Sumber foto: iStock

Selfie dengan KTP Rawan Penipuan, Perhatikan 5 Hal Ini

Tanggal: 14 Nov 2024 18:19 wib.
Selfie dengan kartu identitas seperti KTP atau SIM menjadi hal yang biasa dalam penggunaan layanan online saat ini. Namun, keamanan data pribadi menjadi perhatian utama terkait dengan penggunaan foto selfie ini.

Permintaan untuk foto selfie dengan KTP oleh berbagai layanan online seringkali membuat pengguna merasa dilema. Sebagian merasa enggan memberikan informasi pribadi berupa foto selfie dengan kartu identitas mereka, namun hal ini seringkali menjadi syarat mutlak untuk bisa menggunakan layanan tersebut.

Kaspersky, perusahaan keamanan siber, mengatakan bahwa permintaan foto selfie dengan KTP memang menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh pengguna. Dalam banyak kasus, pengguna merasa tidak yakin terkait dengan keamanan data pribadi mereka ketika harus memberikan informasi tersebut.

Salah satu hal yang menjadi risiko terkait dengan foto selfie dengan kartu identitas adalah bagaimana perusahaan atau layanan tersebut menyimpan dan memproses data pengguna. Meskipun perusahaan sering kali mengklaim bahwa data pribadi pengguna disimpan dengan sangat hati-hati, namun dalam praktiknya hal tersebut seringkali tidak dapat diverifikasi dengan jelas.

Pesan keamanan dan privasi yang disampaikan oleh perusahaan seringkali tidak cukup meyakinkan pengguna. Terutama ketika pesan tersebut tidak didukung oleh bukti konkret selain dari halaman kebijakan privasi di situs web mereka. Hal ini membuat pengguna semakin waspada terhadap permintaan untuk selfie dengan kartu identitas.

Namun, di sisi lain, foto selfie dengan kartu identitas juga menjadi senjata bagi penjahat siber. Foto selfie ini dapat disalahgunakan untuk membuka perusahaan atau layanan atas nama seseorang, atau bahkan untuk mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas orang lain untuk melakukan tindakan melanggar hukum.

Semakin berkembangnya layanan pendaftaran online jarak jauh, semakin besar pula risiko yang terkait dengan penggunaan foto selfie dengan kartu identitas ini. Penjahat siber memiliki akses mudah untuk menjual atau menggunakan foto dan data pribadi orang lain untuk melakukan tindakan kejahatan.

Menurut Kaspersky, penjahat siber telah lama menjual berbagai foto dan video orang yang memegang kartu identitas di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati prosedur KYC (Know Your Customer). Jika penjahat siber mendapatkan foto selfie asli dengan paspor atau kartu identitas lainnya, hal ini bisa menjadi tambang emas bagi mereka untuk melakukan kejahatan.

Namun, meskipun terdapat risiko terkait dengan praktik foto selfie dengan kartu identitas, pengguna masih dapat melakukan hal tersebut dengan lebih hati-hati. Berikut ini adalah beberapa tips yang disarankan oleh Kaspersky untuk mengurangi risiko terkait dengan penggunaan foto selfie dengan kartu identitas:

1. Pelajari kebijakan privasi perusahaan. Sebelum mengirim selfie dengan kartu identitas, cari tahu segala informasi yang Anda bisa dapatkan tentang perusahaan tersebut. Periksa di mana dan oleh siapa data Anda akan diproses, berapa lama data tersebut akan disimpan, dan apakah perusahaan dapat memberikan informasi pelanggan kepada pihak ketiga atau bahkan ke negara lain.

2. Selidiki riwayat kebocoran data perusahaan. Jika terdapat kasus kebocoran data sebelumnya, cari tahu sudah berapa kali kasus kebocoran data terjadi dan informasi seperti apa yang bocor. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan menggunakan kueri penelusuran seperti Company_Name data leaks, atau Company_Name data breaches untuk menemukan informasi terkait keamanan perusahaan.

3. Tambahkan watermark ke selfie Anda. Berikan tanda air (watermark) ke foto selfie Anda sebelum mengirimkannya. Ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan editor foto bawaan di perangkat Anda atau dengan menggunakan aplikasi pengeditan foto yang dapat diunduh secara gratis. Dengan cara ini, meskipun foto tersebut bocor, akan jauh lebih sulit bagi penjahat siber untuk menggunakannya jika digunakan untuk mendaftar ke layanan lain.

4. Hapus swafoto segera setelah mengirim jika perangkat Anda tidak memiliki perlindungan. Jika Anda harus mengirim foto selfie dengan kartu identitas namun tidak memiliki perlindungan tertentu di perangkat Anda, pastikan untuk segera menghapusnya dari pesan Anda dan dari folder Recently Deleted di perangkat Anda agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Periksa riwayat kredit Anda secara berkala. Tanyakan kepada bank Anda untuk mengetahui cara mendapatkan pemberitahuan segera tentang perubahan pada riwayat kredit Anda. Pastikan bahwa Anda tidak memberikan data pribadi Anda untuk imbalan uang atau hal-hal lainnya yang dapat membahayakan keamanan data pribadi Anda.

Dalam menghadapi permintaan untuk selfie dengan kartu identitas, pengguna diharapkan untuk dapat lebih berhati-hati dan waspada terhadap risiko yang terkait dengan penggunaan foto tersebut.

Dengan mengikuti tips-tips dan langkah-langkah yang disarankan oleh Kaspersky, pengguna diharapkan dapat mengurangi risiko terhadap keamanan data pribadi mereka ketika menggunakan layanan online yang mensyaratkan foto selfie dengan kartu identitas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved