Putaran Bumi Oleng, Ahli Korea Bilang Akibat Ulah Manusia
Tanggal: 30 Nov 2024 07:00 wib.
Hasil penelitian oleh Ki Weon Seo, seorang ahli geofisika dari Universitas Nasional Seoul, menunjukkan bahwa redistribusi air tanah memiliki dampak besar terhadap pergeseran kutub rotasi Bumi.
Menurut Ki Weon Seo, kutub rotasi Bumi banyak mengalami perubahan, yang dapat diibaratkan seperti pergerakan gasing. Perubahan dalam distribusi berat Bumi dapat mempengaruhi putarannya.
Studi yang dilakukan pada tahun 2016 menemukan bahwa distribusi air tanah dapat memengaruhi rotasi Bumi. Penelitian ini melibatkan model perubahan untuk pergeseran kutub rotasi Bumi dan pergerakan air, dengan berbagai skenario yang dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya.
Menariknya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan pada kutub rotasi Bumi dapat bermanfaat untuk memahami penyimpanan air skala benua. Hal ini tidak hanya penting bagi penelitian ilmiah, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap masyarakat.
Sebagian besar populasi dunia bergantung pada air tanah untuk keperluan air minum dan irigasi. Namun, selama abad ke-20, pemompaan air tanah telah dilakukan dengan skala yang jauh lebih besar, tercatat sepanjang 1993-2010, terdapat 2.150 gigaton air tanah yang dipompa keluar. Jumlah ini setara dengan sekitar 9,09 kuadriliun cangkir air.
Data-data ini menunjukkan betapa besar pengaruh manusia terhadap lingkungan, terutama dalam hal distribusi air tanah. Dengan memperhatikan penelitian ini, kita sebagai masyarakat dapat lebih memperhatikan pengelolaan sumber daya air, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun pertanian. Kita perlu bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya alam demi keberlanjutan Bumi.
Pemompaan air tanah juga dapat berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut, yang menjadi salah satu dampak nyata perubahan iklim. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan sangat dibutuhkan.
Dalam konteks ini, penelitian dan temuan oleh ahli geofisika seperti Ki Weon Seo sangatlah relevan dan penting untuk menjadi pedoman dalam kebijakan publik maupun tindakan individu.
Untuk itu, perlu adanya upaya kolaboratif antara para ilmuwan, pengambil kebijakan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menjaga keberlangsungan Bumi. Semua pihak dapat berperan aktif dalam menyeimbangkan aktivitas manusia dengan dampaknya terhadap lingkungan, termasuk redistribusi air tanah yang telah terbukti memiliki dampak besar terhadap perubahan putaran Bumi dan kenaikan permukaan laut. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mencegah dampak buruk yang lebih besar terhadap planetini.