Sumber foto: iStock

Revolusi Baterai Silikon: Mobil Listrik Kini Bisa Tempuh 1.000 Km Sekali Charge!

Tanggal: 21 Feb 2025 08:37 wib.
Para peneliti di Korea Selatan telah menciptakan terobosan revolusioner dalam dunia kendaraan listrik. Mereka berhasil mengembangkan baterai berbahan silikon yang memungkinkan mobil listrik menempuh jarak hingga 1.000 km dalam sekali pengisian daya. Temuan ini berpotensi mengubah lanskap industri otomotif dan mempercepat transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Mengatasi Tantangan Jarak Tempuh dalam Kendaraan Listrik

Salah satu hambatan utama bagi pengguna dalam beralih ke kendaraan listrik adalah keterbatasan jarak tempuh. Banyak orang masih ragu karena baterai yang ada saat ini belum mampu memberikan daya tahan setara dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Kekhawatiran ini sering disebut sebagai "range anxiety" atau kecemasan terhadap jarak tempuh yang terbatas.

Namun, inovasi terbaru dari Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan memberikan harapan baru. Tim peneliti mereka telah fokus mengembangkan baterai berbasis silikon yang mampu meningkatkan kapasitas penyimpanan energi secara signifikan.

Keunggulan Baterai Silikon Dibandingkan Lithium-Ion

Silikon telah lama menjadi bahan yang menarik untuk penelitian baterai karena ketersediaannya yang melimpah di berbagai belahan dunia. Namun, penggunaan silikon dalam baterai memiliki tantangan besar. Salah satu masalah utamanya adalah sifat fisik silikon yang dapat mengembang hingga tiga kali lipat saat dicas, lalu menyusut kembali saat digunakan. Fluktuasi ini dapat menyebabkan degradasi baterai lebih cepat dan menurunkan masa pakainya.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan partikel nano silikon yang sangat kecil. Sayangnya, produksi partikel nano ini sangat mahal dan proses pembuatannya rumit.

Berbeda dari pendekatan konvensional, tim peneliti dari Pohang University justru menggunakan partikel silikon dalam skala mikro, yang 1.000 kali lebih besar daripada partikel nano. Keuntungan dari metode ini adalah biaya produksi yang lebih rendah serta kepadatan energi yang lebih besar, sehingga mampu meningkatkan efisiensi baterai secara keseluruhan.

Solusi Cerdas untuk Masalah Kembang-Kempis Silikon

Untuk mengatasi masalah perubahan ukuran silikon selama proses pengisian dan penggunaan baterai, para peneliti mengembangkan solusi inovatif berupa gel polimer elektrolit. Gel ini memiliki sifat elastis yang memungkinkan perubahan bentuk tanpa merusak struktur baterai.

Tidak hanya itu, gel polimer ini kemudian diperkuat melalui proses radiasi menggunakan tembakan elektron. Proses ini menciptakan ikatan kimia yang stabil antara gel dan silikon, sehingga memastikan daya tahan baterai lebih lama meskipun mengalami perubahan bentuk berulang kali.

Hasilnya, baterai berbasis silikon yang dikembangkan oleh para peneliti memiliki kestabilan yang setara dengan baterai lithium-ion konvensional, tetapi dengan kepadatan energi 40% lebih tinggi. Artinya, baterai ini dapat menyimpan lebih banyak energi dalam ukuran yang sama, memungkinkan kendaraan listrik menempuh jarak yang jauh lebih panjang.

Dampak Revolusi Baterai Silikon pada Industri Otomotif

Keberhasilan pengembangan baterai silikon ini dapat menjadi titik balik bagi industri otomotif dan energi terbarukan. Dengan jarak tempuh yang lebih panjang dan efisiensi energi yang lebih tinggi, kendaraan listrik akan semakin menarik bagi konsumen yang sebelumnya ragu untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Berikut beberapa dampak positif dari inovasi ini:


Mengurangi Ketergantungan pada BBM – Dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik, permintaan terhadap bahan bakar fosil akan berkurang, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi emisi karbon.
Efisiensi Biaya Operasional – Mobil listrik dengan baterai silikon akan membutuhkan lebih sedikit pengisian daya, menghemat biaya operasional bagi pemilik kendaraan.
Perkembangan Infrastruktur Pengisian Daya – Dengan baterai berkapasitas lebih besar, kebutuhan akan stasiun pengisian daya yang terlalu sering dapat dikurangi.
Mendorong Inovasi Teknologi Baterai – Keberhasilan penelitian ini dapat menginspirasi inovasi lebih lanjut dalam pengembangan baterai yang lebih efisien dan ramah lingkungan.


Siapkah Dunia Menyambut Mobil Listrik Jarak Jauh?

Dengan perkembangan baterai berbasis silikon ini, industri kendaraan listrik kini semakin dekat untuk menyamai atau bahkan melampaui performa kendaraan berbahan bakar bensin dalam hal jarak tempuh. Para peneliti menyatakan bahwa teknologi ini bisa segera diadopsi dalam industri otomotif, memberikan alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi pengguna di seluruh dunia.

Pertanyaannya sekarang, apakah kita siap untuk beralih ke era kendaraan listrik dengan daya tahan luar biasa? Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi ini, tidak lama lagi kendaraan listrik mungkin akan menjadi pilihan utama bagi semua orang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved