Raja HP Terbaru di RI: Kepopuleran Perkembangan Oppo di Pasar Asia Tenggara
Tanggal: 19 Nov 2024 09:23 wib.
Pasar ponsel pintar di Indonesia dan Asia Tenggara terus berkembang seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan keberhasilan merek Oppo yang mampu mengungguli kompetitornya. Oppo berhasil mencatatkan market share sebesar 22% selama kuartal III-2024, mengungguli pesaing-pesaingnya seperti Xiaomi, Transsion, Samsung, dan Vivo.
Terlepas dari kehebatan Oppo di pasar Indonesia, perusahaan asal China ini juga mampu mendominasi pasar Thailand dan Malaysia. Bahkan di Filipina dan Vietnam, Oppo berhasil menempati posisi kedua.
Menurut laporan dari Canalys, Oppo memperoleh market share sebesar 21% di pasar Asia Tenggara dalam tahun yang sama, meningkat dari 18% di tahun sebelumnya. Pengiriman unit ponsel Oppo juga mengalami peningkatan, dari 4 juta unit menjadi 5,1 juta unit, dengan pertumbuhan tahunan yang mencapai 29%.
Pencapaian gemilang Oppo tersebut tidak lepas dari strategi pemasaran yang cerdas, terutama dalam menghadirkan model entry level yang berhasil menarik minat konsumen. Model-model seperti A3x dan A3 menjadi andalan Oppo untuk meraih sukses di pasar yang kompetitif.
Tak hanya itu, harga ponsel juga menjadi faktor penentu dalam kesuksesan Oppo. Pasar Asia Tenggara mengalami pertumbuhan sebesar 15% dengan pengiriman sekitar 25 juta unit, sementara harga jual rata-ratanya turun sebesar 4%. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh berbagai produk ponsel kategori menengah dan rendah yang membanjiri pasar.
Di segmen pasar dengan harga antara US$100 hingga US$300, vendor ponsel berusaha menonjolkan diri dengan menjual produk-produknya dengan harga yang terjangkau. Hal ini membuat penjualan mereka sangat tergantung pada promosi dan diskon agar bisa meningkatkan volume penjualan.
Namun, diskon besar pada model-model lama juga menjadi masalah tersendiri karena menciptakan konflik harga dengan peluncuran model-model baru. Hal ini diperparah oleh kenaikan Bill of Material (BOM) dan biaya inflasi dalam aktivitas penjualan yang mengurangi profitabilitas perusahaan.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan ponsel seperti Oppo berusaha untuk mengonsolidasikan produk entry level agar biaya produksi lebih rendah dan segmen pasar lebih jelas. Salah satunya adalah Oppo A3x, yang berhasil memberikan penawaran yang kuat hanya dengan satu model saja.
Meskipun begitu, keberhasilan Oppo tidak lepas dari penjualan ponsel pintar di kawasan Asia Tenggara. Menurut Canalys, lima besar ponsel di Asia Tenggara versi mereka adalah sebagai berikut:
1. Oppo (market share 21%)
2. Samsung (market share 16%)
3. Transsion (market share 16%)
4. Xiaomi (market share 15%)
5. Vivo (market share 10%)
Kesuksesan Oppo dalam menguasai pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah menunjukkan betapa pentingnya strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman mendalam akan kebutuhan konsumen. Dengan saingan yang semakin ketat, penting bagi para produsen ponsel pintar untuk terus melakukan inovasi dan penyesuaian strategi agar tetap relevan di pasar yangterus berubah.