Pria Tewas Tertembak “Hadir” di Pengadilan Berkat Teknologi AI
Tanggal: 20 Mei 2025 21:38 wib.
Tampang.com | Teknologi kecerdasan buatan (AI) kembali menunjukkan kemampuannya yang luar biasa, kali ini dalam dunia hukum. Meski telah meninggal dunia pada 2021, Chris Pelkey, korban penembakan di Arizona, Amerika Serikat, “hadir” dalam persidangan putusan kasusnya pada Mei 2025 dengan bantuan AI. Melalui rekaman suara, video, dan gambar asli yang dipadukan dengan teknologi AI, keluarga Pelkey berhasil menghadirkan pernyataan korban yang kemudian diputar di ruang sidang.
Saudara perempuan Pelkey, Stacey Wales, menggunakan AI untuk membuat video tersebut sebagai bentuk pernyataan terakhir korban. Dalam video itu, “Pelkey versi AI” menyampaikan pesan yang penuh makna, termasuk harapan untuk pengampunan meski tragedi memilukan telah terjadi. “Untuk Gabriel Horcasitas, pria yang menembak saya, sangat disayangkan kita bertemu dalam situasi seperti itu. Di kehidupan lain, kita mungkin bisa berteman,” ujar Pelkey melalui video AI. “Saya percaya pada pengampunan dan Tuhan maha pengampun.”
Hakim Dukung Kehadiran AI sebagai Representasi Korban
Todd Lang, hakim yang memimpin kasus ini, tidak mempermasalahkan penggunaan AI dalam persidangan. Ia justru menilai kehadiran teknologi itu bisa mewakili suara korban yang sudah tiada. Meski demikian, AI dipergunakan setelah putusan 10 tahun penjara untuk pelaku, Gabriel Horcasitas, dijatuhkan sehingga tidak mempengaruhi hasil akhir persidangan.
“Saya berterima kasih atas kehadiran AI ini. Meski Anda (Pelkey) sebenarnya marah, dan keluarga geram, saya mendengar pengampunan itu dan terasa tulus,” kata hakim Lang.
Pemanfaatan AI dalam Sistem Peradilan di Arizona dan Brasil
Pengadilan di Arizona sendiri sudah mulai memanfaatkan AI untuk berbagai proses hukum, seperti membantu menyusun putusan yang mudah dipahami masyarakat umum. Ini menjadi langkah modernisasi sistem hukum untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
Di sisi lain, pemerintah Brasil juga menggunakan teknologi AI untuk menganalisis dokumen hukum sejak Juni 2024. AI membantu menentukan apakah suatu kasus perlu ditindaklanjuti, sekaligus memetakan tren hukum yang potensial, sehingga menghemat anggaran negara. Meski demikian, keputusan akhir tetap di tangan manusia dan aktivitas AI sepenuhnya diawasi oleh para pejabat hukum.
Efisiensi dan Penghematan Anggaran lewat AI
Penggunaan AI dalam proses hukum sangat penting bagi Brasil, mengingat anggaran untuk urusan hukum diperkirakan mencapai 70,7 miliar real Brasil (sekitar Rp 213 triliun) pada 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan satu dekade lalu dan mencakup kasus-kasus yang tidak dapat diproses lebih lanjut melalui banding. Dengan AI, proses penyaringan dan analisis dokumen hukum dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, membantu penghematan anggaran yang besar bagi pemerintah.
Kehadiran teknologi AI yang memungkinkan korban hadir secara virtual di pengadilan menjadi salah satu contoh inovasi digital yang membawa dampak signifikan bagi dunia hukum, memperkuat keterlibatan korban sekaligus meningkatkan keadilan yang lebih manusiawi.