Sumber foto: iStock

Serangan Siber Lumpuhkan Sistem Japan Airlines: Penundaan Penerbangan dan Imbasnya

Tanggal: 27 Des 2024 18:54 wib.
Tampang.com | Japan Airlines (JAL) melaporkan adanya serangan siber yang mengakibatkan penundaan penerbangan domestik maupun internasional pada Kamis, 26 Desember 2024.

Masalah dengan sistem check-in bagasi menjadi penyebab terjadinya penundaan lebih dari selusin penerbangan di beberapa bandara Jepang, walaupun tidak terdapat pembatalan massal atau gangguan besar.

Maskapai penerbangan terbesar kedua di Jepang setelah All Nippon Airways (ANA) mengungkapkan bahwa mereka telah mengidentifikasi serta mengatasi akar permasalahan yang terjadi.

Mereka tengah melakukan pemeriksaan terhadap status pemulihan sistem. Dalam pernyataan yang dikutip oleh AFP, JAL menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada penumpang melalui platform media sosial.

Menurut informasi yang dihimpun dari laman yang sama, gangguan jaringan dimulai pada pukul 7:24 pagi. Kemudian, pada pukul 8:56 pagi, perusahaan mengisolasi sementara router yang menjadi penyebab gangguan (router merupakan perangkat untuk bertukar data antar jaringan).

Dampak dari insiden ini juga terlihat dalam perdagangan saham JAL yang turun sebesar 2,5% pada sesi perdagangan pagi setelah berita tersebut muncul. Hal ini menunjukkan bahwa JAL merupakan salah satu perusahaan Jepang terbaru yang terkena serangan siber. Kejadian serupa juga pernah dialami oleh badan antariksa Jepang, JAXA pada tahun 2023.

Pada tahun tersebut, JAXA melaporkan bahwa serangan siber banyak dilakukan oleh entitas yang tidak dikenal. Meskipun demikian, tidak terdapat informasi sensitif tentang roket atau satelit yang diakses.

Selain itu, Jepang juga pernah mengalami serangan ransomware pada Pelabuhan Nagoya, salah satu pelabuhan tersibuk di Jepang, yang diduga berasal dari kelompok kejahatan siber Lockbit, yang berbasis di Rusia.

Di tengah kondisi tersebut, Pusat Kesiapan Insiden dan Strategi Keamanan Siber Nasional Jepang (NISC), badan yang bertanggung jawab atas pertahanan terhadap serangan siber, juga dilaporkan disusupi oleh peretas pada tahun 2023, yang berlangsung selama sembilan bulan.

Terlebih lagi, pemerintah Jepang melaporkan bahwa serangan siber telah menjadi penyebab gangguan pada pemasok Toyota pada tahun 2022, yang mengakibatkan produsen mobil terlaris tersebut terpaksa menghentikan operasi di pabrik domestik selama sehari.

Serentetan serangan siber yang terjadi di Jepang menunjukkan bahwa keamanan cyber menjadi suatu hal yang krusial, baik itu bagi perusahaan swasta maupun lembaga pemerintah. Upaya perlindungan data dan sistem informasi menjadi semakin penting, terutama mengingat dampak yang dapat memengaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat dan stabilitas ekonomi.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved