Sumber foto: iStock

Robot Mirip Manusia Masuk Gudang Logistik: Era Baru Sortir Paket Super Cepat Dimulai!

Tanggal: 19 Jun 2025 10:21 wib.
Ledakan transaksi e-commerce di Indonesia membuat jumlah paket yang harus dikirim meningkat drastis. Akibatnya, pusat sortir logistik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, atau Tangerang kerap kewalahan menghadapi tumpukan kiriman yang tiada henti. Namun kini, teknologi mulai mengambil alih. Sebuah perusahaan asal Amerika Serikat menghadirkan solusi canggih dalam bentuk robot humanoid—yang bukan sekadar mesin, melainkan robot cerdas yang bisa meniru gerakan manusia dan mempelajari tugas secara mandiri.

Perusahaan bernama Figure tengah menarik perhatian dunia logistik berkat terobosan mereka yang bernama Figure 2—robot berbentuk manusia yang mampu menyortir paket dengan kecepatan dan akurasi tinggi. Inovasi ini digadang-gadang akan menjadi revolusi besar di sektor logistik, tidak hanya di Amerika, tapi juga berpotensi diterapkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang kini menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

Gudang Logistik di Indonesia Kewalahan Hadapi Lonjakan Paket

Bagi masyarakat yang sering berbelanja online, terutama di wilayah Jabodetabek, nama-nama seperti Cakung DC, Sunter Hub, atau Cimanggis Sort Center pasti tak asing. Lokasi-lokasi ini sering muncul saat kita melacak paket di aplikasi e-commerce. Mereka adalah pusat logistik yang menangani proses sortir jutaan paket setiap harinya. Di sinilah paket dikumpulkan, dipindai, dikelompokkan, dan diteruskan ke tujuan berikutnya.

Namun, dengan meningkatnya jumlah transaksi online, beban kerja pusat sortir juga meningkat signifikan. Untuk mengatasi hal ini, banyak perusahaan logistik mulai mengintegrasikan mesin otomatis dan robot berbentuk lengan mekanik. Tapi sayangnya, jenis robot ini masih memiliki keterbatasan. Mereka hanya bisa melakukan satu jenis tugas dalam satu waktu, misalnya hanya mengangkat, atau hanya memindai barcode. Situasi ini masih jauh dari kata efisien.

Munculnya Robot Figure 2: Solusi Fleksibel di Dunia Gudang

Melihat tantangan tersebut, Figure menghadirkan robot humanoid dengan kecerdasan tinggi, yang dirancang untuk mengerjakan berbagai tugas sekaligus. Robot ini memiliki bentuk menyerupai manusia, lengkap dengan dua tangan, jari, dan kemampuan visualisasi objek. Hal yang membuat Figure 2 menonjol dibanding teknologi sebelumnya adalah kemampuannya untuk belajar dari demonstrasi, bukan hanya dari kode atau skrip pemrograman.

Dalam video demonstrasi yang dibagikan di media sosial, Figure 2 terlihat menyortir paket dari berbagai bentuk dan ukuran, termasuk barang yang biasanya rumit seperti amplop tipis atau paket berbungkus plastik gelembung. Robot ini mendeteksi barcode, mengangkat paket, memindahkan, dan mengelompokkan berdasarkan tujuan pengiriman—semua dilakukan secara otomatis hanya dalam waktu empat detik per paket.

Hebatnya lagi, teknologi di balik robot ini bernama Helix, yaitu sistem pembelajaran end-to-end yang memungkinkan robot beradaptasi dengan kondisi tak terduga. Contohnya, jika barcode tertutup plastik yang mengerut, robot bisa “meratakan” plastiknya terlebih dahulu sebelum memindai. Semua aksi itu dipelajari melalui demonstrasi manusia, bukan perintah tertulis.

Tingkat Kesalahan Rendah, Potensi Aplikasi Global

Dalam uji coba terkini, robot Figure 2 mampu menyortir paket dengan tingkat kesalahan hanya sekitar 5%, jauh lebih rendah dibanding robot tradisional. Dengan performa seperti ini, Figure mengklaim bahwa robotnya siap dipakai dalam skala industri, terutama untuk menggantikan pekerjaan manusia yang repetitif, membosankan, atau berisiko cedera.

Teknologi seperti ini membuka peluang besar, terutama di Indonesia yang tengah menghadapi krisis efisiensi logistik. Dengan populasi besar dan pertumbuhan e-commerce yang agresif, robot seperti Figure 2 bisa menjadi penyelamat operasional, khususnya di pusat sortir yang padat.

Mengikuti Jejak Tesla dan Agility Robotics

Figure bukan satu-satunya perusahaan yang menaruh perhatian pada robot humanoid multifungsi. Perusahaan besar seperti Tesla dan Agility Robotics juga sedang mengembangkan robot cerdas yang bisa melakukan pekerjaan manusia. Bedanya, Figure menekankan pada kecerdasan adaptif: bagaimana robot bisa belajar sendiri, mengingat, dan menyesuaikan tindakan terhadap berbagai skenario dunia nyata.

Jika sukses diadopsi secara luas, bukan tidak mungkin robot humanoid akan menjadi tenaga kerja utama di sektor logistik, manufaktur, hingga layanan pelanggan. Bahkan, sejumlah analis teknologi memprediksi bahwa ke depan, pekerjaan yang melibatkan pengulangan akan digantikan oleh mesin berbasis AI seperti Figure 2.

Dampak ke Tenaga Kerja dan Etika Automasi

Namun tentu saja, kemunculan robot humanoid seperti Figure 2 juga mengundang kekhawatiran. Banyak pihak mempertanyakan dampaknya terhadap lapangan pekerjaan, terutama di sektor logistik yang selama ini menyerap jutaan tenaga kerja manual. Selain itu, penggunaan robot untuk menyentuh dan mengelola barang fisik dalam skala besar juga memicu perdebatan soal etika, pengawasan, dan keamanan data.

Apakah perusahaan akan menggantikan manusia secara penuh dengan robot? Atau teknologi ini hanya akan digunakan sebagai pendamping untuk meningkatkan efisiensi? Pertanyaan-pertanyaan ini masih akan terus bergulir seiring cepatnya perkembangan AI dan robotika.

Kesimpulan: Indonesia Siap Masuki Era Gudang Otomatis?

Keberhasilan robot Figure 2 dalam menyortir paket dengan cepat dan akurat adalah tonggak baru dalam sejarah otomasi logistik global. Meski awalnya dikembangkan di Amerika, teknologi ini punya potensi besar untuk diterapkan di Indonesia—negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di Asia Tenggara.

Dengan tantangan berupa keterbatasan tenaga kerja, kebutuhan efisiensi tinggi, dan beban paket yang terus meningkat, mengadopsi robot humanoid seperti Figure 2 bisa menjadi solusi cerdas. Tentu saja, langkah ini harus disertai dengan regulasi ketat dan pertimbangan etis agar tidak menimbulkan disrupsi sosial.

Apakah ini tanda bahwa kita akan melihat robot manusia bekerja berdampingan dengan petugas logistik di gudang-gudang Indonesia dalam waktu dekat?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved