Sumber foto: Google

Schneider Electric: Indonesia Siap Jadi Pemain Utama AI dan Data Center di Asia Tenggara

Tanggal: 25 Mei 2025 01:10 wib.
Tampang.com | Indonesia kini tengah memegang posisi strategis untuk menjadi kekuatan utama di sektor kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur data center di kawasan Asia Tenggara. Pernyataan ini disampaikan oleh Nirupa Chander, Senior Vice President Secure Power & Data Center International Region Schneider Electric, dalam wawancara eksklusif di ajang Computex 2025, Taipei, Taiwan.

Menurut Nirupa, Indonesia telah menjadi destinasi utama investasi data center di Asia Tenggara, berkat pertumbuhan pesat pengguna digital dan komitmen pemerintah dalam transformasi teknologi. Selain itu, kebutuhan lokal terhadap layanan komputasi dan penyimpanan data juga terus meningkat secara signifikan.

“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Schneider Electric. Transformasi digital yang sedang berlangsung membuat negara ini menjadi pusat yang akan berperan besar, tidak hanya di regional tapi juga skala global untuk AI dan data center,” ungkap Nirupa, yang telah berkarier selama lebih dari 20 tahun di Schneider Electric.


Transformasi Digital dan Solusi Data Center AI-Ready

Schneider Electric, yang telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun, tak hanya membawa teknologi dari luar, tapi juga membangun solusi yang tepat guna bagi pasar lokal. Dengan ribuan karyawan dan jaringan luas di berbagai sektor, perusahaan ini berkomitmen membantu percepatan transformasi digital di Indonesia.

Di tengah pesatnya adopsi AI, permintaan akan data center yang AI-ready dan hemat energi semakin tinggi. Berbagai industri seperti perbankan, e-commerce, logistik, startup, hingga institusi pendidikan memerlukan infrastruktur komputasi yang mampu menangani beban kerja AI secara efisien dan andal.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Schneider menghadirkan solusi lengkap mulai dari desain modular data center, manajemen daya cerdas, hingga teknologi pendingin berbasis cairan (liquid cooling) yang sangat penting untuk menjaga performa server AI sekaligus menekan konsumsi energi.


Tantangan dan Peluang Infrastruktur Data Center di Indonesia

Meskipun potensi Indonesia sangat besar, Nirupa mengakui bahwa pembangunan data center menghadapi beberapa tantangan. Ketersediaan listrik yang stabil, lahan dengan infrastruktur memadai, serta sistem pendinginan yang efektif untuk server yang intensif energi menjadi fokus utama.

“AI workloads membutuhkan daya tinggi dan menghasilkan panas yang besar. Infrastruktur data center harus dirancang sesuai kondisi lokal, termasuk iklim dan tantangan pada jaringan listrik,” jelasnya.

Nirupa juga menekankan pentingnya desain data center yang fleksibel dan scalable untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang di Indonesia. Selain itu, tren edge computing diperkirakan akan semakin berkembang, di mana sekitar 50 persen komputasi AI akan dilakukan di pusat data kecil yang lebih dekat dengan pengguna.


Komitmen Jangka Panjang Schneider di Indonesia

Sebagai perusahaan yang sudah lama hadir di Indonesia, Schneider Electric menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi dalam pengembangan ekosistem data center dan AI. Ini mencakup tidak hanya teknologi, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia dan kolaborasi dengan mitra lokal.

“Kami optimistis dengan potensi Indonesia dan akan terus memperkuat investasi kami di sini. Kami berupaya membangun kapabilitas lokal serta menyediakan solusi yang sesuai kebutuhan pasar Indonesia,” tutup Nirupa.


Dengan berbagai peluang dan tantangan yang ada, Indonesia diprediksi bakal semakin menonjol sebagai pusat inovasi AI dan data center di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved