Planet 9: Misteri Tata Surya yang Belum Terpecahkan, Benarkah Ia Ada?
Tanggal: 1 Mar 2025 17:56 wib.
Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan mengenai kehadiran Planet ke-9 dalam tata surya kita tampaknya tak kunjung usai. Sejarah panjang ketidakpastian dimulai ketika Pluto, yang sempat diakui sebagai planet ke-9, dikeluarkan dari daftar planet pada tahun 2006 oleh International Astronomical Union (IAU).
Sejak saat itu, hanya ada delapan planet yang diakui dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Namun, keberadaan suatu objek misterius yang diyakini sebagai Planet ke-9 terus menjadi topik hangat di kalangan ilmuwan dan pengamat langit. Terlebih lagi, para peneliti belum sepenuhnya menerima pemikiran bahwa tata surya kita hanya terdiri dari delapan planet.
Sara Webb, seorang astronom terkemuka, menyatakan betapa pentingnya pemahaman kita tentang tata surya yang tidak akan lengkap jika kita mengabaikan keberadaan Planet 9. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada indikasi kuat bahwa planet besar tersebut memang ada.
Salah satu bukti utamanya adalah pengamatan medan gravitasi yang terasa di luar orbit Pluto. Menurut Webb, terdapat pola orbit elips yang sangat jauh, menunjukkan bahwa Planet 9 mungkin beroperasi pada jalur yang berbeda dibandingkan dengan planet-planet yang lebih dikenal.
"Kami mengamati objek-objek yang berada jauh di luar, dan kami menemukan bahwa objek-objek ini—termasuk objek planet kerdil yang lebih jauh dari Pluto—memiliki orbit yang tampaknya tidak logis. Mereka bergerak dalam pola elips yang sangat luas, terdistribusi secara tidak merata, dan tampak lebih tegak dibandingkan dengan objek lain dalam tata surya," ungkap Webb dalam wawancaranya dikutip dari The Conversation.
Para astronom menggambarkan bahwa ukuran Planet 9 diyakini sekitar 10 kali lebih besar dari Bumi. Penelitian juga menunjukkan bahwa jarak planet ini diperkirakan mencapai 20 kali lebih jauh dari Neptunus hingga ke Matahari. Untuk menjelajahi orbitnya, dibutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu antara 10.000 hingga 20.000 tahun Bumi untuk satu kali revolusi mengelilingi pusat tata surya. Ukuran dan jarak yang ekstrem ini membuat pencarian terhadap Planet 9 menjadi tantangan tersendiri.
Meski sudah ada beberapa bukti terkumpul yang mendukung keberadaan Planet 9, pengamatan secara langsung menjadi hal yang sangat sulit. Webb menjelaskan bahwa para astronom menghadapi berbagai kesulitan untuk melakukan pengamatan terhadap planet ini karena faktor dua hal—gelapnya permukaan planet dan jaraknya yang sangat jauh. Kebanyakan objek di luar orbit Pluto memiliki atmosfer tipis yang membuatnya sulit untuk dicermati dengan teliti.
Pengamatan Planet 9 hanya bisa dilakukan pada malam hari ketika kondisi langit sangat mendukung. Pengamatan tidak bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja; ada banyak faktor yang perlu diperhatikan. Salah satu syarat utama adalah memastikan bahwa langit tidak bercahaya oleh cahaya Bulan. Hal ini karena cahaya Bulan dapat mengganggu visibilitas dan membuat pengamatan menjadi lebih sulit.
"Kita hanya memiliki waktu yang sangat terbatas untuk melakukan pengamatan pada malam hari, dan kondisi harus benar-benar mendukung. Secara spesifik, kita harus menunggu pada malam di mana langit kembali gelap tanpa Bulan yang bersinar, serta lokasi pengamatan harus tepat mengarah ke titik tertentu di langit," kata Webb, menekankan betapa rumitnya proses ini.
Para peneliti saat ini sedang meneliti kemungkinan menggunakan teknologi teleskop yang lebih canggih yang dirancang untuk memudahkan pengamatan. Webb percaya dengan kemajuan teknologi yang direncanakan dalam sepuluh tahun ke depan, tantangan pengamatan terhadap Planet 9 bisa lebih mudah diatasi. Pembaruan teknologi ini berpotensi membawa kita lebih dekat kepada pemahaman yang lebih baik tentang tata surya kita dan mungkin memperlihatkan Planet 9 yang selama ini menjadi misteri.
Di samping itu, beragam studi tentang objek-objek langit yang berada dalam jarak jauh, termasuk Planet 9, masih terus dilakukan. Peneliti bekerja keras untuk memahami interaksi gravitasi dan bagaimana Planet 9 dapat mempengaruhi objek lainnya di tata surya. Hal ini menjadikan pencarian Planet 9 sebagai salah satu tantangan dan strategi penelitian luar angkasa yang sangat penting di masa depan.
Dengan segala upaya ini, para astronom berharap dapat mengumpulkan lebih banyak bukti untuk membuktikan keberadaan planet ini, serta memahami posisinya yang misterius dalam konteks tata surya.
Ketertarikan akan keberadaan Planet 9 terus memicu rasa ingin tahu dan penelitian tanpa henti. Para peneliti di seluruh dunia terus berkolaborasi dan berdiskusi untuk menggali lebih dalam perihal fenomena luar angkasa yang mungkin masih menyimpan banyak kejutan.