Serangan Siber Semakin Canggih, Apakah Kita Bisa Bertahan di Dunia Digital yang Rentan?
Tanggal: 12 Mei 2025 22:39 wib.
Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber semakin berkembang pesat, dan pelaku kejahatan semakin canggih dalam memanfaatkan celah-celah di dunia digital. Dari serangan ransomware yang mengunci data hingga pembobolan data pribadi yang merugikan banyak orang, ancaman dunia maya menjadi salah satu masalah utama dalam era digital ini. Lantas, apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk melindungi diri mereka dari ancaman tersebut?
“Keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang kesadaran dan kebiasaan kita dalam menggunakan perangkat digital,” ujar Irwan Setiawan, ahli keamanan siber dari Cyber Security Research Institute (CSRI).
Beragam Ancaman Siber yang Semakin Canggih
Ransomware:
Ransomware adalah jenis serangan siber yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mengembalikan aksesnya. Serangan ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga perusahaan besar dan lembaga pemerintah yang mengandalkan data untuk beroperasi. Dalam beberapa kasus, serangan ransomware bisa merusak seluruh sistem perusahaan dalam waktu singkat.
“Ransomware semakin canggih dalam menghindari deteksi dan seringkali meminta uang dalam bentuk cryptocurrency yang sulit dilacak,” kata Irwan.
Phishing dan Penipuan Online:
Phishing adalah teknik penipuan yang mengelabui korban agar memberikan informasi pribadi atau data penting, seperti kata sandi dan nomor kartu kredit, dengan berpura-pura menjadi pihak yang tepercaya. Email atau situs web palsu yang tampak sah dapat digunakan untuk mengecoh korban.
“Serangan phishing dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari email hingga pesan instan. Kejahatan ini sangat merugikan, karena data yang dicuri dapat digunakan untuk melakukan pencurian identitas,” jelas Irwan.
Botnet dan DDoS (Distributed Denial of Service):
Botnet adalah jaringan perangkat yang terinfeksi malware dan digunakan oleh peretas untuk melakukan serangan besar-besaran. Salah satu contoh serangan yang menggunakan botnet adalah DDoS, yang menargetkan situs web atau layanan online dengan membanjiri mereka dengan trafik palsu hingga server down.
“Serangan DDoS seringkali digunakan sebagai taktik untuk mempengaruhi perusahaan atau pemerintahan, serta merusak reputasi online,” ujar Irwan.
Keamanan Data Pribadi:
Kebocoran data pribadi menjadi salah satu kekhawatiran terbesar di dunia digital. Banyak aplikasi dan layanan online mengumpulkan data pribadi pengguna, dan jika tidak dijaga dengan baik, data ini dapat jatuh ke tangan yang salah. Keamanan data pribadi juga menjadi masalah penting bagi perusahaan yang menyimpan informasi sensitif pelanggan.
“Data pribadi yang bocor dapat digunakan untuk penipuan atau bahkan pencurian identitas, yang bisa berakibat fatal bagi korban,” tambah Irwan.
Langkah-langkah untuk Melindungi Diri dari Ancaman Siber
Menggunakan Kata Sandi yang Kuat dan Berbeda:
Penggunaan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun sangat penting untuk mencegah akses tidak sah. Kata sandi yang kompleks, dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol, lebih sulit untuk ditebak oleh peretas.
“Gunakan manajer kata sandi untuk membantu mengingat dan mengelola kata sandi yang kuat,” saran Irwan.
Verifikasi Dua Langkah (2FA):
Mengaktifkan verifikasi dua langkah pada akun-akun penting bisa meningkatkan tingkat perlindungan. Dengan 2FA, meskipun seseorang mengetahui kata sandi Anda, mereka tetap memerlukan akses ke perangkat lain untuk dapat masuk ke akun Anda.
“Verifikasi dua langkah adalah lapisan tambahan keamanan yang sangat penting, terutama untuk akun yang menyimpan informasi sensitif,” tegas Irwan.
Memperbarui Perangkat Lunak Secara Rutin:
Pembaruan perangkat lunak dan aplikasi penting untuk menambal celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas. Jangan tunda untuk menginstal pembaruan yang disediakan oleh pengembang perangkat lunak.
“Serangan siber sering memanfaatkan kelemahan dalam perangkat lunak yang belum diperbarui. Pembaruan rutin adalah salah satu cara efektif untuk melindungi perangkat Anda,” jelas Irwan.
Hati-hati dengan Phishing dan Penipuan Online:
Waspadai email atau pesan yang meminta informasi pribadi atau mendesak Anda untuk mengklik tautan yang tidak dikenal. Jangan sembarangan memberikan informasi penting melalui email atau pesan online, dan pastikan untuk memverifikasi keaslian pengirim.
“Jika Anda menerima pesan yang mencurigakan, lebih baik menghubungi pihak terkait secara langsung melalui saluran resmi,” saran Irwan.
Menggunakan VPN (Virtual Private Network):
VPN membantu melindungi privasi online Anda dengan mengenkripsi koneksi internet Anda, terutama ketika menggunakan Wi-Fi publik. VPN juga dapat membantu menghindari pelacakan lokasi atau aktivitas online Anda oleh pihak ketiga.
“Menggunakan VPN sangat penting untuk menjaga keamanan saat berselancar di internet, terutama di jaringan publik,” tegas Irwan.
Menggunakan Software Keamanan yang Terpercaya:
Anti-virus dan firewall dapat membantu melindungi perangkat dari ancaman malware dan serangan siber. Pastikan untuk menginstal perangkat lunak keamanan yang terpercaya dan selalu memperbaruinya.
“Software keamanan yang baik dapat mendeteksi dan menghapus ancaman sebelum merusak perangkat Anda,” ujar Irwan.
Dengan meningkatnya ancaman digital, perlindungan data dan keamanan siber menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Masyarakat perlu lebih sadar akan potensi serangan dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka dari ancaman yang ada. Teknologi yang semakin maju harus diimbangi dengan kesadaran dan tindakan preventif untuk memastikan bahwa dunia digital tetap aman dan terlindungi.