 (Rp 194.000). Selain itu, Jio juga menghadirkan penerus JioPhone dengan nama JioPhone Prima. Kedua ponsel ini membantu meningkatkan pasar feature phone 4G di India dan menyebabkan adopsi smartphone yang tersendat. Meskipun pasar smartphone di India masih tumbuh sebesar 11%, penjualan ponsel murah dengan harga di bawah US$100 (Rp 1,6 jutaan) mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 14% dari tahun ke tahun, dengan pangsa pasar sebesar 15%. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang yang lebih memilih feature phone yang lebih murah dan telah memiliki aplikasi-aplikasi populer.
Data dari Research and Markets menunjukkan bahwa pasar smartphone di India dipengaruhi oleh kecenderungan masyarakat untuk memilih feature phone. Banyaknya pilihan feature phone yang murah serta sudah terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi populer membuat masyarakat India lebih memilihnya dibandingkan dengan menggunakan smartphone. Hal ini juga terkait dengan tingginya harga smartphone baru yang membuat banyak warga India tidak mampu untuk membelinya. Selain itu, upaya dari perusahaan telekomunikasi, seperti Reliance Jio, dalam memperkenalkan feature phone dengan kemampuan smartphone juga turut memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penjualan feature phone di India.
Menurut laporan dari IDC, pertumbuhan smartphone di India masih diiringi dengan adopsi ponsel premium, terutama dari seri iPhone dan Galaxy S24. Meskipun begitu, ponsel-ponsel murah dengan harga di bawah US$100 mengalami penurunan minat dari masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih perangkat telekomunikasi, masyarakat India cenderung lebih memilih yang lebih terjangkau dan sudah memiliki fitur-fitur yang mereka butuhkan. Sehingga, upaya dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi dalam membuat inovasi pada feature phone untuk memadukan fitur-fitur smartphone menjadi strategi yang tepat untuk terus mendominasi pasar telekomunikasi di India.
Pasar smartphone di India memang memiliki dinamika yang cukup kompleks, di mana adopsi feature phone masih tetap tinggi meskipun pasar smartphone terus tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat potensi besar bagi pengembangan feature phone yang memiliki fitur-fitur yang semakin canggih dan terjangkau bagi masyarakat India. Kunci kesuksesan untuk perusahaan-perusahaan telekomunikasi di negara ini adalah dengan mengerti kebutuhan dan preferensi masyarakat serta terus berinovasi untuk memberikan solusi yang terbaik.