PHK 15.000 Karyawan, Perusahaan Kasih Kopi dan Teh Gratis
Tanggal: 12 Nov 2024 10:44 wib.
Raksasa chip Amerika Serikat (AS), Intel, kembali menyediakan kopi dan teh gratis untuk para karyawan di kantor mereka. Sebelumnya, penyediaan kopi dan teh gratis dihapus untuk menghemat biaya operasional. Penghematan itu merupakan bagian dari kebijakan pemangkasan biaya operasional Intel senilai US$10 miliar, menurut laporan The Oregonial.
Keputusan Intel untuk mengurangi biaya dan memberlakukan PHK terhadap sejumlah karyawan merupakan bagian dari strategi restrukturisasi yang dilakukan perusahaan. Langkah kecil untuk mengembalikan kopi dan teh gratis di kantor dinilai penting untuk menggenjot moral karyawan, menyusul penghematan gila-gilaan perusahaan dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Oktober, Intel mengumumkan rencana PHK yang berdampak pada 2.000 pekerja di AS, dan jumlah total di seluruh dunia mencapai 15.000 pekerja. Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga bagi karyawan yang tetap bekerja, Intel juga menetapkan pemangkasan beberapa manfaat yang diberikan.
Misalnya reimburse internet, ponsel, serta biaya perjalanan dinas, yang tentunya akan berpengaruh terhadap penghasilan dan kondisi hidup karyawan yang tersisa.
Menurut laporan Mashable India, kebijakan pemangkasan beberapa manfaat ini tidak hanya memberikan dampak pada karyawan tetapi juga pada kondisi kehidupan sehari-hari mereka. Perubahan ini telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian di kalangan karyawan Intel.
Selain itu, rencana untuk memisahkan bisnis chip dengan operasi desain juga menimbulkan ketidakpastian di kalangan karyawan. Kesulitan yang dihadapi Intel saat ini tidak hanya berdampak pada jumlah karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga memberikan tekanan psikologis bagi karyawan yang tersisa.
Namun, keputusan Intel untuk mengembalikan kopi dan teh gratis di kantor diharapkan dapat memberikan sedikit kenyamanan dan semangat bagi karyawan yang masih bekerja di perusahaan tersebut.
Dalam pesan internal ke karyawan, Intel mengakui tantangan berat yang dihadapi perusahaan, namun mereka juga menekankan pentingnya penghargaan kecil dalam dinamika kantor sehari-hari.
Perusahaan mengatakan kembalinya kopi dan teh gratis sebagai cara untuk mendukung budaya kerja yang lebih nyaman. Adanya kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dorongan semangat bagi karyawan dalam menghadapi tekanan dan ketidakpastian di lingkungan kerja.
Seiring dengan mengurangi biaya, Intel juga melakukan sejumlah keputusan strategis, termasuk pemisahan bisnis chip dengan operasi desain. Menurut Livemint, CEO Pat Gelsinger mengatakan bahwa "meningkatkan pemisahan antara kedua operasi akan memungkinkan perusahaan manufaktur mendapatkan pembiayaan secara mandiri, menghilangkan kekhawatiran pelanggan tentang independensinya, dan menjadikannya lebih selaras secara budaya dengan pembuat chip kontrak."
Tantangan terbesar yang dihadapi Intel saat ini adalah mengejar ketertinggalannya di pasar. Di era 1990-an, Intel menjadi salah satu pendorong popularitas PC dengan fokus menggarap komputer pribadi.
Namun, kesalahan strategis dalam pengembangan chip mobile membuat Intel kalah bersaing, sehingga membuat Apple memimpin dengan iPhone. Kesalahan strategis ini ternyata tidak hanya terjadi sekali, karena pada tahun 2013, mantan CEO Intel Paul Otellini mengaku dirinya menyesal telah menolak kesepakatan dengan Apple untuk memproduksi chip iPhone, dan pada tahun 2017 dan 2018, ketika Intel salah kalkulasi dan menolak berinvestasi ke OpenAI yang kini menjadi pemimpin sektor AI. Hal ini membuat Intel kesulitan untuk mengejar posisi serupa dengan para pesaingnya.
Menghadapi kesulitan ini, Intel perlu melakukan langkah-langkah strategis yang tepat agar kembali dapat bersaing di pasar. Meningkatkan moral karyawan dengan mengembalikan kopi dan teh gratis di kantor merupakan langkah kecil namun penting, namun sayangnya langkah ini tidak bisa menutupi dampak dari PHK massal dan kebijakan pemangkasan manfaat bagi karyawan yang tersisa.
Intel perlu mempertimbangkan untuk memberikan kompensasi alternatif atau fasilitas lain bagi karyawan yang terdampak, serta memastikan perubahan-perubahan strategis yang dilakukan perusahaan dapat membawa dampak positif bagi perusahaan dan karyawan di masa depan. Solusi jangka panjang yang berkelanjutan perlu diimplementasikan guna memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan perusahaan serta karyawan mereka.