Sumber foto: Google

Sergey Brin "Cuti" Pensiun, Kembali ke Google Demi Revolusi AI Gemini

Tanggal: 26 Mei 2025 23:44 wib.
Tampang.com | Sergey Brin, salah satu pendiri raksasa teknologi Google, yang telah menanggalkan jabatan CEO sejak Desember 2019, kini kembali aktif bekerja di perusahaan yang ia bangun bersama Larry Page. Pria berusia 51 tahun ini memutuskan untuk terjun langsung membantu tim pemrograman, berkolaborasi dengan para engineer untuk proyek Gemini, teknologi kecerdasan buatan Google yang terus berkembang pesat.

Dalam sebuah acara All in Summit di Miami, Florida, Amerika Serikat, Brin mengaku bahwa keputusannya untuk kembali berkantor di Google sama sekali tidak direncanakan, namun justru membawa kebahagiaan luar biasa. "Ini (kembali bekerja) adalah kebahagiaan yang aku rasakan dalam hidup, jujur saja," kata Brin, seperti dirangkum KompasTekno pada Senin (26/5/2025).


Pensiun yang Tak Seindah Impian dan Panggilan Transformasi AI

Brin menjelaskan kebahagiaannya lantaran menurutnya, perkembangan AI adalah salah satu periode paling menggembirakan dalam sejarah komputasi. Ia juga mengaku bahwa masa pensiun ternyata tidak sebahagia yang ia bayangkan. "Saya pikir, tadinya (pensiun) oke. Saya ingin melakukan sesuatu yang lain. Saya ingin nongkrong di kafe dan membaca buku fisika. Tapi sebulan kemudian, saya berpikir 'oh, itu tidak mungkin terjadi'," kenangnya.

Tak lama setelah ia pensiun, pandemi Covid-19 melanda dunia, menyebabkan sebagian besar perusahaan teknologi memberlakukan work from home (WFH). Setelah pandemi mereda dan kebijakan kerja di kantor dilonggarkan, Brin sesekali kembali mengunjungi kantor Google. Namun, seiring waktu, kunjungan tersebut perlahan menjadi rutinitas.

Titik balik yang memantapkan dirinya untuk kembali berkantor adalah saat ia bertemu dengan seorang pria bernama Dan dari OpenAI dalam sebuah pesta. "Dia bilang 'apa yang kamu lakukan? Ini adalah momen transformatif terbesar dalam sejarah ilmu komputer'," cerita Brin. "Saya pikir, 'oh iya juga ya'," tambahnya.


Google Membangun Kekuatan AI: Peran Krusial Brin di Tengah Persaingan Ketat

Beberapa tahun terakhir, perkembangan AI memang sangat pesat, memicu kemunculan banyak perusahaan AI baru seperti OpenAI, DeepSeek, dan lain-lain. Kembalinya Brin ke Google di tengah persaingan sengit ini seakan menjadi angin segar bagi perusahaan. CEO Google, Sundar Pichai, sendiri mengakui bahwa Brin terlibat langsung dalam proyek AI, termasuk pengembangan Gemini.

Sempat dianggap lebih lamban dalam kompetisi AI dibandingkan OpenAI yang tumbuh pesat, Google kini menunjukkan kemajuan signifikan. Salah satunya melalui model AI Gemini 2.5 Pro yang performanya telah melampaui benchmark model AI di kelasnya. Terbaru, Google juga mengumumkan Veo 3, suksesor dari Veo 2, sebuah model AI generatif video yang mampu menciptakan konten video berbasis teks. Google mengklaim Veo 3 lebih pintar, mampu membuat video sinematik dengan kualitas dan penerimaan masukan (prompt) hingga posisi (angle) kamera yang lebih baik. AI generatif ini bahkan bisa membuat video yang disertai audio percakapan atau efek suara yang sesuai, menjadikan video AI semakin hidup dan terasa nyata, seperti suara asli hewan, kebisingan kota, atau keheningan taman.

Berbagai aplikasi layanan AI Google, seperti NotebookLM (versi di atas Veo 3) dan Google app, berhasil menempati peringkat atas di toko aplikasi, merefleksikan antusiasme pengguna internet terhadap aplikasi berbasis AI ini. Keterlibatan langsung Sergey Brin dalam proyek AI Google, termasuk Gemini, menegaskan bahwa AI bukan sekadar fenomena sesaat, melainkan sebuah momentum transformatif yang menuntut partisipasi langsung dari sosok sebesar Brin untuk mengembangkan teknologi ini ke level selanjutnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved