Sejarah Penggunaan Setrika
Tanggal: 24 Apr 2018 08:39 wib.
Sejarah Penggunaan Setrika
Setrika berasal dari bahasa belanda, strijkijzer (yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan). Sesuai dengan akar katanya setrika adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghilangkan kusut atau kerutan pada pakaian agar menjadi rapi dan nyaman untuk digunakan.
Setrika mulai dikenal dan digunakan orang sejak 400 SM oleh bangsa
Yunani. Saat itu, setrika digunakan untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian-pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk melakukan upacara atau ritual tertentu.
Bangsa Romawi juga tercatat pernah menggunakan setrika yang bentuknya sudah menyerupai setrika modern seperti sekarang.
Setrika yang digunakan oleh bangsa Romawi saat itu dinamakan prelum.
Jenis setrika ini menggunakan teknik pressing (tekanan), sehingga banyak orang yang menyebutnya mirip dengan alat pembuat anggur (winepress).
Selain bangsa Yunani dan Romawi, bangsa China juga sudah menggunakan setrika sekitar abad ke-1 SM.
Setrika yang digunakan berupa pot logam yang dapat diisi dengan bara api (arang membara). Setrika jenis ini juga akhirnya banyak digunakan oleh bangsa Indonesia di masa lalu.
Seiring berjalannya waktu, setrika juga terus mengalami perkembangan.
Awal abad ke-17 orang menggunakan setrika yang dikenal dengan sebutan sadiron. Setrika jenis ini berbentuk potongan logam yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan.
Pada periode ini, setrika kemudian disempurnakan menjadi kotak logam bergagang yang dapat diberi bara api.
Selanjutnya pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ditemukan setrika cetak (cast iron).
Barulah pada tahun 1800 ditemukan setrika gas (gas iron) dan setrika listrik.
Itulah sejarah singkat penggunaan setrika dalam kehidupan manusia. Semoga bermanfaat.