Sumber foto: iStock

Prajurit AS Terjerat Kasus Mata-Mata dan Peretasan Data AT&T dan Verizon

Tanggal: 4 Jan 2025 17:10 wib.
Tampang.com | Cameron John Wagenius, seorang prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat berusia 20 tahun, telah ditangkap oleh pihak berwenang setelah terbukti melakukan aksi mata-mata dan kejahatan siber.

Ia didakwa telah menjual dan membocorkan rekaman panggilan pelanggan dari perusahaan telekomunikasi terkemuka, AT&T dan Verizon. Tindakan ilegal ini adalah bagian dari aksi mata-mata yang dilakukan Wagenius yang dianggap melanggar hukum dan etika militer.

Pihak berwenang mendakwa Wagenius dengan dua tuduhan terkait transfer ilegal rekaman telepon rahasia, yang merupakan pelanggaran serius terhadap keamanan negara.

Kasus ini semakin menarik perhatian publik karena Wagenius ditangkap di dekat pangkalan Angkatan Darat di Fort Hood, Texas. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait keamanan informasi rahasia yang seharusnya dilindungi dengan ketat oleh aparat militer. Pengungkapan kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi serangan siber yang dapat membahayakan kepentingan nasional.

Dalam dua halaman dakwaan yang diajukan terhadap Wagenius, tidak disebutkan korban maupun aktivitas peretasan yang dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan yang mendalam, dan bisa jadi terdapat pihak lain yang terlibat dalam jaringan kejahatan siber ini.

Selain itu, tidak ada detail pribadi yang disebutkan terkait Wagenius, yang menyoroti pentingnya menjaga kerahasiaan dan privasi informasi terkait kasus hukum.

Ibu tersangka, Alicia Roen, juga mengungkapkan kejutannya atas tindakan yang dilakukan oleh putranya. Menurutnya, Wagenius telah bekerja untuk sinyal radio dan komunikasi di Korea Selatan selama dua tahun terakhir, namun ia tidak pernah mengetahui bahwa anaknya terlibat dalam kejahatan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa penjahatan cyber dapat terjadi tanpa sepengetahuan keluarga atau orang terdekat, menimbulkan keprihatinan terhadap kurangnya pengawasan atas aktivitas online yang dilakukan oleh individu, terutama di lingkungan militer yang seharusnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Sebelumnya, konfirmasi bahwa seorang penjahat siber lainnya bernama Connor Riley Moucka atau Judische telah ditangkap karena melakukan kejahatan serupa, yaitu mencuri data dan memeras puluhan perusahaan yang menyimpan data di Snowflake.

Moucka mengatakan bahwa dirinya lebih suka menyerahkan data yang dicurinya pada penjahat lainnya, termasuk Kiberphant0m, yang dikenal sebagai sosok di balik peretasan sekitar 15 perusahaan telekomunikasi, termasuk AT&T dan Verizon.

Mengutip dari hasil penelusuran Krebsonsecurity, diketahui bahwa Moucka juga adalah seorang prajurit Angkatan Darat AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Kasus ini menempatkan pada posisi kritis atas perlindungan data rahasia dan sensitif yang dikelola oleh perusahaan ternama, serta menyoroti pentingnya peran pemerintah dan aparat militer dalam mengatasi ancaman keamanan cyber yang semakin kompleks.

Setelah Moucka ditangkap, ia mengancam akan membeberkan data rekaman panggilan AT&T yang terkait dengan presiden Donald Trump dan Kamala Harris. Ancaman ini menunjukkan bahwa serangan siber tidak hanya bertujuan pada perusahaan dan data konvensional, namun juga memperluas jangkauannya hingga ke persoalan politik dan keamanan nasional.

Dengan demikian, pemerintah perlu memperkuat sistem keamanan dan perlindungan data untuk menghadapi ancaman serangan siber yang semakin bertambah kompleks dan berbahaya.

Kasus-kasus ini menegaskan pentingnya upaya kolaboratif antara pemerintah, aparat militer, perusahaan, dan masyarakat dalam mengatasi ancaman keamanan cyber.

Kejadian ini juga sebagai pengingat bahwa setiap individu, terutama mereka yang memiliki akses terhadap informasi sensitif, harus menjaga integritas dan keamanan data dengan sungguh-sungguh.

Upaya-upaya preventif dan solutif harus terus ditingkatkan guna mengantisipasi serangan siber yang semakin menantang di era digital ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved