Sumber foto: iStock

Sepi Pembeli, PGC Lesu di Ramadan 2025! Infinix & Samsung Masih Jadi Primadona

Tanggal: 15 Mar 2025 20:58 wib.
Pusat Grosir Cililitan (PGC) menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat yang ingin berburu smartphone, tetapi suasana di sana tampak sepi di tengah bulan Ramadan pada Rabu, 12 Maret 2025. Pemantauan yang dilakukan oleh CNBC Indonesia mengungkapkan bahwa banyak toko di PGC yang tutup, dan yang buka pun tidak dipadati pengunjung. Situasi ini diakui oleh sejumlah pedagang HP yang kami temui. Mereka menyatakan bahwa meskipun Ramadan tahun lalu juga sepi, situasi kali ini terasa lebih parah.

Di PGC, rata-rata jumlah pembeli di toko-toko HP kecil sangat minim, dengan hanya 3-4 pembeli sehari. Bahkan, tak jarang hanya ada 1-2 pembeli dalam sehari pada Ramadan kali ini. Tahun lalu, situasi tersebut jauh lebih baik, karena setiap toko bisa dikunjungi oleh 5-6 pembeli. Karenanya, para pedagang berharap adanya peningkatan pengunjung menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Meskipun demikian, beberapa model HP masih memiliki daya tarik tersendiri di PGC, terutama merek Infinix yang kian diminati pengunjung. Seorang pedagang di lantai 3 PGC mengatakan, "Di kisaran harga di bawah Rp 3 juta, Infinix tidak ada lawan." Beberapa model yang paling diburu adalah Infinix Smart 9 dan Hot 50, yang dibanderol antara Rp 1-2 juta. Pantauan kami menunjukkan bahwa banyak toko yang menawarkan berbagai macam model Infinix di etalase mereka, menunjukkan betapa populernya merek ini di kalangan konsumen.

Sementara itu, merek Tecno dan Itel, yang juga bagian dari grup Transsion, juga mencuri perhatian di PGC. Walaupun tingkat pencariannya tidak setinggi Infinix, kedua merek ini tetap diminati. “Kalau ada yang memiliki anggaran sekitar Rp 1 juta, biasanya akan ditawari ponsel Itel, tetapi permintaan untuk model ini jarang datang," ungkap salah satu pedagang yang banyak menjual HP di PGC.

Data dari laporan International Data Corporation (IDC) yang keluar tahun lalu menunjukkan bahwa Transsion memang sangat dominan di pasar smartphone Indonesia, dengan mencatatkan market share sebesar 18,3% sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan yang dicapai Transsion juga tergolong mengesankan, mencapai 61,7% dalam setahun. Hal ini tidak mengherankan mengingat Transsion telah berfokus pada segmen low-end yang terus menggeliat, menciptakan aksesibilitas bagi banyak konsumen di Indonesia yang mencari smartphone dengan harga terjangkau.

Namun, tidak hanya produk dari Transsion yang diminati. HP merek Motorola yang baru saja kembali ke pasar Indonesia pertengahan bulan lalu ternyata juga menarik perhatian pengunjung PGC. Seorang pedagang mengaku telah menyetok model Moto G45 karena antusiasme yang tinggi terhadap ponsel ini. “Moto G45 juga lumayan, makanya saya bisa menyetoknya,” ungkapnya, menunjukkan bahwa produk ini dapat bersaing di kelas menengah.

Di samping itu, merek-merek lain seperti Oppo, Samsung, dan Vivo masih menjadi primadona bagi konsumen dengan bujet sedikit lebih tinggi. Salah satu penjaga toko menjelaskan bahwa model seperti Oppo Reno 13F tengah banyak dicari oleh pengunjung dalam beberapa waktu terakhir. Merek Samsung juga tidak kalah populer, terutama di kalangan pengguna baru yang cenderung mencari ponsel Samsung seperti A55. 

Menurut pengamatan, konsumen yang menggunakan HP merek Oppo umumnya cenderung mencari model pengganti dari merek yang sama. Sementara itu, para pengguna baru atau mereka yang baru pertama kali membeli smartphone lebih memilih merek Samsung karena reputasinya yang telah dikenal luas di masyarakat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi persaingan di sektor ponsel ini adalah keberagaman model dan harga yang ditawarkan. Di PGC sendiri, tidak banyak toko yang menjual ponsel dengan harga tinggi. Sebagian besar pedagang lebih memilih untuk menyediakan ponsel dengan rentang harga Rp 6 juta ke bawah, mengingat pasar di Indonesia sangat memperhatikan segmen harga. Dengan lebih banyak pedagang yang berfokus pada segmen pasar ini, tidak heran jika tren pembelian pun cenderung berulang.

Di sisi lain, pertumbuhan minat konsumen terhadap model-model smartphone dengan harga terjangkau menjadikan PGC sebagai tempat perburuan pencarian teknologi terkini yang tetap ramah di kantong. Ini bisa menjadi sinyal yang baik bagi merek-merek baru atau merek tak terkenal untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Melihat dari tren yang ada, pilihan merek HP mungkin tidak hanya ditentukan oleh logo atau popularitas, tetapi juga oleh aksesibilitas dan fitur yang ditawarkan. Semakin banyak pilihan untuk konsumen, semakin besar peluang dalam menemukan model yang sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa industri smartphone di Indonesia terus beradaptasi dan bersaing secara sehat, memberikan banyak opsi bagi masyarakat untuk memilih teknologi yang tepat bagi mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved