Samsung Mengalami Lonjakan Laba Operasional 15 Kali Lipat, Ini Penyebabnya
Tanggal: 5 Jul 2024 20:18 wib.
Samsung Electronics memperkirakan kenaikan laba operasional lebih dari 15 kali lipat pada kuartal kedua (Q2) 2024. Hal ini terjadi sebagai akibat dari rebound harga semikonduktor yang didorong oleh ledakan kecerdasan buatan (AI), yang berhasil mengangkat pendapatan dari titik terendah tahun lalu.
Produsen chip memori, smartphone, dan TV terbesar di dunia ini memperkirakan laba operasionalnya meningkat menjadi 10,4 triliun won pada kuartal yang berakhir 30 Juni, dari 670 miliar won pada tahun sebelumnya. Lonjakan laba tersebut melampaui LSEG Smart Estimate sebesar 8,8 triliun won, yang didasarkan pada perkiraan analis yang lebih konsisten. Kuartal kedua ini menjadi kuartal terbaik bagi Samsung sejak Q3 tahun 2022.
Selain kenaikan harga chip, laba yang melebihi perkiraan juga menunjukkan bahwa perusahaan asal Korea Selatan ini mampu membalikkan penurunan persediaan yang sebelumnya terjadi. Hal ini terjadi karena nilai persediaan chipnya telah pulih secara akuntansi, menurut para analis.
Menurut laporan dari Reuters, Samsung memperkirakan pendapatannya naik 23% pada kuartal kedua menjadi 74 triliun won, dari periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini memberikan dampak positif pada harga saham Samsung yang naik 1,2% setelah pengumuman tersebut. Perusahaan akan merilis rincian pendapatan kuartal kedua pada 31 Juli.
Kenaikan laba operasional yang signifikan ini memberikan gambaran tentang seberapa besar dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap industri semikonduktor. Dengan AI yang semakin bertumbuh, permintaan akan chip semakin meningkat. Ini sejalan dengan visi Samsung untuk terus mengembangkan teknologi AI yang mendorong kinerja perangkat elektroniknya.
Peningkatan laba yang besar juga dapat diinterpretasikan sebagai refleksi dari transformasi bisnis Samsung dalam memanfaatkan kecerdasan buatan dalam berbagai produknya, seperti smartphone, perangkat rumah pintar, dan komponen elektronik lainnya. Dengan demikian, Samsung mampu memposisikan dirinya di garis depan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi AI untuk memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang.
Dalam konteks ini, penting juga untuk melihat dampak positif dari lonjakan laba operasional Samsung terhadap ekonomi Korea Selatan. Sebagai perusahaan teknologi terbesar di negara tersebut, pertumbuhan Samsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Peningkatan pendapatan dari Samsung juga diproyeksikan akan memberikan dampak positif terhadap sektor lain dalam perekonomian, sehingga dapat menciptakan multiplier effect yang memperkuat ekonomi negara.