Self-Driving Taksi Helikopter Segera Beroperasi di Dubai
Tanggal: 1 Jul 2017 21:46 wib.
Dilansir dari Theverge.com - Sebuah startup Jerman telah menandatangani kontrak dengan pemerintah Dubai untuk memulai tes Autonomous Air Taxis (AAT) pertama di dunia untuk transportasi umum. Volocopter akan memasok 18-rotor multicopters untuk layanan taksi terbang di Uni Emirat Arab (UEA).
Volocopter, sebelumnya dikenal sebagai e-volo, akan diujicobakan di akhir tahun ini. AAT memiliki waktu penerbangan maksimal setengah jam dengan kecepatan pelayaran 50 km / jam, dan dua kali lipatnya pada kecepatan maksimum. AAT berukuran tinggi sekitar 2 meter, dan diameter pelek rotor termasuk baling-balingnya sekitar 7 meter (22 kaki).
Untuk hal keamanan, AAT akan dilengkapi dengan parasut darurat di samping sembilan sistem baterai independen.
Otoritas Jalan dan Transit Dubai (RTA) dikenal karena keterbukaanya akan teknologi baru. RTA berharap untuk melakukan transisi setidaknya 25 persen dari seluruh perjalanan penumpangnya ke transportasi otonom pada awal 2030, yang berarti bahwa taksi adalah tempat terbaik untuk memulai. "Kami melihat Dubai sebagai pelopor pasar yang berkembang pesat," kata CEO Volocopter Zosel dalam siaran persnya, yang berharap hasil positif di UAE akan membawa kota-kota lain untuk memperhatikannya.
RTA melompat langsung ke tahap tes tanpa panduan bagaimana AAT beroperasi, dan mengatakan bahwa hal itu akan menuntaskan peraturan dengan Otoritas Air Sipil Dubai sebelum tes dimulai. "Perlu dicatat," kata RTA dalam siaran persnya sendiri, "bahwa struktur operasional dan legislatif akan menjadi yang pertama dari jenis mereka di seluruh dunia."
Volocopter kemungkinan akan menghadapi persaingan lebih ketat nanti, mengingat bagaimana RTA juga telah menandatangani kesepakatan untuk menguji quadcopters. Uber juga menyatakan ketertarikannya terhadap penerbangan VTOL di kota tersebut.