Sumber foto: iStock

RI Darurat Judi Online, Ini Wilayah yang Paling Parah di Jakarta

Tanggal: 14 Nov 2024 18:29 wib.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan kunjungan kerja ke daerah Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024). Acara ini merupakan pelatihan literasi digital dengan Tema 'Pencegahan dan Penanganan Judi Online di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat'

Dalam kunjungan kerja ini, Meutya mengatakan wilayah tersebut dipilih karena Cilincing menjadi salah satu wilayah pengguna judol tertinggi menurut data PPATK.

Menurut data PPATK, Cilincing merupakan wilayah dengan tingkat penggunaan judi online (judol) tertinggi di DKI Jakarta. Meutya turut menyoroti masalah tersebut dalam kunjungannya ke Semper Barat. Pada acara pelatihan literasi digital, dia menyampaikan pentingnya pencegahan dan penanganan judi online di lingkungan sekolah dan masyarakat.

"Saya ke sini ada karena beberapa poin alasan, salah satunya karena katanya di Cilincing ini judolnya tertinggi di DKI Jakarta," kata Meutya dalam sambutannya.

Meutya juga menggarisbawahi bahwa tantangan dalam menangani masalah judi online bukan hanya terkait perangkat dan teknologi yang terbatas. Meskipun pemerintah berupaya membersihkan dan mengatasi masalah ini, tetapi pengawasan dan pendekatan sosial juga perlu ditingkatkan.

"Karena itu saya ingin mengajak Ibu-Ibu semua, Kalau di Kemkomdigi aja alatnya terbatas. Karena alat saja secanggih apapun, meskipun nanti kan kita bersihkan, kita bereskan ya Ibu-Ibu tapi seberes apapun, sebersih apapun, alat dan pengawasan tidak akan cukup," sambungnya.

Selain itu, Meutya juga menyoroti masalah keterlibatan anak-anak dalam judi online. Menurutnya, anak-anak sering menggunakan akun orang tua untuk terlibat dalam perjudian online, bahkan melalui platform game.

"Adalah sebuah fakta yang mengkhawatirkan bahwa saat ini ada sekitar 200 ribu anak di bawah usia 19 tahun dan sekitar 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun yang terlibat dalam judi online," ungkapnya.

Selama acara pelatihan literasi digital, warga juga berkesempatan untuk berbagi kisah dan pengalaman mengenai dampak buruk dari judi online. Mereka menceritakan betapa sulitnya kehidupan karena pasangan mereka kecanduan judi online, bahkan ada keluarga yang hancur akibat perjudian online.

Nani (44) adalah salah satu warga yang berbagi pengalaman tentang suaminya yang kecanduan judi online. Awalnya, suaminya menyembunyikan fakta bahwa dia sedang bermain judi online dengan menyatakan bahwa dia hanya bermain game biasa. Namun setelah melihat iklan petir yang muncul di salah satu permainannya, Nani menyadari bahwa suaminya telah terlibat dalam judi online.

"Cerita serupa datang dari Nur, yang mengatakan suaminya sampai ditahan karena judi online. Semua harta bendanya habis terjual untuk membayar utang.

"Suami saya sendiri sampai dia ditahan gara-gara judi online. Handphone semua TV habis, sampai saya di tagih-tagih utang. Bank keliling itu semua pakai nama saya," ujar Nur.

Dalam menghadapi hal ini, pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya judi online, terutama dalam lingkungan sekolah dan keluarga. Pencegahan dan penanganan judi online memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan. Penanganan kasus-kasus judi online juga perlu ditingkatkan dalam upaya mengurangi dampak buruknya terhadap kehidupanmasyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved