Raksasa Teknologi Google Didenda US$20 Decillion di Rusia
Tanggal: 1 Nov 2024 06:40 wib.
Google, perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, mendapat ganjaran denda yang mencengangkan dari Rusia. Mereka didenda sebesar US$20 decillion atau setara dengan 33 angka digit, setelah dianggap melakukan tindakan terhadap apa yang disebut sebagai propaganda presiden Rusia, Vladimir Putin.
Denda sebesar itu masih menjadi topik hangat di berbagai kalangan seiring dengan keputusan hukum yang ditetapkan oleh pihak berwenang di Rusia. Pengacara Ivan Morozov, yang mewakili pemerintah Rusia dalam kasus ini, menyatakan bahwa langkah Google menghapus saluran TV Rusia dari platform YouTube merupakan pelanggaran serius yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Namun, besarannya yang luar biasa itu menjadi perhatian khusus, karena denda sebesar itu berpotensi membawa dampak yang signifikan bagi perusahaan teknologi terbesar di dunia ini. Denda sebesar US$20 decillion atau 2 undecillion rubel memunculkan pertanyaan besar akan kemampuan Google dalam membayar jumlah yang sedemikian besar.
Apalagi ketika kita melihat data bahwa perusahaan induk Google, Alphabet, saat ini memiliki kapitalisasi pasar yang sedikit lebih dari US$2 triliun. Dengan demikian, muncul dugaan bahwa sulit bagi raksasa teknologi itu untuk membayar denda sedemikian raksasa. Meskipun Google mencatat pendapatan sebesar US$80,54 miliar dari kuartal terakhir, tetapi dugaan akan sulitnya perusahaan ini membayar denda tersebut menjadi semakin nyata.
Tidak hanya dari segi kemampuan membayar, tetapi juga kemungkinan yang cukup besar bahwa pemerintah Rusia akan mengalami kesulitan dalam memperoleh kembali uang sebesar itu dari perusahaan tersebut. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Roman Yankovsky, seorang pakar dari Institut Pendidikan HSE, kepada TASS bahwa Google "jelas tidak akan membayar denda ini, dan Federasi Rusia tidak akan dapat memperoleh kembali uang ini dari perusahaan."
Dari sisi perbandingan dengan angka-angka ekonomi global, denda sebesar itu memang terlihat luar biasa besar. IMF mencatat bahwa PDB global diperkirakan mencapai US$110 ribu miliar. Jika dibandingkan dengan denda yang dikenakan kepada Google, terlihat betapa signifikannya jumlah tersebut.
Kasus pengadilan yang melibatkan YouTube dan penghapusan saluran Rusia ultra-nasionalis Tsargrad tahun 2020 menjadi cikal bakal dari permasalahan ini. Keputusan tersebut diambil sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat kepada perusahaan induk Google, Alphabet. Namun, dalam proses hukum yang berjalan selama empat tahun, denda sebesar US$20 decillion ini menjadi pukulan telak bagi Google.
Meskipun demikian, hingga saat ini pihak Google belum memberikan komentar resmi terkait denda yang dikenakan oleh Rusia. Kemungkinan besar, Google masih akan mencoba menemukan jalan keluar terbaik dari situasi ini. Tidak hanya itu, dampak dari denda sebesar ini juga akan menjadi perhatian khusus bagi industri teknologi secara global.
Hal ini mencerminkan titik temu antara kebebasan berekspresi dan pertanggungjawaban atas informasi yang disajikan melalui platform digital. Mungkin saja, kasus ini akan membawa dampak yang signifikan bagi industri teknologi di masadepan.