Sumber foto: Unsplash.com

Samsung Laporkan Penurunan Laba, Prospek Divisi Cip Makin Suram

Tanggal: 9 Okt 2024 05:17 wib.
Samsung Electronics Co melaporkan penurunan laba dan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan pasar, meningkatkan ketidakpastian terkait prospek divisi cip yang menjadi andalan perusahaan. Produsen cip memori dan smartphone terbesar di dunia ini mencatat laba operasi awal sekitar 9,1 triliun won (setara Rp106 triliun) pada kuartal ketiga, lebih rendah dari proyeksi 11,5 triliun won. Pendapatan Samsung mencapai 79 triliun won, sementara pasar memperkirakan 81,57 triliun won. Kurangnya pendapatan ini dapat mempengaruhi prospek divisi cip Samsung.

Saham Samsung telah mengalami penurunan lebih dari 20% sepanjang tahun ini akibat tantangan di pasar-pasar utama. Perusahaan juga tertinggal dari kompetitornya, SK Hynix Inc, dalam memproduksi cip memori yang digunakan dengan prosesor Nvidia Corp untuk aplikasi kecerdasan buatan. Selain itu, Samsung mengalami kesulitan bersaing dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dalam produksi cip khusus, menunjukkan bahwa persaingan di industri cip semakin ketat.

Para analis telah menurunkan target harga saham Samsung dalam beberapa pekan terakhir karena kinerja divisi cip yang kurang memuaskan. Macquarie, dalam laporannya pada 25 September, menurunkan peringkat Samsung dari "outperform" menjadi "neutral" dan memangkas target harga dari 125.000 won menjadi 64.000 won. Melihat dari hal ini, terdapat potensi penurunan kepercayaan investor terhadap Samsung di pasar modal.

Micron Technology Inc, produsen cip memori terbesar di AS, sebelumnya melaporkan bahwa permintaan untuk perangkat AI akan meningkatkan pendapatan mereka lebih dari yang diperkirakan. Namun, Samsung menghadapi tantangan mengejar SK Hynix, yang unggul dalam memproduksi cip memori bandwidth tinggi yang digunakan bersama akselerator AI Nvidia. Selain itu, Samsung mengalami penundaan dalam mendapatkan persetujuan untuk HBM (High Bandwidth Memory) yang lebih canggih. Hal ini menyoroti perlunya Samsung untuk meningkatkan daya saingnya dalam mengembangkan teknologi cip memori yang inovatif.

Samsung telah mengambil langkah besar dengan mengganti kepala bisnis cip-nya pada tahun ini. Jun Young-hyun, yang baru diangkat, memperingatkan bahwa perusahaan harus mengubah budaya kerja agar tidak terjebak dalam "lingkaran setan." Langkah ini menunjukkan bahwa Samsung sedang berupaya keras untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh divisi cipnya.

Samsung juga menghadapi kinerja saham yang lebih rendah dibandingkan perusahaan teknologi AI lainnya serta indeks acuan Kospi. Bloomberg News melaporkan minggu lalu bahwa perusahaan mulai memangkas pegawai di Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, sebagai bagian dari rencana pengurangan tenaga kerja global yang diperkirakan mencapai ribuan pekerja. Pengurangan tenaga kerja ini bukan pertama kali terjadi, terutama karena Samsung harus beradaptasi dengan siklus pasar chip memori yang fluktuatif.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved