Shopee Putuskan Hubungan dengan J&T Express Standard Eco, Apa Dampaknya ke Bisnis Logistik dan Konsumen?
Tanggal: 10 Apr 2025 20:07 wib.
Per 1 April 2025, Shopee Indonesia resmi menghentikan layanan pengiriman menggunakan J&T Express Standard Eco dari platformnya. Kebijakan ini menjadi perhatian pelaku industri logistik, seller, hingga konsumen setia marketplace tersebut, mengingat J&T Express sebelumnya merupakan salah satu pilihan pengiriman yang populer di kalangan pengguna Shopee.
Kabar ini dikonfirmasi oleh Herline Septia, selaku Brand Manager J&T Express, yang menyatakan bahwa meski keputusan Shopee berdampak terhadap bisnis mereka, perusahaan ekspedisi tersebut tetap mampu mengelola perubahan ini dengan baik. Ia menekankan bahwa J&T Express memiliki kekuatan operasional yang solid di berbagai wilayah, sehingga efek dari penghentian ini masih dalam batas yang bisa ditangani.
“Kami memperkirakan dampaknya hanya terbatas dan dapat kami kelola dengan baik, karena operasional lokal kami sudah kuat,” kata Herline kepada Bloomberg Technoz, dalam pernyataan yang dikutip Sabtu, 5 April 2025.
Penghentian layanan J&T Express Standard Eco ini memang memengaruhi pola belanja dan logistik di marketplace, namun J&T menyatakan tetap berkomitmen memberikan solusi logistik terbaik di Asia Tenggara. Komitmen ini diwujudkan lewat investasi berkelanjutan di infrastruktur serta pengembangan layanan yang tidak hanya bergantung pada platform marketplace.
Herline juga menambahkan bahwa J&T kini semakin memperkuat layanan pengiriman di luar platform e-commerce, termasuk melayani pelanggan langsung dari berbagai sektor bisnis lain. Pertumbuhan dari segmen non-marketplace ini disebut cukup signifikan dan menjadi sumber kekuatan baru bagi J&T dalam menghadapi perubahan di pasar logistik digital.
“Pelanggan kami sangat beragam, dan layanan non-platform menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, dari sisi Shopee, penghapusan J&T Express Standard Eco diumumkan secara resmi lewat laman informasi pelanggan. Shopee menyebut bahwa mulai April 2025, layanan ini secara bertahap tidak lagi tersedia dan Shopee akan berfokus pada layanan pengiriman J&T Cargo, yang berbeda dalam segmen pengiriman (lebih ke arah kargo dan volume besar).
"Mulai April 2025, secara bertahap layanan J&T Express Standard Eco tidak lagi terintegrasi di Shopee dan akan fokus pada layanan J&T Cargo," demikian kutipan dari pengumuman resmi Shopee.
Bagi para penjual (seller), perubahan ini mengharuskan mereka untuk memilih alternatif jasa pengiriman lain yang tersedia di Shopee. Shopee sendiri masih menyediakan beragam pilihan layanan logistik, baik untuk kebutuhan reguler, hemat, kargo, hingga pengiriman instan dan same-day.
Daftar Jasa Pengiriman Alternatif di Shopee:
Reguler: Anteraja Reguler, ID Express, JNE Reguler, Ninja Xpress, PosAja!, SiCepat REG, SPX Express
Hemat: Anteraja Economy, SiCepat Halu, SPX Hemat
Kargo: Anteraja Kargo, J&T Cargo, JNE Trucking (JTR), Sentral Cargo, SiCepat Gokil
Instan: GoSend Instant, GrabExpress Instant, SPX Instant
Same Day: Anteraja Same Day, GoSend Same Day, GrabExpress Same Day, SPX Same Day
Next Day: JNE YES, SiCepat BEST
Dengan beragam pilihan tersebut, Shopee tetap berupaya menjaga kenyamanan penggunanya meskipun telah menghentikan salah satu layanan yang cukup diminati. Bagi pelanggan yang sebelumnya terbiasa menggunakan J&T Express Standard Eco karena tarif ekonomisnya, tentu perlu menyesuaikan kembali opsi pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan dan biaya.
Di sisi lain, J&T Express tidak tinggal diam menghadapi perubahan ini. Herline menyatakan bahwa perusahaannya akan terus mendorong inovasi dan kemitraan strategis untuk memperkuat posisinya di sektor logistik yang kompetitif. Langkah ini dianggap penting agar J&T tetap menjadi pemain utama dalam ekosistem logistik Indonesia dan Asia Tenggara.
Selain itu, keputusan Shopee untuk berfokus pada J&T Cargo menunjukkan adanya pergeseran kebutuhan pasar ke layanan kargo dan pengiriman skala besar, mungkin seiring meningkatnya transaksi bisnis dan kebutuhan seller untuk pengiriman dalam jumlah besar.
Jika dilihat secara keseluruhan, dinamika ini mencerminkan bagaimana ekosistem logistik digital di Indonesia terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan strategi bisnis dan teknologi baru. Perubahan kerja sama antara marketplace dan ekspedisi logistik menjadi sinyal bahwa industri ini sangat dinamis, dan setiap aktor perlu cepat beradaptasi.
Bagi pelaku UMKM atau seller online, situasi ini bisa menjadi momentum untuk lebih memahami opsi pengiriman yang ada dan memilih mitra logistik yang paling sesuai dengan target pasar mereka. Sedangkan bagi perusahaan logistik seperti J&T, momen ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan layanan langsung kepada pelanggan tanpa harus sepenuhnya bergantung pada platform besar seperti Shopee.
Dengan berakhirnya kerja sama layanan J&T Express Standard Eco di Shopee, maka terbuka babak baru kompetisi dan kolaborasi di dunia logistik digital. Ke depan, perusahaan ekspedisi dituntut untuk semakin gesit, inovatif, dan tangguh agar tetap relevan di tengah persaingan dan perubahan pasar yang cepat.