Sumber foto: iStock

Silvanet: Teknologi Pintar yang Mencegah Kebakaran Hutan Sejak Dini

Tanggal: 3 Jan 2025 15:07 wib.
Tampang.com | Inovasi teknologi telah membuktikan kesuksesannya dalam mencegah potensi bencana kebakaran hutan di Deir Mar Moussa, sebuah kota bukit di Lebanon yang dikenal akan biara abad ke-18 dan hutan pinusnya.

Hal ini diawali dari kejadian pada Desember 2024 lalu, di mana seorang petani hampir memicu kebakaran besar ketika membakar pohon anggur kering di kebunnya. Namun, perangkat canggih buatan startup Jerman berhasil mendeteksi asap lebih awal dan mengirimkan peringatan kepada pihak berwenang.

Perangkat tersebut merupakan hasil karya dari Dryad Networks yang diberi nama Silvanet. Teknologi sensor canggih yang digunakan mampu mengidentifikasi pola gas unik yang dihasilkan oleh kebakaran pada tahap awal.

Sehingga, secara tidak langsung, teknologi memainkan peran penting dalam mendeteksi kebakaran sejak dini agar pihak berwenang dapat mencegah api menyebar lebih jauh.

Teknologi Silvanet menggunakan sensor semikonduktor yang bereaksi terhadap gas seperti hidrogen dan karbon monoksida. Data yang dianalisis secara real-time menggunakan kecerdasan buatan untuk menentukan lokasi kebakaran dengan akurasi tinggi.

Carsten Brinkschulte, CEO Dryad, menyebut teknologinya sebagai "hidung elektronik" dan menyatakan bahwa mendeteksi kebakaran hutan pada tahap awal memberikan lebih banyak opsi untuk penanganannya.

Namun, teknologi sensor juga memiliki keterbatasan, terutama dalam mencakup area yang luas. Oleh karena itu, inovasi lain seperti kamera pengawas berbasis AI dan satelit sedang dikembangkan.

Di Prancis, mereka telah menguji perangkat kamera SmokeD untuk memantau kawasan rawan kebakaran, sementara proyek satelit FireSat yang didukung oleh Google dirancang untuk mendeteksi kebakaran kecil dari luar angkasa.

Satelit FireSat yang akan mulai beroperasi pada 2028 diharapkan mampu mendeteksi kebakaran seluas ruang kelas dalam waktu 20 menit di hampir seluruh dunia. Teknologi ini menjadi solusi untuk mendeteksi kebakaran di area yang sulit dijangkau oleh sensor atau kamera.

Kebakaran hutan semakin menjadi ancaman serius seiring meningkatnya suhu global akibat perubahan iklim. Setiap tahun, kebakaran hutan menyebabkan hilangnya tutupan pohon seluas 23.000 mil persegi, setara dengan ukuran Kroasia, dan memaksa ratusan ribu orang kehilangan rumah.

Bahkan, menurut sebuah studi di jurnal Nature, kebakaran hutan di Kanada tahun lalu saja melepaskan 640 juta metrik ton karbon, lebih besar dari emisi tahunan kebanyakan negara. Dampak asap kebakaran hutan juga mengancam kesehatan, meningkatkan risiko penyakit pernapasan hingga ribuan mil jauhnya.

Untuk itu, para ahli mengingatkan bahwa teknologi deteksi saja tidak cukup. Michael Wara dari Universitas Stanford menekankan pentingnya investasi dalam langkah pencegahan seperti pembakaran terkendali untuk mengurangi bahan bakar alami yang memicu kebakaran besar.

Menurutnya, risikonya adalah terlalu fokus pada deteksi dan melupakan pencegahan, sehingga investasi dalam teknologi pencegahan juga harus didorong secara serius.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved