Sumber foto: Google

Smart Home Makin Canggih, Tapi Bisa Jadi Mata-Mata di Dalam Rumah Sendiri?

Tanggal: 17 Mei 2025 13:10 wib.
Tampang.com | Lampu otomatis, kamera CCTV berbasis Wi-Fi, hingga smart speaker—semua kini bisa dikendalikan lewat ponsel. Tapi di balik kemudahan itu, para pakar memperingatkan: perangkat rumah pintar (smart home) juga membuka pintu lebar bagi ancaman digital.

Mudah Disusupi, Sulit Dilacak
Banyak perangkat IoT (Internet of Things) buatan luar negeri dijual bebas tanpa sertifikasi keamanan. Celah pada firmware atau koneksi internet bisa dimanfaatkan peretas untuk memantau aktivitas penghuni rumah, bahkan merekam suara dan gambar tanpa izin.

“Risikonya bukan cuma data yang dicuri, tapi juga potensi pemantauan secara diam-diam di ruang privat kita sendiri,” jelas Bagus Rahmadi, pakar keamanan siber.

Privasi Jadi Taruhan
Beberapa kasus menunjukkan smart speaker bisa aktif tanpa perintah suara, sementara kamera CCTV rumah bocor dan tayang di situs luar negeri. Sayangnya, banyak pengguna tak sadar bahwa perangkat mereka sebenarnya tidak dilindungi secara optimal.

Regulasi Lemah, Pengawasan Minim
Indonesia masih lemah dalam regulasi keamanan perangkat IoT. Sementara di negara lain, produsen wajib menyertakan standar enkripsi dan perlindungan privasi, di sini produk tanpa pengawasan masuk ke pasar dan digunakan luas.

Solusi: Perkuat Sertifikasi dan Edukasi Konsumen
Pemerintah perlu mendorong standardisasi dan sertifikasi keamanan untuk produk smart home. Di sisi lain, masyarakat harus lebih kritis: ganti kata sandi default, matikan perangkat saat tidak digunakan, dan pilih produk dari merek terpercaya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved