Perwakilan PBB Beberkan Permasalahan Digital Terbesar RI
Tanggal: 12 Nov 2024 10:52 wib.
Perwakilan PBB mengungkapkan bahwa Indonesia masih menghadapi kesenjangan dalam proses transformasi digitalisasi. Laporan UNDP menyatakan bahwa salah satu tantangan terbesar terkait permasalahan geografis.
Hal ini dapat dilihat dari perbedaan akses internet yang masih terjadi hingga tahun 2022. Di Jakarta, angka penetrasi internet mencapai 85% dalam lima tahun terakhir, sedangkan hanya 26% warga Papua yang memiliki akses internet.
Selain itu, kesenjangan akses internet juga terjadi antara desa dan kota. Di kota, terdapat 81% rumah tangga yang menggunakan internet, sedangkan angka ini lebih rendah di pedesaan.
Tidak hanya terkait akses, kesenjangan digital juga dipengaruhi oleh perbedaan usia, pendidikan, dan gender. Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura, menjelaskan bahwa semua aspek tersebut masih menjadi tantangan besar dalam proses digitalisasi.
Selama acara UNDP Indonesia Policy Volume pada Senin (11/11/2024), Norimasa Shimomura juga menyatakan bahwa meskipun perbedaan gender cenderung menurun, para wanita, terutama yang berusia tua dan memiliki tingkat pendidikan rendah, masih mengalami tantangan signifikan dalam hal akses dan pemahaman terhadap teknologi digital.
Terkait dengan aspek hak dan etika digital, juga menjadi perhatian serius. Perlindungan data yang dinilai lemah dan rentan terhadap pelanggaran privasi menjadi tantangan dalam pengembangan ekonomi dan pemerintahan digital. Shimomura menekankan perlunya kebutuhan akan transparansi yang lebih kuat terkait dengan algoritma dan antarmuka pengguna untuk platform digital.
Permasalahan digital juga membawa tantangan terkait polarisasi dan echo chambers. Platform-platform digital memiliki potensi untuk memperkuat polarisasi dan mengisolasi individu dalam kelompok dengan pemikiran yang serupa.
Algoritma dalam platform-platform tersebut cenderung memisahkan individu dari pandangan yang berbeda, sehingga hanya menampilkan opini yang sejalan dengan pemikiran mereka sendiri, dan hal ini dapat memperdalam perpecahan sosial.
Tantangan-tantangan tersebut seharusnya menjadi perhatian serius dalam rangka meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi digital di Indonesia. Meningkatkan akses dan pemahaman terhadap teknologi di berbagai daerah, usia, pendidikan, dan gender adalah penting dalam mendukung transformasi digitalisasi di Indonesia.
Selain itu, perlindungan data dan upaya untuk mencegah polarisasi serta isolasi dalam ekosistem digital juga wajib dilakukan untuk mencapai pemerataan akses dan manfaat teknologi di seluruh lapisan masyarakat.