Punya Latensi Tinggi, Starlink Kurang Cocok untuk Main Game?
Tanggal: 26 Jul 2024 14:19 wib.
Layanan internet satelit Starlink yang dimiliki oleh Elon Musk telah beroperasi di Indonesia dan mulai dijajal oleh beberapa warga. Menurut situs resminya, Starlink menawarkan kecepatan hingga 220 Mbps untuk download dan 20 Mbps untuk upload, yang dapat menunjang berbagai kebutuhan pengguna seperti streaming musik dan video, melakukan panggilan suara atau video, serta menjelajahi internet.
Meskipun demikian, Starlink dianggap kurang cocok untuk bermain game, mengingat latensi (waktu respon) layanannya yang memiliki batas terendah sebesar 25 milidetik (ms). Latensi merupakan waktu tempuh data dari server ke perangkat pengguna, yang mempengaruhi kecepatan aksi dan waktu respons ketika bermain game online. Latensi tinggi dapat menyebabkan keterlambatan atau lag dalam aksi yang dilakukan oleh pengguna, sehingga mempengaruhi pengalaman bermain game online.
Sebagai contoh, dalam permainan tembak-menembak seperti Counter-Strike, latensi yang rendah memungkinkan pengguna untuk merespons dengan cepat dan akurat terhadap permainan. Sebaliknya, latensi yang tinggi dapat menyebabkan keterlambatan dalam respon, sehingga pengguna merasa kecewa jika aksinya tidak sesuai dengan harapan karena server terlambat menerima informasi dari pengguna.
Maka, pertanyaannya adalah, apakah dengan latensi 25 ms yang dimiliki oleh Starlink sudah cukup untuk bermain game?
Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa latensi tidak hanya dipengaruhi oleh kecepatan internet, tetapi juga oleh jarak antara server dan perangkat pengguna. Dengan banyaknya server game yang berlokasi di luar negeri, latensi Starlink yang mungkin bisa dikatakan cukup rendah di Indonesia mungkin akan bertambah tinggi ketika terhubung ke server internasional.
Ketika melihat fakta ini, menjadi perlu untuk mengkaji lebih dalam apakah Starlink benar-benar cocok digunakan untuk bermain game di Indonesia. Hal ini menjadi relevan karena keberhasilan layanan internet satelit seperti Starlink dapat menciptakan alternatif yang lebih luas dalam penyediaan internet di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh layanan internet konvensional di darat.
Selain itu, mungkin juga perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap industri permainan daring di Indonesia, di mana penggunaan layanan internet yang tidak mendukung kualitas pengalaman bermain game dapat mempengaruhi minat masyarakat terhadap permainan daring.
Namun, perlu dicatat bahwa hal ini bukanlah masalah yang terisolasi hanya pada layanan Starlink, melainkan juga mempengaruhi berbagai layanan internet di Indonesia. Minimnya infrastruktur internet yang dapat menunjang latensi yang rendah juga dialami oleh layanan internet lain di Indonesia.
Di sisi lain, pengembangan teknologi internet satelit seperti Starlink juga menimbulkan pertanyaan terkait kebijakan dan regulasi pemerintah terhadap penetapan harga dan layanan internet satelit yang masuk ke Indonesia. Pertanyaan tentang ketersediaan layanan internet yang memadai, termasuk untuk bermain game, juga menjadi sebuah hal yang krusial dalam menyikapi dinamika teknologi internet yang terus berkembang.
Dalam mengantisipasi hal ini, mungkin perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terkait performa Starlink, terutama dalam konteks penggunaan untuk bermain game di Indonesia. Berbagai pihak termasuk pemerintah, regulator, dan perusahaan teknologi perlu berkolaborasi untuk merumuskan langkah-langkah yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet yang berkualitas, termasuk untuk penggunaan permainan daring.
Sehingga, walaupun Starlink menawarkan kecepatan yang cukup tinggi, namun dalam konteks penggunaan untuk bermain game, latensi yang tinggi menjadi faktor penting yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan yang mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan pengguna dalam bermain game melalui layanan internet seperti Starlink perlu untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
Dengan demikian, sangatlah penting untuk mengadakan evaluasi yang lebih mendalam terkait dengan performa layanan Starlink dalam konteks penggunaan untuk bermain game, khususnya di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pembahasan dan pengambilan kebijakan yang tepat dalam menanggapi dinamika teknologi internet, yang juga akan berdampak pada pengalaman pengguna dalam bermain game daring. Penekanan pada aspek kecepatan internet mungkin perlu diimbangi dengan evaluasi yang komprehensif terkait dengan latensi dan kualitas pengalaman pengguna dalam bermain game daring. Terlepas dari peningkatan kecepatan internet, faktor-faktor seperti latensi tetap memiliki peran krusial dalam memastikan layanan internet seperti Starlink dapat efektif digunakan untuk berbagai kebutuhan pengguna, termasuk bermain game daring.