Sumber foto: Unsplash

Rekening Bisa Ludes, Jangan Pakai 20 Password Ini!

Tanggal: 15 Jul 2024 01:07 wib.
Password merupakan salah satu benteng pertahanan utama dalam melindungi akun digital dari serangan siber. Namun, terdapat beberapa password yang dibuat dengan sembrono dan cenderung pasaran, sehingga rentan untuk dibobol dengan mudah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Menyadari pentingnya masalah ini, layanan tool manajemen password NordPass bekerja sama dengan para peneliti independen merilis studi terkait, yang mengungkapkan 200 password paling umum yang digunakan sepanjang tahun 2023. Dari hasil studi ini, ditemukan bahwa 17 dari 20 password paling umum di dunia dapat dengan mudah dibobol dalam waktu kurang dari satu detik. Pemilihan password yang terlalu sederhana dan populer dapat membahayakan data krusial Anda, mengingat tingkat kerawanan yang tinggi dalam hal keamanan digital saat ini.

Hasil riset yang dilakukan oleh NordPass juga mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan, yakni sebanyak 86% serangan siber dilakukan dengan menggunakan modus pencurian kredensial, termasuk akun online, email, dan password. Bahkan, hampir 20% dari kredensial yang dicuri tersebut banyak dijual di dark web, sebuah bagian tersembunyi dari internet yang dikenal sebagai tempat perdagangan berbagai hal ilegal dan tidak etis. Dari data ini, patut dipertanyakan keamanan dan kerahasiaan akun-akun digital yang digunakan oleh banyak orang.

Untuk meningkatkan keamanan akun Anda, paling tidak sebaiknya Anda tidak menggunakan deretan password berikut, seperti yang dilansir dari CNBC Make It pada Jumat (17/11/2023):

1. 123456 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 4,524,867)

2. admin (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 4,008,850)

3. 12345678 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 1,371,152)

4. 123456789 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 1,213,047)

5. 1234 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 969,811)

6. 12345 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 728,414)

7. password (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 710,321)

8. 123 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 528,086)

9. Aa123456 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 319,725)

10. 1234567890 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 302,709)

11. UNKNOWN (Waktu Bobol: 17 menit, Jumlah Penggunaan: 240,377)

12. 1234567 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 234,187)

13. 123123 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 224,261)

14. 111111 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 191,392)

15. Password (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 177,725)

16. 12345678910 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 172,502)

17. 0 (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 168,653)

18. admin123 (Waktu Bobol: 11 detik, Jumlah Penggunaan: 159,354)

19. ******* (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 152,497)

20. user (Waktu Bobol: Kurang dari 1 detik, Jumlah Penggunaan: 146,233)

Data yang diungkapkan menunjukkan bahwa password dengan pola-pola sederhana dan populer seperti urutan angka atau kata-kata umum cenderung rentan untuk disusupi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, penting untuk memilih password yang unik, kuat, dan sulit ditebak oleh pihak luar. Selain itu, disarankan untuk menggunakan kombinasi karakter, termasuk huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol agar meningkatkan tingkat keamanan password.

Melalui hasil studi ini, semestinya menjadi peringatan bagi semua pengguna internet untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan keamanan password mereka. Langkah pencegahan seperti merubah password secara berkala, tidak menggunakan password yang mudah ditebak, dan mengaktifkan metode otentikasi ganda menjadi hal yang mutlak diperlukan untuk memperkuat keamanan akun digital. Selain itu, penting juga untuk memberikan edukasi kepada pengguna baru dalam memilih dan menggunakan password yang kuat dan aman untuk melindungi diri dan data-data pribadi mereka dari kemungkinan serangansiber yang akan datang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved