Rosan Roeslan Sambangi Tiongkok, BYD Siap Investasi Besar di Indonesia
Tanggal: 30 Des 2024 07:27 wib.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Tiongkok untuk menjajaki kolaborasi investasi dengan perusahaan otomotif ternama, BYD Auto. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mempercepat pembangunan pabrik mobil listrik terbesar di ASEAN, yang direncanakan akan berlokasi di Subang, Jawa Barat.
BYD Auto, perusahaan asal Tiongkok yang telah dikenal luas dalam industri mobil listrik, menegaskan komitmennya untuk berinvestasi besar di Indonesia. Ini tentu menjadi langkah menarik dalam upaya menggalakkan industri mobil listrik di tanah air, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam mendorong sektor hilirisasi industri.
Kehadiran BYD Auto di Indonesia dipandang sebagai langkah strategis dalam mengakselerasi transformasi sektor otomotif nasional, terutama dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan untuk menjawab isu global terkait pemanasan global dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Dengan adanya investasi ini, diharapkan Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi transisi global menuju mobilitas berkelanjutan.
Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, menyambut baik kesepakatan kolaborasi ini. Beliau menegaskan bahwa investasi dari BYD Auto akan menjadi dorongan besar dalam mengembangkan industri mobil listrik di Indonesia. Selain itu, hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dalam sektor manufaktur, termasuk pengembangan industri komponen mobil listrik di dalam negeri.
Kolaborasi antara BYD Auto dan pemerintah Indonesia diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para pelaku usaha lokal untuk terlibat dalam rantai pasok mobil listrik, mulai dari pengembangan baterai hingga perakitan unit kendaraan. Demikian, hal ini dapat menciptakan multiplier effect yang positif dalam perekonomian nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam industri otomotif global.
Pembangunan pabrik mobil listrik terbesar di ASEAN yang direncanakan di Subang, Jawa Barat, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan, serta memberikan dampak positif dalam pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas. Dukungan penuh dari pemerintah, baik dalam penyediaan infrastruktur maupun regulasi yang kondusif, akan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan proyek investasi ini.
Di sisi lain, kehadiran BYD Auto juga akan memberikan kepastian pasokan mobil listrik di Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor kendaraan bermesin bakar konvensional. Hal ini tentu sejalan dengan visi pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan dalam sektor transportasi.
Kesepakatan kolaborasi antara Rosan Roeslani dan BYD Auto memang menjadi momentum penting dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri mobil listrik di kawasan. Dengan dukungan infrastruktur dan investasi yang kuat, diharapkan Indonesia akan mampu memperkuat posisinya sebagai basis produksi mobil listrik terbesar di ASEAN, serta meningkatkan daya saing dalam pangsa pasar global.
Dengan demikian, langkah strategis ini diharapkan dapat membawa dampak yang positif dalam transformasi sektor otomotif Indonesia ke arah yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing global. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi serta memberikan kontribusi positif dalam menjaga lingkungan bagi generasi yang akan datang.