Sumber foto: Kompas.com

Ribuan Pengemudi Ojol Gelar Aksi Demo, Gojek Tanggapi Tuntutan Potongan Biaya Maksimal 10 Persen

Tanggal: 20 Mei 2025 21:41 wib.
Tampang.com | Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta pada Selasa (20/5/2025) untuk menyuarakan tuntutan mereka, salah satunya adalah menetapkan potongan maksimal 10 persen dari pendapatan mitra pengemudi oleh perusahaan aplikasi. Aksi ini merupakan respons atas keluhan terkait besarnya potongan biaya yang dianggap memberatkan pengemudi.

Menanggapi hal tersebut, pihak Gojek memberikan penjelasan bahwa penurunan potongan secara drastis tidak bisa dilakukan secara terburu-buru karena dikhawatirkan akan berdampak negatif pada pendapatan mitra. Catherine Hindra Sutjahyo, Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menuturkan bahwa jika potongan dipangkas hingga 10 persen, tarif layanan diprediksi akan naik sehingga bisa menurunkan daya beli masyarakat.

“Jika potongan diturunkan menjadi 10 persen, tarif layanan kemungkinan naik. Hal ini dapat menurunkan minat masyarakat menggunakan layanan, yang berujung pada berkurangnya pesanan dan pendapatan mitra pengemudi,” jelas Catherine seperti dikutip KompasTekno dari Kontan.


Potongan Biaya dan Subsidi Tarif

Catherine menambahkan bahwa sekitar 20 persen potongan saat ini yang diterima perusahaan sebagian besar digunakan untuk subsidi dan promo agar tarif layanan tetap kompetitif dan terjangkau oleh konsumen. Tanpa adanya dukungan subsidi ini, tarif yang dibayar oleh pengguna bisa meningkat signifikan, berpotensi membuat masyarakat enggan menggunakan ojol.

“Subsidi dan promo yang kami berikan menjaga harga agar tetap bersaing. Tanpa itu, konsumen bisa beralih ke opsi lain dan akhirnya berdampak buruk bagi pendapatan mitra,” tambahnya.


Transparansi dan Upaya Menjaga Pendapatan Mitra

Pihak Gojek juga menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi pendapatan mitra melalui laporan real-time dalam aplikasi serta penyesuaian insentif berdasarkan lokasi dan volume permintaan. Sistem ini dirancang agar penghasilan mitra tetap stabil meskipun terjadi fluktuasi dalam jumlah order.

Namun, Catherine mengingatkan bahwa penyesuaian skema pembagian hasil dan sistem insentif harus dipertimbangkan secara menyeluruh, memperhatikan berbagai aspek mulai dari biaya operasional mitra, kemampuan daya beli konsumen, hingga kelangsungan bisnis aplikasi.


Ketegangan Menjelang Aksi Unjuk Rasa

Aksi unjuk rasa ini merupakan puncak dari ketegangan yang meningkat di kalangan pengemudi ojol, yang juga menolak beberapa sistem baru seperti prioritas, hemat, dan aceng. Mereka menuntut regulasi yang lebih jelas mengenai hubungan kerja antara pengemudi dan perusahaan aplikasi guna melindungi hak dan kepastian penghasilan mitra.


Demonstrasi dan dialog antara pengemudi dengan perusahaan aplikasi diprediksi akan terus menjadi sorotan dalam beberapa waktu ke depan, seiring dengan upaya mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved