Sumber foto: Indonesiadefence.com

PT PAL Indonesia Mulai Konstruksi Dua Kapal 124-Meter Landing Platform Dock (LPD)/Strategic Sealift Vessel (SSV) untuk Angkatan Laut Filipina

Tanggal: 5 Jun 2024 16:41 wib.
PT PAL Indonesia telah memulai konstruksi dua kapal Landing Platform Dock (LPD) / Strategic Sealift Vessel (SSV) sepanjang 124 meter untuk Angkatan Laut Filipina. Pada 29 Mei, perusahaan pembangunan kapal milik negara Indonesia, PT PAL Indonesia, mengadakan upacara penempatan lunas untuk LPD sepanjang 124 meter yang dipesan oleh Pemerintah Filipina. Kapal ini diklasifikasikan sebagai Kapal Angkut Strategis (SSV) dan merupakan kapal kedua dari dua LPD yang dipesan untuk Angkatan Laut Filipina.

Upacara pemotongan baja pertama untuk kapal ini telah dilakukan pada 22 Januari, bersama dengan penempatan lunas LPD pertama dari batch yang sama. Upacara penempatan lunas dilakukan di Gala Dok 'Semarang' PT PAL di Kota Surabaya, Jawa Timur, dan dihadiri oleh beberapa pejabat dari Angkatan Laut Filipina, termasuk Capt Leo Amor A. Vidal dan Capt. Emerson F. Oxales.

Menurut PT PAL, proyek LPD batch kedua ini tidak hanya sebatas konstruksi kapal, tetapi juga memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan di Asia Tenggara. Lebih dari itu, produsen kapal tersebut menyatakan kebanggaannya bekerja sama dengan Angkatan Laut Filipina.

Batch pertama, terdiri dari dua LPD, BRP Tarlac (LD-601) dan BRP Davao del Sur (LD-602), berhasil diserahkan dan diresmikan pada tahun 2016 dan 2017, berturut-turut.

Kedua kapal tersebut telah berpartisipasi dalam berbagai latihan dan misi kemanusiaan, menunjukkan fleksibilitas dan kepentingan krusialnya bagi Angkatan Laut Filipina. Dalam beberapa kesempatan, kedua kapal tersebut juga dikerahkan ke Laut China Selatan.

Pada Januari 2019, PT PAL Indonesia menandatangani kontrak untuk membangun kapal LPD baru dengan Angkatan Laut Filipina. Kontrak tersebut diresmikan oleh Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Lee Hiong Wee, dan Direktur Utama PT PAL, Budiman Saleh, pada sebuah acara di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta.

Penandatanganan tersebut berlangsung setelah Filipina menyetujui proposal dari PT PAL Indonesia untuk membangun dua unit kapal LPD. Ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Indonesia dan Filipina di bidang pertahanan, yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

Proyek pembangunan kapal LPD ini merupakan salah satu contoh nyata dari kerja sama antara kedua negara dalam upaya memperkuat kemampuan pertahanan dan keamanan kawasan. Dalam kerangka kerja sama pertahanan, Indonesia dan Filipina telah menandatangani perjanjian kerja sama teknis yang mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan personel, pertukaran intelijen, serta pembangunan kapal.

Kedua negara juga telah menjalin kerja sama erat melalui dialog dan kerja sama regional dalam forum dan inisiatif multilateral, seperti ASEAN Defense Ministers 'Meeting (ADMM) dan ADMM-Plus, yang merupakan forum yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama keamanan regional.

Kapal LPD sepanjang 124 meter yang sedang dibangun oleh PT PAL Indonesia merupakan bukti nyata dari kerja sama Indonesia-Filipina dalam memperkuat kemampuan pertahanan dan keamanan kawasan. Selain itu, proyek ini juga memberikan dampak positif bagi industri pertahanan kedua negara, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kemandirian dalam pembangunan dan pemeliharaan kapal.

Diharapkan bahwa kerjasama antara PT PAL Indonesia dan Angkatan Laut Filipina dalam proyek pembangunan kapal LPD akan terus berlanjut dengan hasil yang bermanfaat bagi kedua pihak. Landasan kerja sama ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat keamanan maritim regional serta memperkuat posisi strategis dan keamanan kedua negara di kawasan Asia Tenggara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved